Nadhira menusuk nusuk lengan Arci dengan jarinya, mencoba menarik atensi gadis itu.
Sedangkan Arci tak meresponnya, ia masih fokus membaca novel sherlock holmes di tangannya.
"Ci..." panggil Nadhira dengan nada yang dibuat seperti anak kecil.
"Hmm" Arci berdehem pelan meresponnya.
"Lo udah gak papa kan?" Tanya Nadhira memastikan.
Arci menurunkan buku yang menutupi seluruh wajahnya,
"Masih deg degan sih, tapi.. gak separah tadi lah."Arci menghela nafas berat, ia menutup kedua matanya dan menyandarkan tubuh di dinding belakangnya. Nadhira terkekeh pelan sambil mengusap bahu Arci.
"Hehehe, sabar atuh.."
Jadi gini......
Flasback on
Arci sedang berdiri di depan etalase koprasi sekolah, memilih snack yang akan ia beli. Disampingnya ada Anna yang sibuk menggumamkan lagu speechlessnya frozen, meskipun tidak terlalu jelas, banyak nanananya.
Sedangkan si kembar tapi tak serupa-Fay dan Nadhira- saling dempet-dempetan didepan pintu kulkas minuman yang terbuka, entah apa motivasinya.
Setelah menemukan beberapa snack yang ia inginkan, Arci segera membayarnya dan memutuskan untuk menunggu sahabatnya diluar koperasi.
Arci berdiri sambil menyandarkan punggungnya di dinding belakangnya, menunduk, menatap kedua kakinya yang bergerak random.
"Arci..." Panggil seseorang dari arah kiri Arci.
Pergerakan Arci terhenti seketika, tiba tiba nafasnya tercekat. Entah mengapa seluruh tubuhnya menegang seketika.
Arci mengangkat wajahnya dengan gerakan super kaku, lalu tersenyum canggung,
"Kak Rei.." lirihnya, nyaris tak terdengar.Yap! Seseorang itu adalah Reinatan. Sosok itu tengah berdiri dihadapan Arci dengan cengiran khasnya.
Pliiis deh kak, cengiran Kakak tuh bikin aku ambyar tau T_T-inner Arci.
"Habis dari koprasi ya?" Tanya Rei.
"Yaiyalah nyet! Orang udah jelas jelas dia diem di depan koprasi! Gak jelas banget jadi human!" Sahut Saga, salah satu kawanan Rei yang berdiri disampingnya.
Arci baru menyadari jika ada orang lain disana, terlalu sibuk bersalting ria.
Rei memilih pura pura tak mendengar, ia tetap tak terpengaruh dan tetap tersenyum kearah Arci.
"Coklat semua yang kamu beli, suka yang manis manis ya?" Lagi dan lagi Rei bertanya dengan segala topik tidak jelasnya.
Iya Kak, kecuali Kakak tapi, Kakak kan sama sekali gak ada manis manisnya
Arci mengangguk dan menyunggingkan senyuman tipis,
"Iya Kak, enak soalnya, bikin mood jadi bagus, hehe..""Lucu ya kamu." Rei berkata spontan, bahkan temannya menatap kaget kearahnya.
"Nyerah gue liat Rei ngebucin bacot! Anjirlah..!!" Gerutu Saga sambil meninggalkan Rei dan memilih masuk ke koperasi.
Arci menahan nafasnya, ia hanya takut Rei bisa mendengar debaran jantungnya, saking kencengnya.
"Permisi Kak.." Nadhira tiba tiba saja berdiri diantara Arci dan Rei, ia tersenyum kecil sambil mengangguk kearah Rei.
Rei tersenyum kecil menanggapi,
"Iya, ada apa?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Tulus
Novela Juvenilini adalah kisah seorang gadis, yang menyukai seseorang yang terlalu biasa. alhasil, ketika ditanya apa alasannya menyukai sang cowok, ia hanya bisa menampilkan senyuman anehnya. ganteng? tidak, tidak sama sekali kaya? eum, tidak tau keren? mungkin...