BAB 20

62 4 2
                                    

Mata Arci tengah terfokus pada benda pipih di genggamannya, tengah membaca cerita fantasi di aplikasi wattpad.

"Gue juga mau dicintai makhluk immortal.." gumam Arci.

Arci penasaran, bagaimana rasanya dicintai oleh demon? Atau menjadi mate seorang alpha terkejam? Menjadi gadis yang digilai oleh bangsa vampire?

Ingin rasanya Arci menjadi Bella dalam film Twilight, menjadi rebutan seorang vampire tampan, dan warewolf yang sangat keren.

Oke, mari kita abaikan fantasi liar Arci tentang makhluk yang tidak ada di bumi.

Cklek

Pintu kamar Arci terbuka dari luar, menampilkan wajah cantik Bundanya yang masuk kedalam ruangan.

"Sayang." Panggil Bundanya.

"Eh Bunda." Sahut Arci yang tidak sadar akan kehadiran Ibundanya.

Untung saja Arci sedang tidak bercengkrama sendiri, biasanya ketika membaca sebuah kisah, mulut Arci tak pernah berhenti komat kamit mengkomentari setiap kalimat yang ia baca.

Tyas tersenyum kearah Arci dan mendudukkan tubuhnya dipinggir ranjang Arci, beliau menunjukkan loyang berisikan jejeran cupcake cantik kehadapan Arci.

Mata Arci berbinar seketika, ia adalah penggila makanan dan minuman manis, dan cupcake buatan Bundanya benar benar menggugah selera.

Arci beringsut mendekati Bundanya, dan mencomot satu cupcake coklat dengan taburan choco chip dan kacang almond diatasnya.

Mulut Arci langsung menggigit cupcake digenggamannya dan memejamkan mata kala merasakan manisnya coklat menyapa indra pengecapnya.

"Gimana? Enak gak?" Tanya Tyas kepada putri sulungnya.

Arci mengangguk antusias, mulutnya tak berhenti mengunyah,
"Enwak bwanget buun."

Tyas menggelengkan kepala melihat tingkah Arci,
"Ditelan dulu sayang, baru ngomong."

Setelah menelan kunyahannya dengan sedikit susah payah, Arci tersenyum kearah Bundanya,
"Hehehe, ini enak banget nget nget, Bunda emang jagonya bikin kue." Puji Arci.

Tyas terkekeh sambil mencubit pelan hidung Arci,
"Makasih sayang."

"Tumben Bunda bikin cupcake kayak gini? Biasanya kan Bunda bikin kue pas ada hajatan doang." Tanya Arci.

"Bunda pengen buka usaha jual kue." Jawab Tyas.

Alis Arci terangkat bingung,
"Jual kue?" Beonya.

Tyas mengangguk antusias,
"Sejenis catering gitu, tapi yang dijual kue."

Meskipun penjelasan Bundanya kurang masuk diakalnya, tapi Arci mengangguk saja.

"Arci minta satu lagi ya?" Pinta Arci.

Tyas terkekeh pelan,
"Iya, Bunda emang buatin khusus untuk Arci."

Arci mengambil satu cupcake lagi, kali ini rasa keju. Menggigitnya sedikit.

"Sisanya Bunda taruh kulkas ya."

"Iya Bunda."

Tyas beranjak dari duduknya dan keluar dari kamar anak sulungnya.

Baru saja Arci menghabiskan cupcakenya, ponsel hitamnya menampilkan pop up chat dari Fay.

Dengan santai, Arci membuka roomchatnya dengan Fay.

Baymax
Kayaknya besok Angkasa dateng ke distro ayah lo deh

TulusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang