"Lo kenapa Fay?" Tanya Tiwi, teman seperjuangannya di ekskul paskibra.
Fay menoleh sebentar kearah Tiwi, lalu menggeleng,
"Gak papa kok."Tiwi mencibir pelan,
"Gak papa, tapi daritadi diem mulu kayak mayat idup!"Merasa diabaikan oleh Fay, membuat Tiwi memutuskan untuk mengutak atik hpnya, menghilangkan rasa bosan.
Posisi mereka tengah berada dibawah pepohonan, ditepi lapangan basket, menghabiskan sisa waktu istirahat ekskul yang tak seberapa, dengan berbekal sebotol air mineral.
"Ikut gue yuk!" Ajak Tiwi sambil beranjak dari duduknya.
"Kemana?" Sahut Fay tak minat.
"Udah ayo ikut aja." Paksa Tiwi sambil menarik tangan Fay.
Mau tak mau, Fay segera mengikuti Tiwi yang sedikit kesusahan menyeret tubuhnya.
Ternyata Tiwi membawa Fay menuju ke samping toilet, dan sialnya, disana ada Kak Dino, salah satu senior paskibra.
"Sialan lo Wi!" Desis Fay yang hanya dibalas cengiran rese' diwajah Tiwi.
"Hehehe."
"KAK DINOOO!!" Panggil Tiwi tak tau malu, tak apalah, orang disana cuma ada empat orang,Fay,Tiwi, Dino, dan salah satu teman sekelas Dino.
Dino yang awalnya tengah berbincang dengan temannya menoleh kearah Tiwi sambil tersenyum, orang yang sedari tadi ia tunggu sudah sampai.
Fyi nih ya, si Tiwi ini adalah gebetan dari Dino, salah satu senior paskibra, satu angkatan dengan Reinatan.
Tiwi melebarkan senyumannya sambil kembali menarik lengan Fay,
"Maaf ya Kak, baru dateng."Dino mengangguk tanpa melunturkan senyumannya,
"Iya gak papa.""Kakak mau ngomong apa?" Tanya Tiwi.
"Eh iya, minggu ini, kamu free gak?"
Tiwi mengangguk antusias,
"Free kok Kak, kenapa?"Apalah dayaku yang hanya menjadi obat nyamuk disini-batin Fay yang hanya menjadi penonton sedari tadi.
"Cfd-an yuk! Gue jemput." Ajak Dino.
Tiwi berfikir sebentar, hanya pura pura sebenarnya,
"Yaudah deh Kak.""Jangan lupa loh ya." Ingat Dino.
Tiwi membuat gestur oke dengan tangannya.
"Gue cabut dulu." Pamit Dino bersama dengan temannya, setelah sebelumnya tersenyum kepada Fay, dan dibalas dengan canggung oleh gadis itu.
"Niat lo sebenernya apa sih ngajak gue kesini?" Tanya Fay tak santai kepada Tiwi ketika melihat Dino sudah beranjak cukup jauh darinya.
"Hehehe, kali aja setelah ngeliat adegan romantis tadi bisa ngebuat mood lo naik." Jawab Tiwi asal.
Fay mendengus kesal,
"Tolol banget sumpah." Sahut Fay.-------------------------------------
"Bekalnya mau ditambahi telur ceplok?" Tanya Tyas kepada Arci yang sudah siap berangkat sekolah.
Arci yang tengah menghabiskan sisa sarapannya menoleh kearah Bundanya,
"Terserah Bunda aja."Tyas mengangguk lalu menambahkan telur ceplok yang masih sedikit hangat keatas nasi bekal Arci.
"Bunda masukin ke ransel kamu dulu ya." Tyas berlalu menuju ke ransel Arci yang tergeletak di sofa ruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tulus
Teen Fictionini adalah kisah seorang gadis, yang menyukai seseorang yang terlalu biasa. alhasil, ketika ditanya apa alasannya menyukai sang cowok, ia hanya bisa menampilkan senyuman anehnya. ganteng? tidak, tidak sama sekali kaya? eum, tidak tau keren? mungkin...