BAB 18

41 3 0
                                    

"ARCI! MAIN YOK!" Teriak Anna sambil menaiki tangga dirumah Arci.

"Sstt! Sopan dikit kek! Ini rumahnya orang!" Tegur Nadhira sambil membekap mulut Anna.

Sedang Fay hanya terkekeh kecil melihat tingkah sahabatnya. Untung saja keluarga Arci ada di taman belakang, jadi suara toa Anna tak sampai terdengar oleh mereka.

Mereka kini tengah berada di rumah Arci, hendak mengajak gadis itu untuk hangout, sekali kali lah..

Tok tok tok

Nadhira mengetuk pintu hitam dengan tulisan Arci's cribe didepannya, pintunya ditutup rapat rapat, tanpa celah sedikitpun.

Merasa tak ada sahutan dari dalam, Nadhira kembali mengetuk pintu, tapi dengan cara yang bar bar.

TOK TOK TOK

"HOOOY! PUNTEN! ADA MANUSIA GAK DIDALEM?!" Nadhira berteriak sambil menggedor gedor pintu kamar Arci.

"Tadi sok sok'an negur gue! Sekarang malah dia yang bar bar! Dasar manusia purba!" Celetuk Anna sambil melipat lengannya didepan dada.

"B aja dong mukanya mbak!" Celetuk Fay sambil menabok pelan wajah Anna.

Cklek

Pintu dibuka dari dalam, memperlihatkan keadaan seorang gadis berpenampilan cukup mengenaskan.

Rambut yang awut awutan bak raja hutan, kantung mata yang terlihat jelas, dan jangan lupakan pakaian yang dipakainya, sangat jauh dari kata rapi.

Nadhira, Fay dan Anna kompak tercengang memperhatikan penampilan Arci. Ya, meskipun Arci tidak terlalu memperhatikan penampilan, tapi gadis ini akan selalu terlihat rapi apapun keadaannya, tipe tipe orang perfeksionis.

Namun sekarang? Lihatlah penampilannya, dari kaki sampai kepala, keadaannya benar benar kacau, sampai sampai mereka bertanya dalam hati

"Ini Arci apa tarzan?"

"Astaga.. Arci?! Efek patah hati segini besarnya ya buat lo?!" Pekik Fay heboh sambil mengguncang bahu Arci.

"Kita masuk dulu yuk!" Ajak Anna sambil mendorong pelan ketiga sahabatnya untuk masuk ke ruang kamar Arci. Dan lekas menutup pintunya.

Nadhira menatap Arci khawatir, ia mengusap pelan pipi Arci,
"Gue tau lo lagi gak baik baik aja, tapi please, jangan siksa diri lo sendiri kayak gini Ci."

Kini Arci sudah duduk diatas kasurnya, dengan Fay yang ada di kanannya, Nadhira di depannya dan Anna di samping kirinya.

"Serem tau liat penampilan lo." Celetuk Anna.

Arci tersenyum kecil mendengarnya,
"Gue udah mirip kuntilanak ya?"

Fay menggeleng serius,
"Bukan Ci, bukan mbak kunti, tapi lo lebih mirip jeng kuyang."

Arci membalas Fay dengan meninju pelan lengan Fay, membuat gadis itu meringis.

"Kita jalan jalan kuy!" Ajak Nadhira dengan mata berbinar.

Arci menatap bingung Nadhira,
"Jalan jalan..?"

"Iya jalan jalan, nonton bioskop, bersantai di alun alun kota, kulineran, memainkan puzzle, bermain tik tak tu..." Sahut Anna.

"Anna gak usah didengerin, sekarang lo mandi, ganti baju, terus kita cuss berangkat!" Ucap Nadhira sambil menarik lengan Arci, membuat gadis itu terhuyung kedepan.

Nadhira dan Fay mendorong badan Arci sampai membuatnya berdiri tegak di depan tempat tidurnya, menyuruhnya untuk bersiap siap.

Beberapa menit kemudian....

TulusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang