PAILY| 03

3K 161 0
                                    

•••

Sesudah ia mandi, Prilly bergegas membuka kotak makanan yang belum sempat ia makan tadi. Bundanya selalu membawakan bekal untuk di makan saat shooting. Hal itu tak membuat Prilly malu, ia malah senang bisa memakan makanan mamahnya setiap hari, tanpa harus membeli di restoran. Hitung hitung hemat.

Ia membuka laptop berlogo apel itu dengan hati-hati ia membuka aplikasi word yang ada di laptopnya. Ia melihat tulisan beberapa bab yang belum ia lanjutkan. Deadline novel yang harus ia kerjakaan itu membuat kepalanya pusing tujuh keliling.

Belum lagi tugas kuliah yang menumpuk membuat ia ingin segera berlibur dan lulus.

Bab 1

Meliah senyum mu, meliah senyumnya.

Aku ibaratkan sebuah acara tv dan kamu penoton.
Kadang mampu membuatmu tertawa dan kadang membuatmu bosan.
Ketika kamu tertawa pasti banyak sosok iklan yang mengangu kegiatan kita, hal itu sama seperti aku dan kamu. Selalu digangu oleh dia ketika kita sedang bahagia.

Prilly tertawa sebentar, ia melihat sebuah tulisan puisinya yang sama dengan yang ia alami.

Selalu berusaha membuatnya tertawa, tapi kadang ada saja yang membuatnya berhenti tertawa.

Sial, ia ingat Rena lagi. Gadis menyebalkan yang ingin sekali ia lenyapkan. Namun ia masih waras.

Prilly menutup laptopnya dan bergegas berjalan ke arah tangga dan turun.

Namun saat di perjalan menuju tangga, Prilly mendengar beberapa tawa yang membuat ia berhenti.

Ia menengok ke arah kamar Raja, adiknya. Suara gaduh yang membuat telingganya sedikit terusik.

"Raja, lagi ngapain?." tanya Prilly membuka kamar Raja yang sedikit tertutup.

Semua sosok yang ada di kamar Raja mendongak.

"Lagi main ps, kakak ngapain?." tanya Raja, Prilly hanya menganguk dan bergegas pergi ke ruang makan untuk makan.

Sesampainya di dapur atau ruang makan. Prilly segera mengambil satu gelas susu yang ada di kulkas itu.

Belum sempat ia duduk, Ibunda tercintanya memanggil seraya membawa beberapa makanan kecil untuk cemilan.

"Buat aku mah? ih tau aja lagi laper." ucap Prilly yang membuat Bunda Elly mengeritkan keningnya.

"Ini buat teman temanya Raja. Kamu katanya diet." ucap Bunda yang membuat Prilly memanyunkan bibirnya.

"Jangan manyun gitu. Cepat bantu bunda, antarkan ini ke kamar adiknmu dulu." ucap Bunda yang membuat Prilly menganguk lemah.

Mau nolak takut dosa, pikirnya.

Sesampainya di kamar raja ia melihat sosok lelaki yang berwajah tampak tak jauh dari muka Raja.

Lelaki Arab dengan bulu mata yang lentik dan Alis yang tebal.

"Hai, raja nya mana? ini aku bawa makanan buat kalian." ucap Prilly tak menggoda tapi menyapa. Yakali ia suka sama anak SMA.

"Makasih Kak, dia di toilet." ucap Lelaki beralis tebal itu.

Belum sempat Prilly membalas sosok seorang lelaki menyela perkataanya, "Ale, jalan lu."

Jadi namanya Ale, tapi nama panjangnya? dia sangat mirip dengan seseorang dimasa lalu ku.

"Kakak pamit dulu ya, bilang raja itu buat bareng-bareng jangan dia makan sendiri." ucao Prilly mereka menganguk dan tersenyum.

•••

Bukankah hanya bertegur sapa,
Tapi mengapa bisa menaruh rasa?

TBC

Jangan lupa vote and comment.

Prilly, I love you! | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang