Happy Reading!
<•>
"Kamu kenapa susulin aku Pril? hujan loh, kamu basah, nanti sakit." ucap Malvin yang membuat Prilly menggeleng.
"Gapapa, aku kan kesini kangen sama kamu. Kerjaaan kamu masih banyak?." tanya Prilly yang membuat Malvin sedikit berfikir.
"Habis ini sih aku masih mau ketemu penulis yang mau nerbitin bukunya, kamu mau ikut?." ucap Malvin yang membuat Prilly mengangguk.
Prilly senang dengan pekerjaan Malvin yang mampu membuat Prilly terinspriasi terhadap orang- orang yang mampu mengeluarkan buku- bukunya.
"Novel kamu gimana Pril? udah selesai?." tanya Malvin yang membuat Prilly menggeleng.
"Belum nih, kayaknya banyak yang harus direvisi deh." ucap Prilly yang membuat Malvin tersenyum.
"Jangan patah semangat gitu, nanti kalau udah selesai jangan lupa bilang aku, nanti aku bantu bilang sama Pak Yahya biar kamu cepat- cepat lauching." ungkap Malvin tersenyum.
Kini Malvin dan Prilly sedang berada disebuah kafe, ya kafe, tempat Malvin bertemu dengan kelayen nya.
"Ini jenis novel apa?." tanya Prilly yang membuat Malvin mendongak.
"Kayaknya sih fiski, soalnya bercerita tentang dua anak kecil bersahabat yang harus berpisah karena kecelakaan." ucap Malvin yang membuat Prilly merasa tertarik akan cerita itu.
"Kok bisa? seru Lvin, aku suka." ucap Prilly yang kepo, ia merasa kejadiaan itu mirip dengan apa yang selalu ia mimpikan.
"Mereka kecelakaan karena ngejae kelinci." ucap Malvin yang membuat Prilly seketika mematung, sangat mirip dengan mimpinya.
Prilly memejamkan kepalanya, ia terhanyut dalam mimpi itu, "Ali, kamu harus bantu aku kejar Lili, lili kelinci kesayangan aku. Itu dari opa aku." ucap Tasya yang membuat Prilly memijat kepalanya.
"Iya aku bakal bantu juga." ucap lelaki itu.
Dua anak kecil itu mengejar Lili hingga akhirnya mereka merasakan hanyutan darah dan malapetaka yang membekas.
"Ali maafin aku, gara gara aku, kita begini." ucap Tasya.
Bruk..
Prilly terbangun dari mimpinya, lebih tepatnya mimpi buruk nya yang bercampur antara Malvin dan dua anak kecil tersebut.
Prilly memijit pangkal kepalanya, ia bergegas mengambil air minum yang tak jauh dari tempat tidurnya.
"Sebenarnya siapa sih dua anak kecil itu." gumamnya.
<•>
"Tante, maafin Rena. Rena nggak sengaja, kemarin beneran hilaf, Rena cuman kebawa emosi." ucap seorang perempuan yang mengungakan baju khas rumah sakit.
Kini Rena sedang berada diruangan Malvin, ia merasa bersalah karena sudah melakukan hal gila yang membuat nyawa Malvin terancam.
"Kamu gampang tinggal bilang gitu, kamu nggak pernah ngerasain jadi Malvin, kamu nggak ngerasain jadi Tante, tante hancur." ucap Yura yang membuat Rena menangis.
"Aku beneran nyesel Tan, aku cinta sama Malvin, aku pikir itu jalan yang tepat buat aku bisa abadi sama dia." ucap Rena sejujur- jujurnya, kini ia terisak, matanya tak kunjung menatap nanar lelaki yang ia cinta tertidur damai, itu semua karenanya.
"Kalau kamu mau abadi, harusnya kamu saja, jangan kamu pernah bawa- bawa anak saya. Saya menyesal pernah memaksa Malvin untuk selalu ada sama kamu, sampai dia mengabaikan pacarnya." ucap Yura yang membuat Rena menangis.
"Rena cuman bisa minta maaf tan, maafin aku." ucap Rena yang membuat Yura menahan amarahnya.
<•>
TBC
Jangan lupa vote and comment.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prilly, I love you! | END
Teen FictionPrilly Atasya Latuconsina, Selebgram terkenal yang memiliki fans dimana-mana. Prilly merupakan perempuan unik dengan ukuran tubuh yang mungil. Prilly terkenal dengan sikap kerja keras dan recehnya. Siapa tak mengenal Prilly? selain selebgram dia jug...