<•>
"Pril, Malvin kecelakaan." ucap Jasmin yang tiba tiba menelfon dengan suara panik dan bergetar.
"Hah? beneran nih?." ucap Prilly yang kaget atas kabar yang diberikan oleh Jasmin.
"Iya, gue lagi dirumah sakit, Sebelum pulang gue liat gerombolan orang yang mengelilingi mereka, yaudah gue liat. Dan ternyata Malvin sama Rena." ucap Jasmin yang membuat Prilly tak percaya.
"Rena? mereka kecelakaan barengan? dalam mobil yang sama?." tanya Prilly yan membuat Jasmin mengiyakan.
"Rumah sakitnya dimana? gue kesana sekarang." lanjut Prilly yang membuat Jasmin langsung mengirim lokasi.
Kini sebelum kesana Prilly menghubungi Rasyid untuk memberi kabar yang kuranh enak ini.
"Hallo kak, sibuk nggak? penting!." ucap Prilly yang gemetaran.
"Ada apa Pril? kok panik banget sih." ucap Rasyid yang membuat Prilly mencela.
"Malvin kecelakaan kak, sekarang di rumah sakit medika." ucap Prilly yang membuat Rasyid terdiam sebentar.
"Ya allah Pril, yasudah gue kesana." ucap Rasyid yang membuat Prily segera menganguk.
<•>
Kini keadaan Malvin sedang genting, karena mobilnya menabrak mobil lain dan berasap.
Nasib Malvin dan Rena berdarah dan cukup parah. Apalagi Malvin sang pengemudi.
"Gimana dok, keadaan adek saya?." tanya Rasyid panik. Ia menatap gelisah ruangan UGD yang terhalang kaca.
"Keadaannya lumayan parah hingga pasien masih koma." ucap Dokter yang membuat Prilly dan Rasyid membekap mulut pelan.
"Tapi dia bakal bangun kan dok? nggak meninggal?." ucap Jasmin ngasal, ya allah Jasmin tidak tau kondisi dan situasi. Perkataan Jamsin pun lolos mendapatkan tatapan dari Rasyid dan Prilly.
"Jasmin," tegur Prilly, Jasmin pun mengaruk teguknya yang tak gatal, "Yamaaf."
"Untuk kelanjutan kesadaraan pasien, itu bisa di tafsirkan 1 minggu. Jika ada kelebihan maka kami akan menindak lanjuti pasien." ucap Dokter yang membuat Prilly menatap sedih pacarnya, mengapa harus begini? ia tak rela harus kehilangan laki- laki yang selalu ada dihidupnya 'dulu.
"Kak, Malvin- kak." ucap Prilly yang menahan air matanya yang ingin keluar.
Rasyid hanya menenangkan Prilly yang sendari tadi ingin menangis, "Kalau sedih nangis aja, gausah ditutup- tutupin." ucap Rasyid.
Prilly tersenyum sendu, kini Rasyid sedang menelfon kedua orangtuanya.
Dan Prilly menatap ruangan disamping UGD gawat darurat dari Malvin. Disana ada Rena, gadis yang tengah terbaring lemah di bangkar rumah sakit.
"Pril." sapa seorang lelaki dengan baju kantor yang khas.
Prilly mendongak, ia menatap Ali yang berada dibelakangnya, "Ali, Malvin li." sendu Prilly yang memeluk Ali spontan.
Kini hati Prilly sedang hancur, semua harapanya sudah hilang.
<•>
TBC
Jangan lupa vote and comment.
Kasian Malvin,
Karena nggak semua perjalanan, harus berakhir bahagia.
- Malvin Bouttier Sanjaya
KAMU SEDANG MEMBACA
Prilly, I love you! | END
Teen FictionPrilly Atasya Latuconsina, Selebgram terkenal yang memiliki fans dimana-mana. Prilly merupakan perempuan unik dengan ukuran tubuh yang mungil. Prilly terkenal dengan sikap kerja keras dan recehnya. Siapa tak mengenal Prilly? selain selebgram dia jug...