ALM 13

1.2K 84 1
                                    

Jangan harap Nara akan berlarut baper akan ucapan Alam seminggu lalu. buktinya memang Alam menghilang tanpa jejak seminggu setelah ucapan yang membuat hati nara dangdutan seketika dan jangan lupakan Ira yang tak habis habis menggoda putrinya tersebut.

Seminggu libur sekolah karena Sekolah di gunakan untuk ujian kakak kelas membuat Rindu Nara tambah besar ke Alam. tak bisa bertemu dan berkomunikasi membuat Nara seperti Dilan yang dilanda rindu .

"Nara!"Ira membentak sang putri yang sedari tadi menatap sendu ke ponsel canggihnya.

"kakak itu!!mama udah panggil dari tadi tuh liat mita mau jatoh dari kasur kakak. bisa nggk sih fokus dulu sama Mita !!!, aduhh anak mama ya ampun..." Ira hampir syok kala melihat anaknya hampir terjungkal dari ranjang Nara yang tinggi mungkin jika Ira tak segera datang maka anak bungsunya akan jadi mangsa sang lantai kramik yang sangat keras.

"mama!!"Nara menatap Sang mama dengan mata sendu dan hampir menangis.

"nyanyahhnyah ma ma nyahh"Mita menceloteh tak jelas membuat Ira kembali fokus ke Mita.

"Ma ma Ma ma"Ira mngajari sang putri untuk bisa memanggilnya dengan sebutan mama

"Mama"Nara kembali merengek menatap sendu ke arah Ira.

"kakak kenapa sih?? Alam nggk ngabarin" Nara langsung mengangguk kala mendengar sang Mama mengucapkan kata yang sangat amat bnar tersebut.

"Alam mungkin masih konsen sama ujiannya udah deh. kakak nggk usah lebay!"

"Ih mama kaya nggk pernah pacaran aja!"Nara mencebik kesal ke arah Ira

"Pacaran orang dulu nggk seribet Pacaran jaman sekarang! jadi jangan di samakan!"Balas Ira walaupun ucapannya benar.

🐮

Sekarang,ingatkan Nara untuk mengintrogasi Alam habis habisan. bisa bisanya Alam tampak santai setelah berbuat tak manusiawi seminggu terhadap nara.

"Alam!!"

"hmm"

"jelasin!!"Alam menaikkan satu alisnya

kenapa lagi ni betina?

"jelasin apa??"

"seminggu ngilang kemana aja ? udah dapet cem ceman baru??"Nara langsung berbicara ketus tanpa melihat ekspresi bingung Alam.

"cem ceman?? ngaco kamu!!"Sergah cepat Alam . karena memang tuduhan Nara salah.

"halah!! bilang aja udah ketemu cewe yang lebih dari Nara terus seminggu ini nggk pernah ngabarin aku iya kan. jujur aja deh. paham kok Nara!!"

"astaga.."Alam malah memutar matanya jengah kala tau penyebab sang gadisnya ini nyeloteh tidak jelas.

"kok malah astaga sih!jawab!!"teriakan Nara membuat mereka kembali menjadi pusat perhatian seluruh kantin.

"aku fokus ujian Ra. salah lagi aku??"

"tapi bisakan jawab pesan Nara??"Nara kembali memojokkan Alam.

"aku jarang buka hp. kamu sendiri yang bilang kalau aku harus fokus ujian??"Alam tak kalah gencar juga memojokkan Nara balik.

"apa susahnya sih ngabarin paling juga cuma 5 menit nggk nyampek. Aku itu khawatir Alam!!"pekik Nara

"Khawatir kamu lebay"Balas cuek Alam dan malah lebih memilih makan mie ayam yang ada di depannya.

"emang ya!! perasaan cowo itu nggk pekaan!!"Belum sempat Alam membalas Nara panggilan manja dari arah Nara membuat Nara kembali naik pitam.

"Alamm"Mia memanggil lembut Alam kala matanya tak sengaja melihat Alam di kantin.

"Aku duduk sini ya" Belum di perbolehkan Mia sudah duduk di samping Alam.

"oiya sebenarnya aku mau telaktir kamu. soalnya gara gara kamu kemarin aku jadi dapet nilai ujian gede . bentar lagi ujian terakhir pokoknya kamu harus ajarin aku lagi okeee"Mia menceloteh ria tanpa melihat bahwa ada wanita yang tengah mengeluarkan tanduk di depannya.

Tanpa komando Nara langsung pergi dari kantin dan membuat pengunjung kantin kecewa. padahal mereka berharap Nara akan mencak mencak atau menyiram es teh ke muka Mia tapi nihil, Nara lebih memilih pergi dari pada melihat drama mia yang sok manis di depan Alam.

Emang cowo sama aja!!! dasar!! awas aja bujuk gue lagi. gue nggk akan mempan liat aja nanti

Sedangkan Alam masih betah menghabiskan mie ayamnya dan mengacuhkan Mia yang berceloteh ria. pikirnya

nanti aja bujuk Nara. yang penting perut kenyang toh Mbujuk cewe butuh tenaga

"Eh Alam mau kemana?"Mia bertanya Alam yang sedari tadi diam padahal ia sudah senang bahwa Alam lebih memilih dia dari pada Nara Nara yang katanya pacar Alam.

"nyusul Nara"Balas singkat Alam.

"Alam..ih Alam"Mia malu karena wanita secantik dirinya di tinggal sendiri oleh seorang pria padahal selama ini dia yang selalu meninggalkan pria.

🐮

"Emang Bangsat!! Dasar Anjing!!! mana katanya mau buat bahagia?? Sampe sekarang nggk nyariin nyariin!! maunya apa sih Alam itu??? Dia lebih milih Mia dari pada gue??? Kurang apa guee!!! sebenernya yang pacarnya siapa sih!!!"Sepanjang jalan menuju kelas Nara tak berhenti mesumpah serampahi Alam dan Mia.

lebih banyak ke Alam yang tak mengejarnya seperti kebanyakan pria lainnya apabila pacarnya sedang ngambek.

liat aja lo!! gue bejek bejek lo ALAMMMM!!!

"Ra!!"Panggilan bass membuat Nara berhenti namun detik kemudian ia mengacuhkan dan melanjutkan langkahnya.

"Ara!!"Panggilan lagi tapi Nara tak mendengarkan untuk menengok ataupun berhenti Nara enggan.

"Ngambek terus sih?"Alam berhasil mencekal lengan Nara. tapi tetap saja Alam masih bersikap acuh walaupun ia yang salah.

"lepas"Nara menghempas tangan Alam yang bersarang di lengannya dan lebih memilih pergi.

"Ngambekan"Desis Alam yang mampu membuat Nara berhenti dan membalikkan badan.

"Alam nyalahin Nara ?? Alam nggk berfikir yang salah siapa?"

Alam hanya menggeleng tanda tak tahu.

"Alam lebih milih Mia kan dari pada Nara? yaudah nggk usah nyusul Nara. kalo nggk putus aja kita!!"

Para siswi yang mendengar ada yang terpekik kaget dan senang karena Nara menggugat putus Alam.

"siapa yang milih Mia? orang aku ngelanjutin makan geh. kalau di tinggalin mubazir, mie ayam mahal"Alam bekata santai seolah kata katanya tak berarti sama sekali dan sangat amat benar.

Nara cengo mendengar ucapan Alam. jadi? tadi saat ia pergi Alam tak mengejarnya karena lebih mementingkan mie ayam yang mubazir? Jadi Nara selama ini iri dengan sebuah mie ayam??

sungguh terlalu.

🐮

Nara masih mendiami Alam walaupun ia sudah memaafkan Alam. lebih tepatnya Nara memang tak pernah marah namun hanya sebal terhadap Alam yang lebih mementingkan sesuatu yang tak berguna daripada nara yang notebane pacarnya.

"Nih,,, udah nggk usah sok mau diemin aku"Alam menyerahkan Nara sekresek es krim. dan benar sana Nara langsung nyegir kuda kala Alam tau moodnya akan berubah kala di belikan Es krim coklat.

"Baik banget sihh?? pacar siapa sihh??"Nara menjewer pipi Tirus Alam dan sang empu hanya bisa mengaduh kala Nara masih betah menjewer pipi putihnya.

"Kamu yang fokus belajarnya. Aku tinggal beberapa hari lagi di sekolah"ucap Alam kala mereka sudah di tengah tengah perjalanan pulang.

"Kek mau pergi jauh aja Alam ini. kan kita nanti masih bisa ketemu kalau kamu lulus. malah enak kan jadi punya cowo anak kuliahan"Alam menatap sekilas Nara yang duduk di samping kemudinya tanpa mau membalas ucapan Nara karena hatinya sedang berperang melawan egonya dan ego suryadi ayah yang tak di anggapnya.

1402

A L A M ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang