ALM 26

1K 57 2
                                    

"kamu itu ya Mita!! Mamakan udah pernah bilang kalau main itu pamit!! nggk nyelonong aja pergi tanpa pamit. Kamu nggak kapok apa jatuh bangun dari ayunan tadi? Mama kecewa pasti sama kamu" omel Nara di setiap langkahnya.

"Udahh jangan nangis kan udah digendong"ucap Teguh yang tengah menggendong Mita.

Entah darimana saja Teguh bisa bersama Mita yang notebanenya adiknya.

Walaupun demikian Nara masih diam, dan tak tau harus berbuat apa yang pasti jantungnya Tampak tak baik baik saja karena sedari tadi berdebar tak sewajarnya.

"Aduhhh mas kasian banget sih,, anaknya kenapa mas?"tanya ibu ibu berdaster ungu tadi sukses membuat langkah Nara dan Teguh berhenti seketika.

"Jatuh Bu tadi"balas Teguh ramah sambil tersenyum dan jangan tanya ekspresi sang ibu ibu berdaster ungu tadi.  Sekarang wajahnya tampak bersemu merah.

"Ibu ibu nggak tau umur ck"decak Nara

"Loh ini mba mba yang tadi tanya anak kecilkan?"ucap ibu ibu berdaster merah.

"Ini anaknya?"ucap cepat ibu ibu daster ungu

"Buk--"

"Yaampun mas, pasti istrinya nggk becus ya ngurusin anak? Sampai sampai suaminya pulang kerja melihat kondisi sang anak yang jatuh di aspal"gerutu ibu ibu berdaster ungu dengan lantangnya

Nara sepontan melotot, bisa-bisa nya ia dikatai sebagai istri yang tak becus mengurus anak?

Hello? Gue belum setua itu buat punya anak

"Maaf ibu ibu, ini bukan anak saya ini adik dari perempuan yang ibu bilang istri saya tadi"jelas Teguh dengan nada lembut dan sopan.

"Oalah, saya kira mas sama mba ini sudah menikah dan punya anak ini, eh taunya belum"ucap ibu ibu berdaster ungu dengan tak kalah lembutnya.

Sama cogan aja lembut sama gue sangar dasar buibu

"Yaudah kami permisi ya Bu, adik saya butuh pertolongan pertama"ucap Nara penuh dengan penekanan saking sebalnya.

🐮

"Yaampun Mitaaaaa, kamu kenapa nak, ya Allah itu kaki sampe bundas mainan dimana kamu??"

Nara yang mendengar teriakan lebay dari sang mama hanya bisa memutar matanya jengah.

"Mama besok lagi nggk usah nyuruh Nara nyariin nih bocah!! Apess Nara di keroyok ibu-ibu berdaster!!"Nara langsung pergi meninggalkan Teguh yang tengah terkekeh melihat tingkah Nara dan Ira yang bingung dengan putri sulung nya .

"Mama hiks"

"Sini sayang, yampunnn makanya kalau main jangan jauh-jauh,jatuhkan"Ira langsung mengambil alih Mita dari gendongan Teguh.

"Mari masuk nak Teguh, jadi lupakan sama nak Teguh"

"Iya ma, makasih"Teguh langsung masuk kerumah Nara dan menemukan Nara yang tengah menonton TV

"Na?"

"Iya? Kenapa? Sini Guh"Teguh langsung melangkahkan kakinya menuju tempat Nara berada.

"Tentang ---"

"Apa? Nggk kok udah gue lupain satai aja"ucap cepat Nara, karena ia tau apa yang akan diucapkan selanjutnya oleh Teguh.

"Bukan itu, tentang ajakan aku jadi pasangan ku, kamu nggak nolak kan?"

Nara terdiam dan beberapa saat berikutnya ia menepuk dahi.

"Oiya gue lupa. Kapan sih?"

"Besok malam"

A L A M ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang