ALM 14

1.1K 122 1
                                        

Ujian Alam hampir selesai dan Alam juga sukses membuat Nara uring uringan karena selama ujian Alam tak pernah memberi kabar ke Nara dengan alasan fokus ujian. tapi entah apa yang dilakukannya.

"Alam"Nur menyapa sang putra yang hendak pergi ke sekolah.

Alam menatap sang ibu dan tanpa tak berminat untuk bergabung ke meja makan karena terdapat Suryadi yang tengah duduk manis tak menengok sama sekali ke arahnya.

"sarapan dulu nak. hari ini ibu masak spesial untuk kamu karena sekarang hari terakhir kamu ujiankan?"

"Nggk usah. Alam nggk laper"Dengan tas yang tersampir satu di pundaknya dan pakaian yang rapi Alam melenggang pergi meninggalkan Suryadi dan Nur.

"Ayah ingin kamu sarapan!!"suara bas Suryadi membuat langkah Alam terhenti.

"Sini nak. Sarapan dulu"Nur mulai mencarikan suasana dengan menarik lengan Alam dan mau tak mau Alam duduk tepat di depan Suryadi yang tengah menatapnya tajam.

"Mau ibu ambilkan apa?Cumi balado kesukaan kamu?"tanya Nur sambil mengembangkan senyumnya.

"terserah"Alam masih tampak acuh dengan sikap Nur namun Nur masih tetap mengembangkan senyumnya dan mulai menyiapkan makanan untuk Alam.

"Dasar anak manja!!"desis Suryadi yang membuat Alam menatap sinis Suryadi.

"kenapa? nggk terima kamu?!!Kamu memang anak manja yang nggk bisa di aturkan??"Selera makan Alam sudah tak ada dan hanya emosi yang mengumpul pada tubuhnya.

"Mass..makan dulu ya..Ayoo Alam keburu siang nanti kamu telat ujiannya"

"Yang hanya bisa terlarut dalam kematian seorang jalang seperti mamamu!!!!"Cukup. ucapan Suryadi sudah melewati batas dan itu cukup membuat Alam naik pitam

Alam langsung pergi tanpa menghiraukan teriakan Nur dan pertengkaran antara Nur dan Suryadi. karena hatinya sudah terluka.

Kenapa mamanya yang selalu di salahkan oleh si brengsek itu??

kenapa bukan dia yang selalu bergonta ganti wanita seperti pakaian???

ingatkan Alam untuk bersungguh sungguh untuk belajar dan apabila ia sukses maka ia akan menyumpal mulut biadap sang ayah.

🐮

"Alam"

"Nanti malam kamu dateng ya di acara ulang tahunku"Ucap Mia

"Ayah kamu datang juga kok"Ucapan terakhir Mia membuat Alam menatap Mia tak terbaca.

"Kamu kaget kenapa aku kenal sama Ayah kamu?"tanya Mia dengan menaik turunkam alis buatan dengan pensil alis 5 kerat.

"Ayah kamu rekan kerja Papa aku. jadi kitakan mudah kalau deket setarakan Ayah kamu temenan sama Papaku"Mia menjelaskan semuanya.

"jadi nanti malah kamu harus dateng ya.. yahh"Mia memeluk lengan Alam dengan manja.

"lepas!"

"kenapa?"

"Kamu siapa megang megang aku?"Ucapan dingin Alam membuat pelukan dilengannya mengendur.

"Maaf ya. aku kelewatan"Mia menunduk entah apa yang di sesalinya tapi Alam tampak acuh terhadap mia.

"Alamm"Teriakan menggelegar dari sosok mungil bernama Nara membuat perhatian lobi mengarah padanya.

Dengan santainya Alam menunjuk tangan entah apa yang di maksudnya.

Dengan gerakan seribu langkah Nara menghampiri sosok pria yang masih betah melambungkan tangannya di langit langit.

A L A M ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang