Bagian 2

686 31 0
                                    

Cinta itu aneh...

Semua rasa dapat di satukannya menjadi sebuah simfoni indah tak berujung...

Berawal dari sebuah senyuman menjadi sebuah komitmen yang mempersatukan...

Indah...

Namun terkadang menyakitkan...


***
"woy non ngelamun aja motornya itu udah nyala tapi tunggu dulu bentar sampe mesinnya panas baru di jalanin oke, aku tinggal dulu ya," katanya setelah menyadari aku hanya diam saja.

"eeh tunggu," kataku.

"ada apa lagi ?"

"Makasi."

"iya sama-sama," katanya urung pergi.

"kok ndak jadi pergi ?" tanyaku lagi.

"setelah aku fikir-fikir, mana tega sih aku ninggalin cewek sendirian di sekolah sepi gini Neng."

"namaku Syafa bukan Neng."

"iya udah iya Syafa."

    Kemudian aku terdiam lagi untuk beberapa saat. Aku tak tau sudah berapa lama aku menunggui motorku hingga mesinnya panas. Lantaran bosan diam dan membisu di sana bersama dia maka aku memutuskan untuk pulang karena kebetulan perutku juga sudah lapar. Kusempatkan diri berbasa basi menawarinya minum atau makan Karena telah menolongku tadi, tapi dia menolak. Dan kamipun keluar berbarengan dari gerbang itu, kami berjalan beriringan namun tetap dalam kebisuan satu sama lainnya.

    Aku bingung harus memulai dari mana, dan aku juga bingung harus membahas apa. Karena jujur baru kali ini aku benar-benar berdua dengan seorang pria yang baru aku kenal selain saudara, dan sahabat dekatku. Kami terus beriringan sampai di Perempatan, dan dia berbelok ke kiri tanpa basa basi. Akupun diam tak menanggapinya karna aku tidak tau harus berbuat apa, entah kenapa aku seperti merasa gugup berada di dekatnya. Aku dag dig dug dan tadi aku rasa sepertinya aku juga gemetar. Tapi karena apa ? akupun bingung.

    Hingga sampai di rumah aku masih tetap memikirkan kejadian tadi, entah mengapa aku tak bisa melupakannya. Saat aku serasa gemetar, saat aku gugup hingga saat kami berpisah. Semuanya masih membekas seakan tak dapat di hapus dari fikiranku.

***

    Keesokannya pada jam istirahat aku kekantin bersama Dayu, kemudian Kami memesan Bakso. Tidak lama berselang Dede dan 2 orang temannya memasuki area kantin. Saat melihat Aku dan Dayu dia langsung menyapa kami.

"Yu, Fa berdua aja ?" Tanya Dede mulai akrab.
"Iya nih, Iwan Mana ?" ujar Dayu.
"Hmmm Mulai deh." Candaku.
"eeeh maksudku Mana Iwan dan Ryan eeeh sama yang lain juga," Jawab Dayu salah tingkah. Aku terkekeh-kekeh.

"kenapa sih ?" Tanya Dede bingung.

"Ndak ada kok," kata Dayu menyikutku.

"Ups keceplosan," kataku tertawa lagi.

"eeeh Temennya 2 orang tuh kok di tinggalin ?" Tanya Dayu

"mereka udah janjian sama ceweknya masing-masing," jawab Dede

"Mau makan apa De ? biar aku traktir," Kataku menawarkan.

"weeiiizz tumben nich mimpi apa ?" Tanya Dayu

"ndak ada, kemarin kan motorku ndak bisa nyala pas pulang sekolah nah kebetulan ada Dede jadi dia yang bantuin deh," yang di sebut Cuma senyum simpul.

"kok ndak bilang sama aku ?" Tanya Dayu

"kan kamu udah pulang Neng," Jawabku, " hmmm jadi mau makan apa ?" tambahku lagi.

"Apa aja deh," jawabnya singkat sambil membuka Laptopnya.

"ya udah bakso aja gimana ?" tanyaku, Dede hanya menjawab dengan anggukan kecil.

    Langsung saja aku memesankan bakso untuk Dede dan kembali ke meja tempat Dede dan Dayu duduk sambil menunggu pesanan kami tiba. Aku dan Dayu melanjutkan obrolan kami sedangkan Dede terlihat Khusyuk dengan laptopnya. Sepertinya dia sedang mengerjakan sesuatu yang rumit atau sesuatu yang serius. Saat pesanan kami datang Dayu langsung saja menyantap baksonya sedangkan aku menunggu Baksoku agak dingin, sementara Dede masih asyik dengan Laptopnya.

"De, baksonya kok di diemin ?" tanyaku.
"Ae,De kamune ngude to ? " tambah Dayu.
"bentar dulu belum selesai nge design nih." jawabnya.
"huuuh keburu dingin dong, baksonya mau di pakein kecap sama Saos ndak ?" tanyaku lagi.
"iya tapi saosnya dikit aja," jawabnya tanpa melihatku.

"pake sambal ?"

"iya 1 sendok aja."

"udah nih, masih lama tuh ?" aku kembali bertanya.

"bentar Lagi nih," jawabnya singkat.

    Aku sedang asyik mengobrol dengan Dayu tentang tugas dan pelajaran yang Tadi Saat seruan Dede mengagetkan Kami.

"Yes, akhirnya selesai Juga!" serunya.

"apaan Sih De, ngagetin," kata Dayu.

"biarin aja yang penting Designku selesai," jawab Dede setengah tak perduli.

"Apaan sih Liat Dong," kataku.

    Dede menunjukkan kami sebuah Design Web sederhana yang di buatnya sendiri. Web itu memang sederhana tapi sangat menarik, "seperti yang membuatnya". Waduhh, yang membuatnya ? aku ini kenapa sih ?. Entah mengapa sekarang aku senang memperhatikan Dede secara sembunyi-sembunyi dan aku juga merasa Dede memperhatikanku. Namun aku tidak berani melihatnya langsung entah mengapa aku merasa sungkan karenanya.

                                         ***
• Ae,De kamune ngude to ? = Iya, De kamu lagi apa tu ?

***

Minta saran dan kritiknya ya 😊
Kalau ada bahasa yang salah atau kurang tepat mohon maaf dan silahkan di komen supaya bisa di revisi 🙏🏻

**Untuk update di usahakan setiap Hari Sabtu atau Minggu. Terimakasih 😊

Cinta diantara tembok Masjid dan PuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang