Sebenarnya
Ada satu hal yang tak pernah ku utarakan
Yaitu
Hanya dengan berada di sampingmu saja
Sudah cukup untuk membuatku bahagia
Jadi tolong jangan pergi***
Dari : Rio
Malam yang indah ya, bahagia sekali kayaknya kamu tadi di taman di tembak sama Orang Hindu itu, kalo Mamiq kamu tau habis kamu Fa.Aku agak terkejut melihat isi pesan dari Rio. Berarti dari tadi dia juga berada di taman yang sama dengan kami. Lalu kubuka pesan selanjutnya.
Dari : Rio
Safa, aku tau kamu jadiin dia Cuma pelampiasan aja karena aku tau kamu Fa, kamu baru aja putus dari aku belum aja 2 bulan dan kamu udah jatuh cinta ? itu mustahil Safa. Sama orang yang baru kamu kenal lagi. Tinggalin dia atau aku bakalan bikin kalian nyesel.Isi pesan yang barusan lebih seperti gertakan, tapi aku mengabaikannya. Kira-kira apa yang akan Rio lakukan ?. apa benar aku tidak benar-benar mencintai Dede ?. apa benar aku hanya menjadikan Dede pelampiasanku aja ?. Tapi aku yakin aku mencintai Dede.
Dede menelepon saat aku hendak membuka pesan terakhir.
"Halo bidadariku, kamu lagi apa?" Dede membuka percakapan.
"Halo juga, ndak ada aku Cuma lagi tiduran aja kok," jawabku.
"Udah ngantuk ya?"
"Belum."
"Besok sekolah aku jemput ya, jangan bawa motor."
"Memangnya kenapa?"
"Ndak ada, Cuma ibuku pengen ketemu kamu lagi katanya."
"Kan aku bisa mampir kesana sepulang sekolah."
"Please Fa. Aku kan pacar kamu sekarang masa aku Cuma pingin jemput kamu aja ndak boleh," rengeknya.
"Ya udah iya baweeeeeeeel," kataku menanggapi.Tidak seperti biasa, kami hanya teleponan sebentar karena kami sama-sama mengantuk. Maka kami memutus sambungan telepon, lalu masuk ke mimpi masing-masing. Aku hampir lupa bahwa aku punya 1 pesan yang belum aku baca.
Dari : Rio
Safa, beberapa waktu kedepan kamu bisa seneng-seneng. Tapi pada waktunya nanti kamu akan tau akibatnya karena ninggalin aku dan lebih memilih cowok HINDU itu Baiq Safa Nur Aulia !!!.Aku tidak menggubris pesan dari Rio, aku hanya menganggap pesan itu sebagai angin lalu dan hanya sebagai ungkapan kekecewaannya karena aku tak ingin mendengar lebih banyak omong kosong darinya.
Keesokannya aku terbangun karena suara Hp, kulihat jam dinding 04.47 siapa yang menelepon subuh-subuh begini fikirku. Setelah kulihat yang menelepon adalah Dede.
"Halo," kataku lemas.
"Halo bidadariku bangun, kamu ndak shalat ? bukannya ini waktunya shalat subuh ya?"
"Kamu tau dari mana De?"
"Dari ibu, beliau selalu bangun jam segini dan langsung membangunkanku untuk membantunya bersih-bersih rumah."
"Eeeem gtu yah hmmmm."
"Bangun dong Sunshine shalat dulu."
"Iya iya aku bangun by the way kamu panggil aku apa tadi?"
"Sunshine."
"Kok Sunshine?"
"Iya karena kamu sinar mentari di hidupku."
"Hmm okeh kalo gitu aku panggil kamu Moon."
"Kok Moon?"
"Karena kamu udah membuat setiap malamku bercahaya Dede," kataku masih dengan nada lemah
"Ooh oke oke, tapi kamu sekarang bangun,"
"Iya ini aku bangun, aku shalat my Moon," kataku manja.
"Ya udah sampai ketemu berangkat sekolah Sun."
"Iya Moon."Aku senyum-senyum sendiri mengakhiri telepon itu. Sunshine and Moon ada ada saja, baru kali ini aku menemukan sosok cowok yang berbeda keyakinan mengingatkanku untuk beribadah dengan ajaranku yang sangat berbeda dengan ajaran agamanya. Setelah shalat aku membuat nasi goreng untuk ayah, ibu dan Adikku yang sedang libur entah dalam rangka apa. Setelah itu baru aku mandi dan sarapan bersama dengan keluarga.
"Waduh nona Manja nih yang masak," celoteh Adikku.
"Iya kenapa ? ndak mau ? jangan sarapan," kataku manyun.
"Bukannya ndak mau, tapi kali ini aman kan?" goda Adikku lagi.
"Udah Jean kok senang sekali ganggu Kakaknya, untung aja kamu di masakin karna Bunda lagi malas Masak," bela Bunda.
"Iya Bun iya," Adikku mengalah. Aku tersenyum menang ke arah Adikku, dan dia hanya mendengus.Selesai sarapan aku berpamitan pada ibu dan hendak keluar saat Ibu menanyaiku karena aku tak mengeluarkan Motor dari garasi.
"Sayang, kok motornya belum di keluarin ? Tanya Bunda.
"Safa ndak bawa motor Bun," jawabku.
"Loh kenapa ? terus Safa berangkat sekolah sama siapa ? Adiknya kan bentar lagi mau terbang balik ke asrama," kata bunda.
"Safa di jemput teman Bun."
"Memangnya motor Safa kenapa?"
"Anuu Bun, eeem Safa lupa isi bensinnya tadi malam, kan Bunda tau kalau pagi begini Pom Bensin ramai bisa terlambat sekolah kalau ke Pom dulu," jawabku berbohong. Ya Allah ampuni aku membohongi Bunda.
"Oh iya sudah hati-hati ya sayang."
"Safa berangkat dulu Bun, Assalamualaikum," kataku berpamitan lalu keluar dari rumah.Aku sengaja menunggu Dede di pinggir jalan agar dia tidak perlu masuk ke gang rumah untuk menjemputku. Setelah menunggu hampir 15 menit dia belum juga muncul, aku mulai gelisah. Ku telepon Dede berkali-kali tapi ndak di angkat, pesan singkat yang ku kirimkan pun tidak di balasnya kulihat jam tanganku menunjukkan jam 07. 07 aku semakin panik. Saat aku berbalik dan hendak kembali kerumah, Dede datang dengan keadaan yang kurang enak di lihat.Wajahnya lebam, pakaiannya kotor semua, itu membuatku terkejut.
"Dede kamu kenapa? kok lebam-lebam gini?" Tanyaku Khawatir.
"Aku gak papa Sunshine, kamu ndak usah panik gitu ayoq kita berangkat maaf ya karena aku telat sekali datang jemput kamu tadi aku jatuh di jalan," kata Dede berbohong.
"Kamu bohong De, jujur kamu kenapa?" tanyaku tambah khawatir.
"Iya aku bakalan cerita tapi jangan di sini ndak enak dilihat orang, sekarang kamu naik ya," kata Dede.Aku naik ke atas motor Dede dan membiarkannya membawaku kemanapun yang dia mau. Aku sudah tidak perduli lagi karena rasa khawatir dengan keadaannya yang sekarang ini. Sebelumnya aku tidah pernah sekhawatir ini kepada siapapun kecuali orang tua dan adikku tersayang itu. Namun kini rasa khawatir ini ada, seperti waktu Jean masuk rumah sakit gara-gara di serepet orang, aku menungguinya hingga dia di perbolehkan pulang oleh Dokter. Sekarang kami menuju kearah sekolah, tapi saat hendak memasuki gerbang ternyata gerbangnya sudah di kunci kemudian kami lolos tak jadi berhenti di gerbang sekolah. Lalu Dede membawaku menuju kearah keluar dari Kota.
"Kita mau kemana De?" tanyaku.
"Udah kamu ikut aja," kata Dede.***
Minta saran dan kritiknya ya 😊
Kalau ada bahasa yang salah atau kurang tepat mohon maaf dan silahkan di komen supaya bisa di revisi 🙏🏻**Untuk update di usahakan setiap Hari Sabtu atau Minggu, jadi tolong bantu suportnya ya Guys. Terimakasih 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta diantara tembok Masjid dan Pura
General FictionSejauh jauhnya jarak bisa di tempuh, setingginya gunung bisa di daki, sedalamnya laut bisa di selami. Akan tetapi cinta berbeda keyakinan dapatkah bersatu ? seperti kisah cinta antara sepasang remaja bernama Dede Dan Safa. Inilah LDR yang sesungguhn...