Bagian 16

192 9 0
                                    

Selamanya kau ada dihatiku...
Dijagakan oleh tulang dan daging...
Hadirmu disana tak akan tergantikan
Walau sang dewi mencoba merebut tempatmu..
Kupastikan hati ini hanya untukmu

***

Tadi aku baru saja menerima pembayaran untuk design Web yang kemarin aku kerjakan, belum sempat masuk ke dalam rumah saat aku melihat Dayu berpamitan kepada ibunya. Aku berbasa basi menanyai Dayu.

"Tang Kije Yu ?" Tanyaku. (Mau kemana Yu ?)

"Latihan Dance De, engken ?" ( Latihan Dance De, Kenapa ?)

"Sing engken, Dije latihan ?" (Ndak apa-apa, dimana kamu latihan ?)

"Di jumahe Tery." (Ini di rumahnya Tery)

"Ajak Safa ?" (Sama Safa ?)

"Nyen bin ? Safa ajak Tery sih De ne be nawang, bin metakon." ( Iya siapa lagi, Safa sama Tery sih, De nya sudah tau, lagi nanya )

"Nah be." ( Oh Iya sudah )

"Engken ? De ne kal kemo ?" ( Kenapa, Dee nya mau kesana ? )

"Sing nawang, nah berangkat be maluan. Aku kal nakonin Bang Ryan Malu, nyak milu napi sing." ( Hmmm Ndak tau, berangkat dah duluan. Saya mau nanyak Bang Ryan, Dia mau ikut apa ndak )

"Ya sudah Saya berangkat, Swastiastu "

"Yoaa, Eeh De nae ngorang i Syafa jak Tery aku kal kemo." ( Jangan beri tahu Syafa dan Tery saya mau ke sana )

"Siapp Boss."

Dayupun berlalu meninggalkan halaman, sementara aku masuk ke dalam rumah lalu mandi. Setelah mandi, aku duduk-duduk di teras rumah sambil iseng-iseng sekedar membuat beberapa design sederhana, saat Ryan datang menghampiriku.

"Ngudiang to Dede ?" Ryan berbasa basi. (Ngapain tu Dede?)

"Sing ade ni." Jawabku singkat (Gak ada nih).

"Bang, menurut kamu aku salah apa ndak suka sama gadis muslim ?" Tanyaku spontan.

"Kalo menurut aku sih ndak De, karna yang aku tau cinta itu lebih misterius dari jelangkung."

"Kok Jelangkung ?" Tanyaku Bingung.

"Iyalah, kalau jelangkung kan datang tak di jemput pulang tak di antar, kalau cinta itu kalau udah datang ya datang meskipun udah pergi tetap meninggalkan bekas, tapi nanti tiba-tiba datang lagi." kata Ryan garing.

"Nggak nyambung." jawabku datar.

"Gah nggak lucu ya ?" Tanya Ryan kecewa.

"Nggak."

"Eh emang lagi suka sama siapa sih ?" Selidik Ryan.

"Nggak ada kok Bang." jawabku ragu.

"Jangan-jangan emang kamu beneran suka sama Syafa ya ?, si cewek jurusan Pariwisata yang punya banyak Secret admirer itu." Tebak Ryan.

"Ah sok tau kamu Bang." Kataku.

"Jujur Aja De, aku tau kok kamu suka sama dia udah dari dulu pas kita baru masuk."

"Kok Abang tau ?"

"ya pokoknya taulah, eh iya bukannya mereka lagi ada latihan ya sekarang ?"

"Mereka siapa ?"

"Siapa lagi, Three angel." ryan bergurau.

"Tau aja sih."

"Eh kesana yuk." ajak Ryan

Cinta diantara tembok Masjid dan PuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang