Bagian 7

268 18 11
                                    

Aku pernah memintamu tinggal. Tapi segalanya tak sesuai harapan. Hingga akhirnya aku sadar, pergimu adalah hal yang seharusnya kau lakukan sejak awal

***

Saat pulang sekolah tadi Dayu memberi tahuku bahwa hari ini adalah hari ulang tahun Dede maka kami membuat rencana untuk mengerjai Dede. Kami akan mengajak Dede ke taman tempat kami biasa berkumpul kemudian Dayu, Tery dan Ryan akan meyiramkan Tepung warna warni dan menceploki Dede dengan Telur. Lalu kemudian aku akan datang membawakan Kue yang sudah kami pesan sebelumnya. Jadi sore ini saat hari mulai gelap kami berkumpul di rumah Dayu tanpa membahas sedikitpun rencana kami, dan saat dia sedang mandi kami meninggalkannya dan menitip pesan kepada ibunya agar dia mencari kami di tempat tongkrongan kami yang biasa. Di persimpangan terakhir sebelum tiba di Taman teman-teman yang lain mengambil jalur kanan sementara Aku mengambil jalur kiri karena aku harus ke Bakery mengambil Cake pesanan kami via telepon tadi Siang.
Saat aku datang Dari arah belakang Dede membawakan Cake lengkap dengan lilinnya dia sedang dikerjai habis-habisan oleh ketiga teman kami yang lain. Aku membawa Kue sambil menyanyikan lagu selamat ulang Tahun untuknya.

"Happy BDay Dede, Happy BDay Dede Happy BDay Happy Bday Happy Bday To Youu,"  Dede langsung menoleh padaku dan dia sempat tertegun..
"Tiup LilinnyaTiup Lilinnya Tiup Lilinnya," kami bernyanyi agar Dede meniupkan Lilinnya.
"Makasi teman-teman buat ini,"  kata Dede.
"Sama-sama tapi Bro aku belum sempat beli kado nih buat kamu," Kata Ryan.
"Iya kita juga," sahut Tery dan Dayu.
"Apalagi aku," Sahutku.
"Udah ini udah cukup buat aku, aku berterimakasih banget sama kalian karena udah membawakan Bidadari tercantik dalam hidupku. Bidadari yang paling indah yang pernah kulihat," kata Dede menatap tajam ke mataku.
"Fa, Kamu adalah Kado terindah yang Tuhan titipkan di Usiaku yang ke 17 Tahun ini, Aku sayang sama kamu, Kamu mau ndak jadi pendamping aku ?"  Tanya Dede
"Maksud kamu De ?"  aku balik bertanya. Semua teman-temanku terkejut melihat pemandangan itu.
"Aku pengen kamu jadi Pacar Aku jadi bidadari setelah Ibuku Fa, Kamu mau kan ?"  Tanya Dede Lagi. Aku terdiam, terharu dan semuanya bercampur aduk.
"Iyya aku mau,"  Kata Syafa sambil mengangguk.
"Beneran ?"  Tanya Dede meyakinkan.
"Iyya Bener,"  Kata Syafa meyakinkan.

Mendengar jawaban singkatku Dede langsung Mencium keningku padahal aku masih memegang Kue Ulang Tahunnya. Teman-teman yang lain tertegun melihat apa yang barusan mereka saksikan di depan mata mereka, seakan mereka tak percaya. Jangankan mereka aku yang mengalaminya saja masih tidak percaya. Malah aku mengira ini hanya mimpi indah di saat aku sedang tertidur. Namun sentuhan kecil di pipiku tadi menyadarkanku bahwa ini bukanlah sebuah mimpi, ini nyata senyata-nyatanya.
"Duh Ciiiieeee So Sweet banget sih," Ryan yang sedari tadi diam membuka pembicaraan.
"Kayaknya barusan aku nonton sinetron deh,"  Celoteh Tery
"Iya nih tapi sinetronnya boleh juga," Tambah Dayu langsung mengambil Kue yang ku pegang dan membawanya ke Tempat duduk bundar yang mengelilingi sebuah meja di mana kami biasa duduk di taman itu.
"Kan udah jadian nih, peluk dong," Pinta Dede bercanda.
"Miiih sing nyak rage¹,"  jawabku mencandai Dede
"Booiii² udah bisa bahasa Bali sekarang," kata Dede, Aku nyengir.
"Pulang dulu gih mandi ganti baju baru balik lagi ke sini," kataku
"Tapi kamu ikut." Katanya menarikku.
"Kalian mau kemana? mentang-mentang baru jadian." Teriak Ryan.
"Mau pulang mandi sebentar, ntar balik lagi."  Jawab Dede.
"Oh iya udah jangan lama-lama," kata Ryan
"Oke Bro," jawab Dede dan kamipun berlalu.

Kami berdua menaiki motor Dede menuju Rumahnya. Aku menungguinya di luar karena aku malu bila bertemu dengan ibunya. Namun tak disangka, tetap saja ibunya keluar kemudian mengajakku masuk dan menunggu Dede di dalam rumah. Awalnya aku hanya diam saja sampai ibunya menanyaiku tentang keluarga.
"Safa," sapa ibu.
"Iya Bu," jawabku.
"Side asli mbe³?" Tanya beliau.
"Asli Lombok Timur."
"Lombok Timur Mbe⁴?"
"Loyok Bu."
"Oh Loyok."
"Iya Bu."
"Muslim?"  tanya Ibunya Dede lagi.
"Iya Bu Muslim."
"Ndak takut pacaran sama Orang Hindu?"
"Memangnya kenapa Bu?"  tanyaku penasaran.
"Karena ibu dulunya orang muslim, tapi masuk Hindu ikut Ajik⁵ nya Dede," aku hanya diam.
"Kalau pacaran sama orang Hindu harus siap juga masuk Agama Hindu," tambahnya.

Belum sempat sempat beliau melanjutkan pembicaraan terdengar suara Handphone berbunyi di pintu tempat Dede masuk tadi. Sosok Dede keluar dengan pakaian bersih setelah memasukan Handphone ke Saku Jaketnya dan mengajakku kembali ke taman. Dede menyalami ibunya kemudian aku mengekor menyalami beliau kemudian berpamitan. Sepanjang perjalanan kami tak banyak bicara, hanya sesekali Dede mencandaiku.
"Woooy Pasangan baru udah dateng nih, Pajak Jadian dulu Dong,"  pinta Iwan.
"Loh kok kamu di sini Wan? terus tau aku udah jadian dari mana?" jawab Dede.
"Apa gunanya kita bertiga disini,"  jawab Dayu.
"Oke oke  pesen apa yang kalian mau aku yang bayar,"jawab Dede.
"Aku mau Mie Ayam pangsit pake ceker," kataku mengawali.
"Eiits pasangan baru ndak ikut-ikutan,"  canda Ryan.
"De, Aku ndak di kasii," rengekku manja kepada Dede, mereka sontak tertawa karnanya.

Kami menghabiskan malam ini dengan penuh tawa dan canda. Sekarang Dede punya alasan untuk tetap berada di sampingku dan menggenggam tanganku mesra. Dan otomatis semua menyoraki kami karena itu, sementara kami hanya tersipu namun tetap tak melepas tangan masing-masing. Malam semakin larut, kami memutuskan untuk pulang dan melanjutkan petualangan kami besok pagi. Karena kami berjanji akan hangeout bersama berenam keesokan harinya.
Dede bersikeras mengantarku sampai rumah meskipun aku membawa motor. Dia mengekoriku dari belakang hingga aku sampai dirumah dengan selamat, dan dia kemudian mengatakan  "selamat malam bidadariku ntar aku telepon kalau sudah sampai rumah yaa"  setelah itu akan berlalu. Aku merasa malam ini adalah malam terindah yang pernah aku lewati. Lebih indah dari malam-malam sebelumnya, dan mala mini aku merasa menjadi wanita paling bahagia dan paling beruntung yang pernah ada.
Saat aku baru memasuki kamar HPku berbunyi, mungkinkah Dede bisa sampai di rumahnya secepat itu ?. kulihat Hp ku ternyata 7 Misscall dari Rio dan 3 pesan masuk, ku buka isi pesan tersebut.

***
Terjemahan bahasa daerah
¹ahh Aku tidak mau
²(seperti wah)
³Kamu dari mana ?
⁴Lombok timur mana ?
⁵(panggilan Bapak/Ayah untuk Kasta tinggi dalam Agama Hindu)

***

Minta saran dan kritiknya ya 😊
Kalau ada bahasa yang salah atau kurang tepat mohon maaf dan silahkan di komen supaya bisa di revisi 🙏🏻

**Untuk update di usahakan setiap Hari Sabtu atau Minggu, jadi tolong bantu suportnya ya Guys. Terimakasih 😊

Cinta diantara tembok Masjid dan PuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang