Saat memulainya, tak pernah terfikir akan seindah ini...
Saat memulainya, tak pernah terlintas akan sedalam ini...
Semakin hari, semakin tak terbendung
Semakin hari semakin menusuk ulu hati
Iya, kau benar
Ialah cinta kita ini***
Hari sudah mulai sore saat kami menuruni bukit melewati jalan yang tadi kami lalui saat akan menuju ke arah bukit tadi. Sungguh aku tidak mungkin dapat melupakan pemandangan seindah ini. aku benar-benar terpesona bahkan setelah melewati jalan ini untuk yang kedua kalinya.
Aku memeluk pinggang Dede dari belakang dan besandar di bahunya.
"Kamu kenapa sayang ?" Tanya Dede seperti khawatir.
"Ndak ada, memangnya aku tidak boleh peluk kamu kayak gini ?" aku balik bertanya.
"Boleh sayang," Kata Dede sambil memegang tangan kiriku dengan tangan kirinya.Belum beberapa lama resmi menjalin hubungan dengannya tapi aku sudah benar-benar memiliki perasaan ini, aku semakin tidak ingin kehilangan dia. Aku semakin menyayanginya.
Dede mengantarku sampai ke tempat kami bertemu tadi, di depan gang rumahku. Dia terus diam menungguku masuk ke dalam gang namun aku bersi keras ingin menunggunya hingga berlalu. Karena aku tak ingin mengalah maka akhirnya dia yang mengalah, dia memutar balik motornya dan berlalu memunggungiku.
Hingga dia tidak lagi dapat ku lihat barulah aku memasuki gang, sebenarnya ada jalan besar yang dapat di lalui menuju rumahku namun aku lebih memilih gang ini karena tidak seramai jalan besar.
Aku menunggui Dede hingga pergi bukan karena curiga atau takut ketahuan hanya saja aku ingin punya kesempatan memandanginya hingga berlalu meskipun itu hanya punggungnya.
***
Aku langsung memasuki kamarku dan merebahkan badanku di tempat tidur. Aku membayangkan kembali ke tempat indah tadi. Meskipun hanya duduk-duduk saja tapi aku tak bosan, aku sangat menikmati tempat tadi, apa mungkin karena di sana ada Dede ?.
Aku mengeluarkan Handphone ku dan melihat-lihat Foto-foto kami tadi. Aku tertawa sendiri mengingat tadi waktu kami berfoto.
Saat sedang asyiknya melihat-lihat foto, tiba-tiba Dayu dan Tery memasuki kamar dan mengagetkan aku.
"Hayoo lagi liatin apa ?" Kata Tery tiba-tiba menghambur di sebelahku.
"Tery, Dayu kalian kok tiba-tiba di sini ?" tanyaku terkejut.
"Kata Dayu, tadi kamu ndak masuk ya, hayo kamu kemana ?" Tanya Tery Lagi.
"Ssstttt," aku menempelkan telunjuk di depan bibir mengisyaratkan kepada Tery agar tidak bicara kencang-kencang.
"Tenang aja Tante udah berangkat arisan tadi, waktu kami baru dateng terus di suruh langsung ke kamar kamu," Jawab Dayu menjelaskan.
"ohh Huuuhhh," aku mengelus Dada tenang.
"Cerita dong, tadi kemana sampe mukanya bersemu gitu," selidik Tery.
"Nih," Kataku menyerahkan Handphone yang masih menampilkan Foto-fotoku bersama Dede tadi.
Mereka berdua melihat foto-fotoku dengan hebohnya, mereka terlihat seperti sedang melihat Bisma Sm*sh. Saking asyiknya mereka melihat foto-foto itu hingga mereka tidak menyadari kepergianku dan baru menyadarinya setelah aku kembali.
"Fa, kamu kemana aja sih ?" Tanya Dayu.
"Tau nih main nyelonong aja ndak pake permisi," Tambah Tery.
"Aku ngambil ini," kataku sembari menaruh nampan yang berisi 3 gelas es Sirup dan sepiring Brownies ke atas meja.
"Bilang dong," Kata Tery langsung mengambil sepotong Brownies.
"Huuh dasar kamu main comot aja," Celetuk Dayu juga mengambil sepotong Brownies.
"Hmmm dasar kalian kan sama aja," Kataku ikut-ikutan.
"Yah padahal dia juga," Kata Dayu protes.Kemudian kami tertawa sambil mengunyah Brownies buatanku.
"Fa, Katanya Tery kamu jago bikin kue ya ?" Tanya Dayu.
"nggak juga, Cuma aku suka iseng-iseng aja bikin," Jawabku jujur.
"Bohong tuh padahal aslinya jago bikin kue, Kue ini pasti Safa yang buat," Tebak Tery.
"bener Fa ?" Tanya Dayu menyelidik.
"iya sih," Kataku garuk-garuk kepala yang sebenarnya tidak gatal.
"Kapan bikinnya ? Ndak mungkin barusan kan ?" Tanya Dayu lagi.
"nggaklah mana bisa secepat itu Yu," Kataku menjawab.
"Ajarin aku bikin dong Fa," Pinta Dayu.
"Tapi bahannya ndak ada sekarang, masa mau ke supermarket," kataku.
"Jangan sekarang, gimana kalo hari minggu," Usul Tery.
"Wah tapi kalau Minggu ada arisan ibu-ibu RT di sini, dan mereka mau masak rame-rame di sini," Jawabku.
"Di Rumah aku aja, ya Fa ya Pliiiiiiiisss," Mohon Dayu.
"Oke deh Oke," Kataku.
"Asyiiiik," Seru Dayu.
Mereka melanjutkan melihat foto-fotoku bersama Dede. Megagumi tempat yang tadi aku dan Dede datangi.
"Fa, ini di mana sih kok keren banget ?" Tanya Tery kemudian.
"Pasti jauh banget," Tambah Dayu.
"Ndak kok itu ndak jauh dari sini, itu di Bukit Gunung Sari," Kataku Jujur.
"What Gunung Sari ? kok bisa ?" Tanya Tery terkejut.
"Aku aja yang udah kesana, meskipun pertama kali masih belum percaya," Kataku.
"Kapan-kapan kita di ajak dong," Pinta Dayu.
"Tapi kalian ndak boleh jadi Depan, karena jalannya banyak batu-batuannya. susah kalo yang jadi depannya cewek," Jelasku.
***
Kedua sahabatku masih asyik dengan Laptop masing-masing saat aku keluar dari kamar mandi.
Hari sudah mulai gelap di luaran sana saat Dede meneleponku dan otomatis Demi Lovato melantunkan Lagu This Is Me dengan merdunya dari Handphoneku bertanda ada telepon masuk.
"Halo," Sapaku.
"Sun kamu di mana ?" Tanya Dede.
"Di rumah," kataku.
"Lagi ngapain sayang ?" Tanya Dede lagi.
"Baru abis mandi nih,"kataku, saat Dayu dan juga Tery histeris melihat penyanyi idola mereka sedang bernyanyi di TV kamarku.
"Itu siapa sayang ?"
"biasa," jawabku datar.
"Dayu dan Tery ?" tebaknya.
"yupz pastinya."
"Ya udah kalau gitu nanti aku telepon lagi ya sayang, aku mau keluar sebentar sama Ryan."
"Kemana ?" tanyaku
"Mau nganter dia ke bengkel."
"Oh ya udah hati-hati."
"Love you my Sunshine."
"Love you to My Moon."
Saat aku mematikan telepon Tery dan Dayu serempak menggodaku karena menerima telepon dengan aksen yang sok romantis menurut mereka. Ku lempar mereka menggunakan bantal dan boneka yang berada di dekatku dan mereka membalas melempariku dengan bantal yang ada di dekat mereka.
***
Minta saran dan kritiknya ya 😊
Kalau ada bahasa yang salah atau kurang tepat mohon maaf dan silahkan di komen supaya bisa di revisi 🙏🏻***
Untuk update di usahakan setiap Hari Sabtu atau Minggu, jadi tolong bantu suportnya ya Guys. Terimakasih 😊
Follow IG di @b.ebyy__
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta diantara tembok Masjid dan Pura
General FictionSejauh jauhnya jarak bisa di tempuh, setingginya gunung bisa di daki, sedalamnya laut bisa di selami. Akan tetapi cinta berbeda keyakinan dapatkah bersatu ? seperti kisah cinta antara sepasang remaja bernama Dede Dan Safa. Inilah LDR yang sesungguhn...