22

990 167 54
                                    

Pagi-pagi sekali Abel disuruh ibunya ke depan katanya ada temannya yang menunggu, Abel yang baru selesai berpakaian mengeryitkan keningnya, setaunya dia tidak minta tolong apa-apa pagi ini pada temannya. Abel menuju ruang tamu dan ternyata matanya membelalak kaget melihat Ale yang sedang duduk tenang dan menyengir lebar pada Abel.

"Ngapain lo?" Abel segera menghampiri Ale yang masih tersenyum lebar.

"Jemput lo."

"Gue gak minta."

"Emang, ini inisiatif gue sendiri."

Abel mendengus kesal, bisa-bisanya setelah seminggu ini bikin perasaan Abel jungkir balik dan pagi-pagi begini Ale sudah ada dirumahnya dengan wajah tanpa dosa.

"Lo lucu juga kalo rambutnya acak-acakan." Ale terkekeh geli melihat rambut Abel yang masih dikuncir acak-acakan itu.

Abel langsung menutupi rambutnya dan dia lupa untuk merapikan dirinya dulu habis mandi, Abel langsung lari ke kamarnya dan Ale tertawa melihatnya.

Abel berjalan keluar setelah sudah siap dan rapih untuk ke sekolah, Abel melihat Ale dan ibunya sedang ngobrol dengan akrab, bahkan ibunya sudah tertawa mendengar lelucon receh Ale. Ibunya dan Ale tersadar ketika Abel sudah berdehem keras.

"Ibu baru pertama kali loh ketemu artis didepan mata, malah sambil ngobrol. Kamu gapernah cerita punya temen artis." Ibunya berbicara sambil tersenyum lebar.

"Gak penting." Balasan Abel membuat Ale mendelik kesal.

"Mau berangkat gak?" Abel mulai berpamitan pada ibunya dan di ikuti Ale.

Didepan rumah Ale memberikan helmnya pada Abel, Abel menerimanya dan langsung memakainya.

"Lo cantik rambutnya dipotong." Komentar Ale yang langsung membuat Abel salah tingkah

"Tumben lo bawa motor mulu." Ucap Abel sambil memgalihkan topik ketika Ale sudah menaiki motornya, motor Arga maksudnya.

"Biar keren kan kayak Daffa."

"Gantengan Daffa, lah."

"Gue."

"Menurut gue Daffa."

Ale mendegus malas. "Sono aja berangkat bareng Daffa."

"Yaudah." Abel mulai membuka ponselnya, tapi Ale dengan cepat menahannya dan menyengir.

"Ayok naik."

Kini giliran Abel yang gantian mendengus dan langsung duduk dibelakang motor Ale.
Disepanjang jalan Abel memikirkan apa yang akan fans Ale katakan ketika Abel berangkat bareng Ale, Abel pasti akan jadi bahan omongan lagi.

"Le, nanti turunin gue di sebelum sekolah aja." Abel agak memajukan duduknya agar Ale terdengar suaranya.

Ale menengok sekilas. "Kenapa?" Balasnya sambil teriak

"Gapapa, turunin gue aja disitu."

"Gak ada, apaan sih lo." Abel mencebikkan bibirnya kesal, mungkin ketika turun dari motor nanti Abel langsung lari agar satu sekolah tidak melihatnya berangkat bareng Ale.

Setelah mereka sampai disekolah Abel turun dari motor langsung ingin berlari, belum sempat menjauh Ale sudah menarik kerah belakang Abel.

"Mau kemana lo?" Tahan Ale sambil masih memegangi kerah belakang seragamnya.

"Masuk kelas."

"Copot dulu itu helm." Abel refleks memegang kepalanya dan benar saja helmnya belum dilepas, Abel benar-benar malu dan langsung menyerahkan helmnya pada Ale.

Heart BeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang