36

1.3K 195 44
                                    

"Zi, adeknya belum bisa diajak main, sayang." Rachel dengan sabar mencoba memberi pengertian pada anaknya yang sudah membawa dua boneka untuk bermain bersama si kembar.

"Kenapa?" Zi memandang Ibunya dengan pandangan polos

"Adeknya masih bayi, kalo udah bisa jalan baru Zi bisa ajak main, oke?"

Zi mengangguk. "Juna juga sama?"

"Iya, kan Juna juga masih bayi."

"Terus Zi main sama siapa dong?"

Adel datang dari dapur sambil membawa buah yang baru dia potong, lalu mengacak gemas rambut ponakannya itu.

"Sama Om kamu sana! Minta ajak jalan-jalan." Balas Adel

Mata Zi berbinar. "Benelan?"

"Bener, sana ke Om Ale." Adel sudah tertawa melihat ponakannya yang berlari kecil menuju kamar Ale, disebelahnya Rachel hanya geleng-geleng kepala sambil menggendong bayi Adel.

Ale yang baru turun dari tangga terkejut saat ponakannya sudah memeluk kaki Ale dengan erat.

"Om, ayok jalan-jalan!"

Ale memgeryit lalu menggendong Zi dan jalan menghampiri Adel dan Rachel yang sedang bersama si kembar.

"Diracunin apa nih bocah tiba-tiba ngajak gue jalan-jalan?" Ucap Ale lalu duduk sambil memangku Zi

"Adel nyuruh Zi ajak kamu jalan-jalan." Balas Rachel

Ale mendengus. "Aku mau ada acara nanti."

"Ajak aja Zi." Ucap Adel enteng

"Kenapa gak sekalian ajak anak lo sekalian?" Tanya Ale sarkas

Adel tersenyum lebar. "Silahkan, dengan senang hati."

"Udah ah, gue mau siap-siap dulu." Ale langsung menurunkan Zi dari pangkuannya

"Mau kemana, Le?" Tanya Rachel

"Main, Kak."

"Bukannya temen-temen lo pada ke Dufan, ya?" Sekarang giliran Adel yang bertanya

Ale mengangguk. "Kan mau main sama Abel." Balasnya sambil nyengir

Adel memutar matanya malas, sedangkan Rachel tertawa kecil.

"Usaha terus." Sindir Adel

"Haruslah, usaha kan tidak pernah menghianati hasil."

"Yaudah sana, semoga Abel mau nerima lo."

"Bukannya disemangatin malah minta dihujat nih emak-emak satu."


----


Abel menguap lebar ketika menuruni tangga, lalu matanya memicing melihat ke bawah dimana Tata sedang menyelimuti badan Bintang yang sedang tidur di sofa ruang keluarga. Tata menoleh ke Abel lalu berjalan menuju dapur, Abel berjalan mengikuti Tata kedapur.

"Kenapa Kak Bintang, Kak?"

"Semalem dia tidur disana. Aku gamau satu kasur sama dia, bawaannya mual terus."

Abel refleks menyemburkan tawanya dan Tata hanya tertawa kecil.

"Pantesan, tumben tidur dibawah."

"Kamu ada acara apa hari ini?" Tanya Tata sambil mengolesi roti dengam selai

Abel menggeleng lalu mulai memakan rotinya. "Gak ada, aku mau dirumah aja."

Tata mengangguk, lalu bel rumah mereka berbunyi. Tata dan Abel saling lihat lalu Abel berjalan untuk membukakan pintu, Abel menatap terkejut pada Ale yang sedang tersenyum lebar didepan pintu.

Heart BeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang