23

1K 165 52
                                    

Setelah mereka pulang, Daffa mengajak Abel untuk makan dulu di kedai soto pinggir jalan. Abel setuju, asal Daffa yang bayarin. Mereka langsung duduk ketika ada bangku yang kosong, Abel melihat semua mata tertuju pada Daffa, apalagi para cewek-cewek melihat Daffa dengan tatapan memuja. Mungkin mereka kaget dan senang di kedai soto pinggir jalan gini ada cowok ganteng yang datang, Daffa merasa acuh dan menyuruh Abel duduk didepannya.

"Cewek-cewek disini pada ngeliatin lo terus." Bisik Abel sambi memajukan tubuhnya.

Daffa yang baru selesai memesan makanan melihat sekeliling sekilas dan benar saja semuanya melihat kearah Daffa secara terang-terangan. Daffa menatap Abel lagi sambil terkekeh.

"Emangnya kenapa?"

"Resiko jalan sama cowok ganteng ya gini, gue ibarat gantungan kunci. Ada, tapi gak dianggap." Desah Abel

Daffa tertawa geli. "Gue niat mau makan kok, bukan tebar pesona. Biarin aja mereka ngeliatin, itu hak mereka."

"Gue jadi lo diliatin mulu udah risih."

"Udah biasa." Daffa tersenyum kecil.

Abel mencibir. "Sombong bener."

"Loh? Emang iya."

Kini giliran Abel yang tertawa. "Tanpa lo yakinin juga gue percaya."

Makanan mereka datang dan mereka mulai makan, Abel memperhatikan Daffa dalam diam, pantas saja dia menjadi pusat perhatian orang terus, lagi makan begini aja masih tetap tampan.


Makanan mereka datang dan mereka mulai makan, Abel memperhatikan Daffa dalam diam, pantas saja dia menjadi pusat perhatian orang terus, lagi makan begini aja masih tetap tampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Merasa diperhatikan Daffa menatap Abel dengan bingung.

"Ada apa?"

Abel menggeleng lalu menyengir lebar.

"Gapapa."

Daffa mendengus. "Liatin mulu, nanti naksir."

Abel tersedak dan menatap Daffa yang sedang tersenyum jahil padanya.

"Gue bisa diamuk fans lo. Gamau gue." Balas Abel sambil bergidik ngeri

"Gapapa, kalo bener mereka fans gue pasti mereka bakal dukung apapun yang gue pilih?"

Begitu ya? Abel langsung melamun dan ingat dengan fans-fans Ale, fans Ale benar-benar menyeramkan dan juga Ale sendiri tidak mau membela atau peduli pada Abel dengan apa yang dilakukan fans-fans nya pada Abel.

Daffa menjentikkan jarinya didepan muka Abel.

"Malah ngelamun, makan cepet nanti keburu dingin."

Abel mengangguk lalu mulai makan.

"Daf, nanti anterin gue kerumah Kak Tata ya? Dia mau ajakin gue bikin kue."

Daffa mengangguk. "Gue mau nyobain nanti ya?"

Heart BeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang