37

1.4K 189 18
                                    

"Anak gue gak mau nyusu sekarang, stres deh gue." Citra menghela nafas sambil menyenderkan punggungnya ke sofa.

Adel dan Syifa melihat ke bayi gembul yang baru bisa duduk itu dikarpet, bayi itu sedang asik menggigiti teether pisang.

"Kayaknya anak lo lagi mau tumbuh gigi deh, Cit." Adel jalan mendeket kearah Juna dan melihat Juna terus mengeluarkan air liurnya.

Citra langsung mendekat. "Masa sih?"

Adel mengangguk sambil memeriksa gusi Juna.
"Iya, pegang aja nih gusinya keras."

Citra ikut memeriksa dan seketika jarinya langsung digigit oleh Juna, Syifa tertawa dari tempat duduknya.

"Anak lo emang gak suka kali sama lo." Ucap Syifa

Citra mendelik. "Yakali."

Tidak lama datanglah Tata diikuti dengan Abel dibelakangnya, Tata langsung duduk disamping Adel.

"Bumil ngidam apanih?" Tanya Adel

"Gak ada sih, tapi malah Bintang yang ngidam."

Syifa tertawa. "Sama dong, gue juga jadi Ojan yang ngidam."

Sementara Abel langsung berjalan ke karpet dan melihat Juna dengan gemas. Juna melompat-lompat ditempat duduknya saat melihat Abel mendekat.

"Dih, anak gue bagian dideketin cewek cakep kegirangan."

"Kayak bapaknya." Balas Tata

Abel menggendong Juna dan mengecup pipi gembul bayi itu, lalu mata Abel menangkap bayi kembar yang sedang melihat kearahnya sambil menendang-nendang.

"Eh, aku lupa nyapa kalian. Hallo twins!" Abel mencium kedua bayi kembar itu

"Abel kayaknya cepet akrab banget sama anak-anak." Ucap Syifa sambil mengelus perut besarnya

Abel terkekeh. "Aku suka anak kecil soalnya, Kak."

"Terus kapan punya anak sendiri?" Citra menaik turunkan alisnya menggoda

Abel tersenyum canggung. "Gatau Kak, belum nemu jodohnya."

"JODOHKU MAUNYA KU DIRIMU~" Tiba-tiba dari arah depan ada yang bernyanyi dengan keras, setelah sampai wanita cantik itu tersenyum lebar sambil melambai

Maura jalan menghampiri sikembar dan langsung menggendong Naomi, karena Kei sedang tidur.

"Anak laki lo tidur mulu deh, Del." Ucap Citra

"Kayak emaknya kan." Balas Tata, Adel hanya nyengir sebagai jawaban.

"Gimana gimana? Aku udah cocok belum jadi Mama muda?" Tanya Maura sambil menggendong Naomi.

Syifa memutar kedua matanya malas. "Ngebayang dong gue tiap hari ngeliat kelakuan random dia."

"Random gini juga kayak hidup gue kan berwarna, emang kayak lo, monoton."

"Yang penting udah laku."

"Gue juga udah laku."

"Tapi belum halal."

Maura mencebikkan bibirnya. "Oke, gue kalah."

Semua tertawa melihat perdebatan adik dan Kakak itu.

"Lo tadi kesini sama siapa, Ra?" Tanya Abel

"Sama Dino, tapi dia turun ditempat futsal, nyusul yang lain."

Abel mengangguk, tadi juga sebelum dia kesini bersama Tata, Bintang ikut hanya saja dia turun ditempat futsal depan komplek, ingin bermain bersama Ale dan para Papa muda.


Heart BeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang