33

1.2K 189 32
                                    

Hari ini sudah menginjak 2 minggu Abel bekerja diperusahaan Ayahnya sebagai CTO (Chief Technology Officer). Abel melangkah masuk kedalam lift, Abel sesekali balas tersenyum kalau ada yang menyapanya. Sampai diruangannya Abel menyimpan tas nya dan langsung duduk, baru juga sampai Abel mendapat telfon dari Ayahnya untuk ke ruangannya. Abel berdiri dan langsung menuju keruang Ayahnya. Abel mengetuk pintu dan masuk ketika ada interupai dari Ayahnya untuk masuk.

"Ada apa, Yah?" Abel duduk dikursi hadapan Ayahnya

"Kamu habis istirahat yang gantiin Ayah meeting sama klien kita yang baru ya? Ayah mau langsung terbang ke Jepang soalnya."

"Lho, mau kemana?"

"Rapat para pemegang saham."

Abel mengangguk paham. "Kita kerja sama sama siapa, Yah?"

"Aditama Corp, kamu siapin bahan buat meeting nanti ya? Masih banyak waktu sampe siang."

Abel mengangguk mengerti dan segera berpamitan pada Ayahnya untuk izin persiapan meeting nanti.

Abel menyalakan komputer nya dan langsung membuka kolom pekerjaannya, setelah selesai Abel melihat internet untuk mencari tau tentang perusahaan yang akan diajak bekerja sama ini, tapi belum saja mulai mencari, gambar iklan di internet menampilkan hampir semua berita tentang Ale yang kini makin sukses diusia yang ke 23 tahun, bahkan Ale sudah banyak diwawancara oleh media dalam ataupun luar negeri. Abel menatap kosong pada berita itu dan langsung menutup internet dan urung mencari tentang perusahaan yang akan diajak kerja samanya, mood Abel langsung turun.


----


Abel masuk ke ruang meeting bersama asisten nya, tadi asisten nya bilang kalau klien nya akan terlambat 10 atau 15 menit karna dijalan sangat macet, Abel mengangguk mengerti dan mulai duduk lalu memainkan ponselnya.

Pintu ruang meeting terbuka, Abel langsung berdiri dan menyapa klien nya, tetapi orang yang ada dihadapan Abel terkejut begitupun dengan Abel.

"Na?"

Abel mengampiri dan tersenyum. "Apa kabar, Kak Devan?" Abel mengulurkan tangannya

Devan balas menjabat tangan Abel. "Baik. Long time no see."

Abel melepaskan tangannya lalu mengangguk.
"Btw, panggil Abel aja biar enak." Abel terkekeh. "Keliatan lebih dewasa sekarang, Kak." Abel memperhatikan penampilan Devan dari atas kebawah yang benar-benar terlihat tambah tampan.

" Abel memperhatikan penampilan Devan dari atas kebawah yang benar-benar terlihat tambah tampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Devan tertawa kecil. "Kamu juga, beda banget. Apalagi sekarang rambutnya blonde."

"Udah punya anak berapa, Kak?"

Devan melongo dan menatap Abel tidak percaya. "Anak? Setua itukah mukaku sampe kayak bapak-bapak?"

Abel menyengir dan Devan mendelik padanya.

Heart BeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang