10

1.6K 189 0
                                    

Ale segera membereskan buku-bukunya ketika bel pulang sekolah bunyi. Daffa disebelahnya yang sedang merapikan buku melihat Ale heran, karena Ale membereskan bukunya terkesan buru-buru.

"Ada apa?"

Ale langsung nengok pada Daffa dan memandang Daffa bingung. "Apanya yang apa?"

"Lo buru-buru banget. Mau kemana?"

"Ya, pulang."

Daffa mendecak kesal dan mulai memakai tasnya sambil berdiri. "Ada janji atau gimana? Santai aja Le, gue kenal lo kan gak sehari dua hari."

Ale mendesah nafas pelan. "Mau ajak Abel kerumah."

Daffa mengangguk paham tanpa nanya lebih jauh, tiba-tiba Dino dan Bayu sudah ada disamping meja mereka.

"Le, balik bareng ya?" Dino bertanya pada Ale

"Motor lo kemana?"

"Motor guekan lagi nginep di bengkel."

"Bayu? Biasa juga lo kemana-mana sama Bayu kayak homo." Balas Ale

Dino dan Bayu melototkan matanya kaget, sedangkan Daffa hanya terkekeh.

"Dih, gue juga kalo homo pilih-pilih ya!" Balas Dino tidak terima

Bayu memukul pala Dino kesal. "Lo pikir gue mau apa? Najis banget gue masih normal ya!"

"Ya, lo pikir gue homo beneran? Gue juga masih normal lah!" Sewot Dino pada Bayu

Ale dan Daffa memandang temannya dengan pandangan bosan, sedangkan teman-temannya yang belum keluar dari kelas hanya menyaksikan perdebatan mereka dengan tertawa.

"Lo berdua gak malu ribut gara-gara ngomongin gitu? Udah diliatin itu sama yang lain." Daffa menengahi mereka dan merekapun langsung terdiam ketika Daffa berbicara.

"Gue nebeng lo ya, Daf?" Tanya Bayu yang langsung diangguki Daffa

"Gue duluan, ya?" Daffa menepuk bahu Ale dan Dino lalu berlalu bersama Bayu keluar dari kelas
Dibelakangnya Ale dan Dino jalan bersisian.

"Lo kenapa gak ikut Maura aja, sih?" Tanya Ale setengah kesal

"Kenapa dia mulu sih? Lagian lo pelit banget gue nebeng, biasanya juga selow bae."

Ale membuang nafasnya pasrah. Dino mengeryitkan dahinya bingung ketika Ale berbelok ke kanan.

"Parkiran lurus terus, boy." Dino menepuk bahu Ale, belum sempat Ale menjawab sosok yang ingin ditemui muncul dari arah berlawanan.

Dino melihat kaget dan detik kemudian langsunh tersenyum jahil pada Ale ketika Abel sudah ada dihadapan mereka..

"Pantes gue gak boleh ikut, ternyata ini alesannya." Godanya

Ale mendelik sinis. "Bacot!"

Abel menatap mereka tidak mengerti, ingin bertanya tapi Ale lebih dulu mengajaknya menuju parkiran, dan Abel pun mengangguk sambil mengikuti langkah mereka.

"Loh, kok lo duduk dibelakang?" Abel bertanya ketika Dino hendak membuka pintu belakang

"Ya, gue gamau ganggu kalian." Jawabnya

Abel mengeryit. "Ganggu apa? Gue aja yang dibelakang, lo didepan."

"Gimana kalo kita berdua dibelakang? Biar Ale kayak supir taksi?" Tawar Dino sambil tersenyum geli saat melihat raut wajah Ale yang sudah menatapnya malas itu.

Abel menimang sebentar, kemudian mengangguk setuju. "Boleh."

Ale membelalakan matanya ketika Abel ikut duduk dikursi belakang, sedangkan Dino tertawa puas melihat Ale yang sudah menyumpah serapahi dirinya.

Heart BeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang