5 tahun kemudian...
PLAK!
"AWWWW!" Suara tamparan keras dipipinya membuat Ale membuka matanya dengan cepat
"Om tidul melulu!" Didepannya ada bocah perempuan berusia 4 tahun yang sedang memandang Ale dengan kesal.
"Uncle, no Om." Ralat Ale
"No! Kata Papa muka Om gak cocok dipanggil Uncle."
Ale melongo melihat ponakannya yang baru berusia 4 tahun ini.
"Ayok Om! Lama nih, nanti kita telat jenguk Mami nya." Bocah itu menarik kaos Ale agar segera berdiri
Ale mendecak kemudian mengacak rambutnya kesal.
"Kenapa harus gue yang dititipin ini anak sih?" Gumamnya sambil berdiri mengambil kunci mobil dan jaket lalu mengajak bocah itu pergi.
Disepanjang lorong rumah sakit Ale memutar bola matanya malas melihat ponakannya yang berjalan sambil melompat-lompat kecil, Ale langsung menggenggam tangannya ketika ponakannya hampir saja menabrak tempat sampah karna terlalu excited nya.
"Om, aku punya adek lagi banyak."
Ale mengangguk. "Punya ponakan satu kayak kamu aja bikin puyeng, apalagi nambah yang kembar."
"Itu lucu Om!" Bocah itu memekik lalu melepaskan tangan Ale ketika dilihat orang tuanya tengah berada didepan sebuah ruangan.
"Mam! Pap!" Bocah itu teriak dan membuat semua orang menengok ke arahnya
Raja tersenyum dan langsung menggendong putrinya, sedangkan Rachel melihat anaknya gemas.
"Jangan teriak-teriakan dong, Zi. Nanti dedek nya didalem kebangun." Kata Rachel pada anaknya
Ale jalan menghampiri mereka lalu berdiri disamping Kakaknya.
"Beneran kembar, bang?" Tanya Ale
Raja mengangguk. "Cewek cowok."
Rachel menangkup kedua tangannya ketika dilihat Adel baru saja keluar dari ruang operasi diikuti Arga dibelakangnya yang akan pindah keruang rawat.
"Semoga anak-anaknya mirip Kak Arga deh. Kebayang gue anaknya kembar jiplakan Kakak semua." Semua tertawa mendengar omongan Ale
"Pa! Ayok liat dedek!"
"Nanti nak, dedeknya lagi bobo dulu ya. Kita makan dulu aja ya?"
"Ikut gak, Le?" Ajak Rachel ketika mereka akan makan di kantin rumah sakit
Ale mengangguk. "Boleh deh."
-----
Ale membuka pintu kamar rawat Adel dan disana sudah banyak orang, bahkan teman-temannya pun ada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Beat
Teen Fiction"Aleandra Pratama." "Ya?" "Minggir. Gue mau lewat." Lelaki itu mengedipkan matanya tak percaya melihat wanita yang melewati dia dengan acuhnya. Baru kali ini seumur hidupnya menjadi aktor remaja dia ditolak oleh satu wanita. Ale mengeluarkan seringa...