Wijaya karana mulai mempersiapkan para prajuritnya,mereka cuma tinggal menunggu waktu untuk menyerang pamannya Surya wikrama.
ribuan prajurit telah dia siapkan,dan dalam waktu dekat semuanya siap bergerak.
rakrian Aji permana dan Rangga jaya berada pada barisan terdepan dalam misi penyerangan yang kini tengah mereka siapkan,dan siasat perang yang dalam pemikiran mereka akan segera mengakhiri Surya wikrama dan para pengikutnya.
"siapa yang ada di belakang paman Surya wikrama?"
"Panji raka jaya"
mendengar nama Panji disebut,Samarawijaya terdiam sesaat,dia mengingat peristiwa dua tahun yang lalu.
"dia mungkin dendam dengan kita?"
"siapa yang kau maksud itu kak?"
tanya Wijaya karana.
"Panji raka jaya"
Wijaya karana langsung tertawa terbahak bahak,Samarawijaya terdiam dengan apa yang adiknya tunjukkan tersebut.
"ada apanya orang tua itu?"Ribuan prajurit telah berkumpul di tengah alun alun bubat,dan mereka siap untuk menghancurkan Surya wikrama dan para pengikutnya.
dengan keyakinan yang begitu tinggi,Wijaya karana membakar semangat para prajuritnya.
tidak ada keraguan sedikitpun pada hati mereka saat ini,dengan jumlah prajurit majapahit yang begitu besar,Surya wikrama dan para pengikutnya akan habis hari ini juga.
"tolong usahakan,jangan sampai dia terbunuh" pesan raja Samarawijaya kepada adik adiknya yang akan menyerang Surya wikrama.
"bagaimana kalau terpaksa?"
sanggah bhre Kertabhumi.
"usahakan" ucap raja Samarawijaya memperjelas ucapannya.
para prajurit majapahit,dibagi dalam tiga kelompok penyerbuan,kelompok pertama dipimpin Wijaya karana bergerak dari sisi utara,kelompok kedua dipimpin bhre Pamotan dari arah tengah,sedangkan kelompok ketiga dipimpin bhre Kertabhumi bergerak dari arah selatan.
dengan siasat pengepungan,kecil kemungkinan bagi Surya wikrama dan para pengikutnya untuk melarikan diri.
dengan penuh keyakinan yang cukup tinggi,ribuan prajurit majapahit akhirnya meninggalkan kota raja menuju hutan tarik untuk menghancurkan Surya wikrama.
Kelompok pertama,bergerak melalui utara sungai berantas,sementara kelompok kedua bergerak melalui sungai berantas dengan berperahu,sedangkan kelompok ketiga lewat selatan sungai berantas.
saat matahari mulai agak condong ke barat,kelompok pertama yang dipimpin Wijaya karana telah mencapai pelabuhan canggu,mereka adalah prajurit yang lewat sisi utara sungai berantas.
dengan ribuan prajurit,dia mengepung canggu,tujuannya adalah pamannya Suraprabhawa.
ternyata Suraprabhawa sudah tahu kedatangan keponakannya tersebut.
dengan tenang seolah tidak ada kejadian apa apa,Suraprabhawa mempersilahkan Wijaya karana masuk.
saat itu Suraprabhawa masih menggendong putranya yang masih bayi Ranawijaya.
"masuklah Wijaya karana"
"terima kasih paman"
"untuk apa kau membawa ribuan prajurit ke tempatku?"
tanya Suraprabhawa yang pura pura tidak mengerti,padahal dia tahu maksud Wijaya karana membawa ribuan prajurit adalah untuk menyerang Surya wikrama.
"biarkan aku gendong dulu Ranawijaya paman?"
seolah olah mengalihkan pembicaraan,Ranawijaya yang ada digendonngan Suraprabhawa diambil oleh Wijaya karana.
"paman...,kau tahu watak kakakku,dia orangnya tegas dan keras"
ucap Wijaya karana sambil menimang nimang Ranawijaya.
Suraprabhawa tertawa lirih,sebagai seorang paman dia sangat paham watak Samarawijaya.
"dengar Wijaya karana,yang aku tahu,Samarawijaya tidak jauh beda dengan kakeknya dyah Kartawijaya"
Sanggah Suraprabhawa.
Samarawijaya memang hampir sama dengan dyah Kartawijaya,sering ragu ragu dalam mengambil keputusan,dan kurang bersikap tegas terhadap para penentangnya.
Suraprabhawa juga mengerti,naiknya Samarawijaya menjadi raja majapahit karena dorongan adik adiknya,bukan kehendaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ksatria Majapahit 5 eps Perang Wangsa Rajasa
Historical FictionTergulingnya raja dyah Karta wijaya oleh anaknya,membuat peristiwa serupa terus terjadi,perebutan kekuasaan wangsa rajasa silih berganti di setiap pergantian raja. masing masing pihak selalu berhak menjadi raja dari yang lainnya,hal ini yang membuat...