Ksatria Majapahit 5 eps Perang Wangsa Rajasa

Perseteruan Wangsa Rajasa 2

Mentari pagi mulai menghiasi cakrawala,nyanyian burung mengiringi datangnya hari baru,angin semilir lembut menambah kesejukan.
pagi yang indah memayungi cakrawala majapahit,namun pagi yang indah nan cerah ini tidak bisa menyejukkan bagi orang orang yang tinggal di kota raja majapahit.
gonjang ganjing di istana mulai terbawa keluar oleh sejuknya angin pagi,meskipun tembok kokoh istana mencoba untuk menutupinya,namun masih ada celah yang menghembuskan keluar.
Samarawijaya merasa kesal dengan kedua pamannya,Surya wikrama dan Suraprabhawa.
pasalnya kedua pamannya itu menolak penobatan dirinya menjadi raja majapahit menggantikan ayahnya Rajasa wardhana.
"bagaimana dengan kedua paman kita itu Kertabhumi?"
"lupakan dulu tentang mereka,sekarang kakak harus dinobatkan menjadi raja majapahit dulu,setelah itu masalah tentang mereka kita bicarakan"
bujuk bhre Kertabhumi,agar kakaknya Samarawijaya segera menjadi raja majapahit.

Meskipun sudah sah menjadi raja majapahit,namun ada hal yang membuat hati Samarawijaya gelisah.
kedua pamannya ternyata sama sekali tidak mendukungnya.
apa yang menjadi kegelisahan Samarawijaya,tentu tidak luput dari istrinya.
"ijinkan saya besok berbicara dengan ayah kang mas?"
Samarawijaya tertegun dengan apa yang diutarakan oleh istrinya tersebut.
"apa paman mau menerima?"
"akan aku coba kang mas"
sedikit lega hati Samarawijaya,walaupun belum bisa dikatakan bisa menyelesaikan masalah namun ada istri tercinta di belakangnya membuat dia sedikit tenang.
Samarawijaya kini bagai kapal ditengah samudra yang terombang ambing diterpa badai.
dalam hati kecilnya dia tidak ingin menggantikan ayahnya menjadi raja majapahit,tapi dorongan ketiga adiknya dan orang orang dekat ayahnya,membuat dia bersedia,walaupun hatinya ingin menolak.

Dengan ditemani bhre Pamotan dan bhre Kertabhumi,permaisuri majapahit pergi ke hutan tarik sebelah selatan untuk menemui ayahnya.
dengan iringan prajurit,mereka membelah hutan tarik ,menembus rimbunnya pepohonan.
Surya wikrama sedang mengatur siasat bersama orang orang dekatnya,termasuk Panji dan Dharma.
"hormat tuaku pangeran"
ada apa prajurit"
"gusti putri dan beberapa orang majapahit datang kesini"
Surya wikrama sama sekali tidak menyangka,jika putri tercintanya kini datang menemui dirinya.
"hormatku ayah"
"ada angin apa yang membuatmu kemari?"
"keinginan seorang anak untuk bertemu ayahnya"
"atas nama anak atau atas nama permaisuri raja majapahit,jika atas nama raja majapahit,kembalilah,tapi jika atas nama anakku,maka kuterima kau dengan tangan terbuka"
"sudah kukatakan tadi,keinginan anak untuk bertemu ayahnya"
"kemarilah anakku"
maka dipeluknya putri satu satunya tersebut dengan kasih sayang.

Ternyata tidak mudah meluluhkan hati Surya wikrama,meskipun putri tercinta satu satunya sudah mencoba untuk membujuknya,namun dia masih saja bersih keras untuk tetap menjadi raja majapahit.
Samarawijaya kian dalam persimpangan yang sangat pelik.sebagai raja,dia harus bersikap tegas,tapi ikatan keluarga,membuat dia bingung dalam memutuskan masalah Surya wikrama.
"kakakku tercinta raja majapahit,siapapun yang tidak mengakui raja majapahit adalah pemberontak" kata bhre Pamotan.
"dan hukumannya jelas,mati" tambah bhre Kertabhumi.
"lupakan masalah keluarga,paman Surya wikrama dan Suraprabhawa harus dihukum" ucap Wijaya karana menambahkan.
bagaimanapun juga,Samarawijaya tidak bisa begitu saja melupakan ikatan keluarga,apalagi Surya wikrama juga mertuanya.
"percayakan pada kami adik adikmu,biar kami yang menyelesaikan"
merasa bimbang dengan permasalahan yang dihadapi,akhirnya Samarawijaya menyerahkan permasalahan kedua pamannya kepada adik adiknya.