Serbuan Dari Daha 3

271 10 0
                                    


Ini sebuah pesan yang mengejutkan bagi Samarawijaya,dia tidak menyangka,jika pergerakan para prajurit daha akan sedikit memutar.
"kita menunggu disini,mereka bergerak ke selatan"
"sekarang bagaimana kak?"
"Kertabhumi dan Wijaya karana,bawa sebagian besar prajurit ke gerbang selatan,aku dan Pamotan menunggu disini"
"baik"
akhirnya para prajurit majapahit terpecah menjadi dua,satu tetap berada di gerbang barat,sementara satunya lagi mengikuti Wijaya karana dan bhre Pamotan ke gerbang selatan.

Surya wikrama hampir tidak percaya dengan berita yang dibawa oleh prajurit pengintai,ternyata para prajurit majapahit tidak terpancing dengan pergerakan Panji dan para prajuritnya di gerbang selatan.
ternyata mereka membagi kekuatan di gerbang barat dan gerbang selatan.
"sekarang bagaimana?"
"kita tetap pada rencana semula,kita serang gerbang barat sekarang"
lalu Suraprabhawa bergerak ke belakang memberi perintah untuk siap menyerang.

Panji bersama Dharma dengan leluasa memasuki gerbang selatan,mereka tidak melihat adanya pergerakan prajurit majapahit.
tapi itu cuma sesaat,karena tak lama kemudian terdengar teriakan teriakan membahana dari arah barat.
ribuan prajurit majapahit dengan cepat langsung menyerang Panji dan para prajuritnya,perang terbuka langsung pecah di gerbang selatan kota raja.
"hancurkan para begundal Surya wikrama ini" teriak Wijaya karana ditengah berkecamuknya perang.
Panji sangat menyadari akan kekuatan prajurit yang dia miliki,jumlah mereka masih kalah dari prajurit majapahit.
"Dharma...,kita berpencar,sebagaian kau bawa ke kiri,aku ke kanan"
"baik ayah"
siasat ini dia gunakan untuk memecah bala prajurit majapahit,yang jumlahnya lebih besar.
secara perlahan,prajurit majapahit mulai mengikuti alur siasat yang dipakai oleh Panji.
korban mulai saling berjatuhan di kedua bela pihak,suasana kota raja hari ini benar benar mencekam.
saling bunuh dan saling tikam terjadi di dalam kota raja,para penduduk sangat takut dengan apa yang terjadi di hadapan mereka saat ini.

"kemana mereka,kenapa belum muncul" ungkap Samarawijaya
baru saja dia terdiam,ratusan anak panah langsung berjatuhan menimpa para prajuritnya.
"mundur.....mundur....."
tak lama kemudian,terlihat pergerakan prajurit Surya wikrama maju mendekati mereka.
"prajurit panah,serang ........"
kini giliran para prajurit majapahit yang ganti melepaskan anak panah kearah para prajurit Surya wikrama.
ratusan anak panah yang dilepaskan oleh prajurit majapahit,ternyata tidak menghalangi gerak maju para prajurit Surya wikrama.
melihat sang lawan terus maju,Samarawijaya memerintahkan para prajuritnya juga langsung maju.
"serang..............."
prajurit majapahit langsung bergerak maju,dan pertempuran terbuka langsung pecah.

Panji mulai merasa kewalahan,satu demi satu para prajuritnya mulai bertumbangan.
dia mulai berpikir,bagaimana hal buruk ini harus segera diakhiri.
"ayah.....kita terdesak" teriak Dharma dari kejahuan.
"kita mundur ke gerbang barat"
"baik ayah,mundur..........."teriak Dharma yang langsung diikuti gerakan mundur prajuritnya.
"kau mau lari pengecut,tidak semudah itu"ucap bhre Pamotan.
"lari......lari.......oh....semoga hari ini cepat berlalu" harap Panji.
dia sudah tidak bisa lagi berbuat apa apa,selain lari dan mencoba untuk keluar dari serangan prajurit majapahit.
dengan susah payah,akhirnya mereka berhasil lari dari medan pertempuran.
Panji dan Dharma mencoba berada dibelakang melindungi para prajurit mereka yang tertinggal.
"kita hadang mereka ayah"
"ayo "
Panji dan Dharma melompat dari atas kudanya,mereka berdua langsung mengeluarkan jurus tapak bumi.
beberapa prajurit majapahit langsung terpental terlempar ke udara dan berjatuhan ke tanah.
melihat para prajuritnya jatuh bergulingan ke tanah,Wijaya karana langsung melompat dengan menghunuskan kerisnya kearah Panji.
"mati kau Panji..." teriaknya.
"tidak semudah itu" balas Panji.
Panji berhasil membaca titik lemah dari serangan Wijaya karana,dan saat posisi Wijaya karana hampir mencapai dirinya,Panji melepaskan sebuah tendangan keras,dan tubuh Wijaya karana terlempar jauh ke belakang.

Ksatria Majapahit 5 eps Perang Wangsa RajasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang