Tidak ada lagi yang bisa dikatakan oleh Samarawijaya,dua kekalahan beruntun yang begitu menyakitkan bagi dirinya.
"esok hari..."
cuma kata itu yang terucap dari bibir Samarawijaya,dia kembali terdiam,cuma hembusan napas yang terdengar.
"aku putuskan untuk menyerah" lanjutnya.
sebuah ucapan yang sama sekali tidak ingin didengar dan tidak ingin pula terucap dari kakaknya tersebut.
"ini belum tiga hari,seperti janji kakak" bhre Pamotan tidak terima dengan keputusan Samarawijaya.
"kau butuh berapa banyak lagi prajurit kita yang mati?"
sejenak ucapan Samarawijaya ini cukup untuk membuat adik adiknya merenungkan tentang perang ini.
"jika diantara kalian ada yang ingin melanjutkan perang,aku persilahkan, tapi aku menyerah esok hari"
"kami disini berperang untuk kakak"
ucap bhre Pamotan.
"kalau itu jalan yang kakak ambil,walaupun dengan berat hati,aku ikuti" tambah Wijaya karana.
"bagaimana denganmu Kertabhumi?"
"baiklah..,aku ikut kemauan kakak,tapi pastikan keselamatan kita dulu"
"tentu Kertabhumi"Para prajurit Surya wikrama telah bersiap siap untuk melanjutkan pertempuran,mereka telah berkumpul dan siap untuk bergerak.
mereka mulai bergerak,Surya wikrama,Suraprabhawa dan Panji berada paling depan diikuti ribuan prajurit lainnya.
namun gerak laju mereka terhenti,sebelumnya mereka sama sekali tidak menduga jika para prajurit Samarawijaya telah lebih dulu menanti.
sedikit kegaduhan terjadi pada para prajurit Surya wikrama,namun tak lama kemudian mereka saling bertanya,"ada apa sebenarnya?".
karena dalam rombongan prajurit Samarawijaya ada istrinya yang merupakan anak Surya wikrama.
tidak lama kemudian,lima ekor kuda bersama penunggangnya bergerak mendekati Surya wikrama.
"sembah hormat kami paman"
ucap Samarawijaya serempak bersama adik adiknya.
dengan rasa kaget dan juga penasaran,Surya wikrama mengangkat tangan kanannya tanda memberikan restu untuk mereka.
"saya menyerah paman"
Surya wikrama terdiam antara senang dan juga heran,dan juga pertanyaan dalam dirinya,ada apa dengan Samarawijaya?.
"saya minta paman mengampuni nyawa adik adik saya?"
dengan tatapan mata tajam seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.
"apa yang membuatmu ingin menyerah?"
"aku tidak ingin lagi melihat banyaknya korban jiwa karena perang ini"
"syarat apa yang kau inginkan?"
"pengampunan nyawa saya dan adik adik saya"
"aku kabulkan"
"terima kasih banyak paman"
bagi Samarawijaya,sebuah pengampunan dari paman sekaligus mertuanya itu sudah dia rasa sebuah kemenangan.
dengan suara lantang,Surya wikrama berbicara dihadapan ribuan prajuritnya,bahwa perang telah selesai,sontak semua prajuritnya langsung berteriak gembira.Dikala semua senang dan bangga karena telah berhasil mengakhiri peperangan dengan kemenangan,
Suraprabhawa merasa aneh dengan Panji,wajahnya terlihat datar dan tidak menunjukkan raut bahagia telah memenangkan peperangan.
"aku lihat kau tidak begitu bahagia dengan kemenangan ini paman Panji?"
"oh...tuan Suraprabhawa,saya bahagia dengan berakhirnya perang ini"
"ini sebuah kemenangan besar paman Panji"
"kenapa tuan Suraprabhawa mengatakan ini kemenangan besar?, musuh kita adalah keponakan tuan Suraprabhawa sendiri dan sama sama wangsa rajasa,ini kerugian bagi saya"
Suraprabhawa terdiam,dia tidak bisa memungkiri,jika perang antara dirinya dan keponakannya memperebutkan sebuah kursi tahta majapahit,telah menelan ribuan jiwa para prajurit dan juga perginya penduduk dari kota raja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ksatria Majapahit 5 eps Perang Wangsa Rajasa
Historical FictionTergulingnya raja dyah Karta wijaya oleh anaknya,membuat peristiwa serupa terus terjadi,perebutan kekuasaan wangsa rajasa silih berganti di setiap pergantian raja. masing masing pihak selalu berhak menjadi raja dari yang lainnya,hal ini yang membuat...