Cahaya merah terlihat dari ufuk timur,pagi akan tiba sesaat lagi,sementara tanda penyerangan dari Wijaya karana dan Rangga jaya belum juga terlihat.
"apa langkah kita selanjutnya kak"
tanya bhre Kertabhumi kepada kakaknya Samarawijaya.
"saat matahari muncul,kita serang kota raja"
"tampil menunggu Rangga jaya dan kakak Wijaya karana?"
"benar"
mentari sedikit demi sedikit mulai terlihat,Samarawijaya perintahkan para prajuritnya untuk bersiap,dan saat mentari pagi telah terlihat sepenuhnya,dia langsung perintahkan prajuritnya untuk menyerang.
"serbu..........."
ribuan prajurit mereka langsung bergerak masuk kota raja lewat gerbang timur.
"lepaskan tanda untuk bhre Pamotan,kita sudah menyerang"Bhre Pamotan masih menunggu tanda tanda penyerangan,namun hingga matahari muncul,tanda itu belum juga terlihat.
"tuanku,ada tanda" ucap seorang prajurit.
""ayo siapkan diri kalian,kita akan segera menyerang"
semua prajurit bersiap menyerang,dan cuma tinggal menunggu perintah.
"serbu............"
ribuan prajurit langsung bergerak merangsek maju menyerang melalui gerbang selatan.Panji dan Surya wikrama berserta Suraprabhawa,masih menunggu serangan dari Samarawijaya dan adik adiknya.
mereka masih di tengah kota raja,dan siap menanti kedatangan mereka.
"timur dan selatan,sudah mereka masuki,jumlah prajurit kita kalah banyak"
keluh Suraprabhawa.
"ayo semua,kita tinggalkan kota raja menuju barat"
perintah Surya wikrama.
seluruh prajurit Surya wikrama langsung bergerak ke barat meninggalkan kota raja.Dengan susah payah,akhirnya Rangga jaya dan prajuritnya berhasil memasuki gerbang barat di wirasaba.
"kita terlambat....,ayo cepatlah "
dengan berlari mereka langsung masuk gerbang barat kota raja.
namun usaha mereka terasa sia sia,Surya wikrama dan para prajuritnya yang tiba lebih dahulu di gerbang barat,langsung menyambut dengan serangan.
Rangga jaya dan para prajuritnya,yang sudah kelelahan menjadi santapan empuk para prajurit Surya wikrama.
"biarkan aku yang menuntaskan dendam ini ayah" ucap Dharma kala melihat ada Rangga jaya.
Dharma langsung melompat dari atas kudanya,dan langsung menerjang Rangga jaya.
namun Rangga jaya langsung melompat turun dari kuda,saat dia melihat Dharma menyerang dirinya.
"hari ini,aku akan menghabisimu Rangga jaya"
"buktikan kalau kau bisa"
""akan aku buktikan..."
dengan cepat,Dharma langsung melancarkan serangan tendangan bertubi tubi.
belasan tendangan sudah dia lepaskan,namun Rangga jaya masih bisa menghindarinya.
"cukup sampai di situ kemampuanmu" ejek Rangga jaya.
Rangga jaya mundur beberapa langkah,dia lalu mencabut keris yang terselip dipinggang,lalu dihadapkan kedepan mukanya.
Dharma cuma diam,dia ingin tahu apa yang akan Rangga jaya lakukan.
"terimalah kesaktian kerisku ini"
ucapnya,dan dia langsung menancapkan kerisnya di tanah,sejenak kemudian muncul kepulan asap tipis berwarna hitam,dan langsung menyerang Dharma.
Dharma sedikit kaget dengan apa yang dia lihat,sontak dengan cepat dia langsung berkonsentrasi dan berusaha dengan cepat mengeluarkan jurus bayangan setan.
dua kekuatan berwarna hitam itu beradu,dan terjadi benturan,namun kedua bayangan hitam itu langsung lenyap.
tak lama kemudian muncul kembali asap tipis berwarna hitam dari keris Rangga jaya.
Dharma kembali berkonsentrasi,namun kini agak terlambat,karena kepulan asap tipis milik keris Rangga Jaya sudah mendekatinya.
Dharma memang berhasil mengeluarkan bayangan hitam dari tubuhnya,namun kepulan asap hitam Rangga jaya sudah sangat dekat.
melihat anaknya terdesak,Panji tidak tinggal diam,dia tarik tubuh Dharma dari serangan asap hitam keris Rangga jaya.
"kau hebat anakku,tapi kau masih butuh waktu untuk belajar lagi"
Rangga jaya tersenyum sinis,kala Panji berdiri dihadapan dirinya.
"apa kau mampu menandingiku tua bangka?"
"kita lihat saja Rangga jaya"
kini apa yang Rangga jaya lakukan berbeda dengan sebelumnya,kini tangannya bergerak gerak laksana orang menari.
tiba tiba muncul kepulan asap hitam dari kerisnya,kini juga berbeda dengan sebelumnya,kepulan asap hitamnya begitu tebal dan besar,secara perlahan naik ke udara.
saat posisi di atas,tiba tiba asap itu langsung meluncur ke bawah kearah Panji.
Dharma sangat khawatir dengan ayahnya,karena dia lihat Panji tidak melakukan apa apa.
namun perkiraan Dharma keliru,ketika kepulan asap hitam besar itu meluncur mendekati dirinya,Panji langsung menghentakkan telapak tangan kanannya ke tanah.
kepulan asap hitam itu langsung lenyap,dan keris Rangga jaya yang tertancap di tanah juga tercabut dengan sendirinya melayang ke udara.
Rangga jaya melompat untuk meraih kerisnya kembali,namun dia tidak menyadari kala itu Panji langsung melepaskan sebuah tendangan keras,dan tubuh Rangga jaya terhempas ke belakang dan jatuh ke tanah.
belum sempat dia bangun,sebuah sabetan pedang Panji langsung menebas tepat diperutnya.
"aaakkkkkkk......."pekiknya kala itu,berakhirlah sudah kehidupannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ksatria Majapahit 5 eps Perang Wangsa Rajasa
Historical FictionTergulingnya raja dyah Karta wijaya oleh anaknya,membuat peristiwa serupa terus terjadi,perebutan kekuasaan wangsa rajasa silih berganti di setiap pergantian raja. masing masing pihak selalu berhak menjadi raja dari yang lainnya,hal ini yang membuat...