13' DI TEMBAK ?

64 7 0
                                    

●○○

Pagi hari ini tidak secerah biasanya langit terasa mendung bahkan matahari pun tidak menapakkan cahayanya.

Namun, suasana di sekolah SMA Perjuangan sangat ramai. Padahal kalau cuaca mendung seperti ini jam 07.00 sekolah belum ramai, mungkin karena hari ini tidak belajar.

Hari ini adalah lomba terakhir yang di selenggarakan osis untuk memperingati HUT sekolah.

Osis sudah datang lebih dulu di banding murid yang lain karena mereka harus mempersiapkan lomba hari ini yaitu lomba membaca puisi.

"Dania, lo beneran di ajak pergi bareng Rama?" Tanya Wulan yang sedang mengatur kursi di aula.

Neylani mendengus sinis. "Pake 'kak' yah, Lan. Kak Rama."Meylani mengoreksi perkataan Wulan

Wulan hanya memutar bola mata malas. "Suka-suka gue."

"Dan, lo beneran di ajak pergi bareng kak Rama?" Tanya Wulan lagi dengan bagian kata 'kak' sedikit di tekan.

"Hm." jawab Dania singkat.

"Terus kenapa lo nggak bareng dia? Kenapa lo bareng kita?" Tanya Meylani.

Dani menatap kedua sahabatnya lesu. "Lo berdua nggak mau bareng gue?" Ucap Dania lalu menghentikan kegiatan mengatur kursinya itu dan langsung duduk di ikuti oleh keduanya.

"Engga gitu. Nanti kalau kak Rama nyariin lo gimana?" Ucap Meylani.

"Ya nggak papa, gue juga nggak pengen pergi bareng dia."

Drrtt..drrtt..drrtt..

Merasa ponselnya berdering, Dania langsung mengangkatnya.

"Halo kak."

"Lo dimana? Gue udah di depan rumah lo"

"Sorry kak, gue udah di sekolah"

"Kok lo udah di sekolah. Janjinya lo kan pergi sama gue" ucap cowok dari seberang sana dengan kecewa. Siapa lagi kalau bukan Rama.

"Sorry kak. Soalnya osis di suruh datengnya cepet. Jadinya gue buru-buru berangkat bareng Meylani dan Wulan."

"Kalau gitu, lo pulang bareng gue!"

"Tap---"

Tut..tut..tut..

Dania belum menjawab perkataan Rama, cowok itu dengan cepat memutuskan telponnya. "Cowok pemaksa."

Dan membuat Dania hanya bisa menghela nafas berat dan menatap kedua sahabatnya yang sedari tadi serius dan senyum-senyum tidak jelas menatapnya.

"Kenapa lo berdua." Tanya Dania bj

"Siapa yang telpn?" Tanya Meylani. "Kak Rama." Jawab Dania.

"Dia ngomong apa sama lo?" Tanya Wulan kepo.

"Dia ngajak gue pulang bareng nanti." Jawab Dania dengan wajah datarnya.

"Lo mau?" Tanya Wulan seraya mendekatkan wajahnya ke Dania.

"Belum juga gue jawab, dia udah matiin telfonnya", jawab Dania

"Eh lo ngerasa nggak sih. Kalau Kak Rama tu sepertinya suka sama lo." Ucap Meylani dan langsung di balas tatapan tajam oleh Wulan.

KANVAS LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang