○●○○
Setibanya di rooftop, laki-lai itu langsung memojokkan tubuh Meylani ke sudut dinding dan mengunci pergerakkan tubuh Meylani dengan tangan kekarnya hingga membuta mata Meylani melotot seperti ingin keluar.
"Alvin?" Ucap Meylani saat mengetahui laki-laki yang membawanya kesini adalah Alvin. Meylani terdiam cukup lama memikirkan kenapa Alvin menariknya ke sini.
"Mau apa lo?" Tanya Meylani masih dengan rasa gugup,takut,senang,perasaannya kali ini campur aduk.
Alvin tidak menjawab. Ia masih menatap lekat wajah Meylani dan Meylani berusaha untuk menghindari tatapan Alvin.
"Ada yang mau gue omongin." Akhirnya Alvin membuka suaranya, saat mendengar suara Alvin dari jarak dekat entah mengapa Meylani mendadak keringat dingin dan rasa gugupnya makin bertambah.
"Aduh,siapa pun tolong gue." Batin Meylani.
Meylani menelan salivanya kemudian berusaha menjawab ucapan Alvin.
"A..apa?" Tanya Meylani gagap tanpa menatap Alvin.
"Lihat gue." Ucap Alvin dan semakin mendekatkan tubuhnya ke arah Meylani, Meylani yang menyadari itu langsung meremas kuat roknya dan dengan cepat menatap Alvin yang sangat dekat dengannya.
Tatapan mereka akhirnya bertemu dan cukup lama itu terjadi, jantung Alvin berdetak cepat jangan tanya jantung Meylani jantungnya kali ini ingin copot. Meylani masih tidak percaya kalau cowok yang ada di hadapannya ini adalah Alvin, Alvin Abasya Pramudya.
"Serius ini Alvin? Gila sih kalau beneran Alvin kenapa dari deket makin ganteng bukan makin jelek? Ah gue tuh nggak bisa di giniin." Batin Meylani.
"Apa?" Pertanyaan itu keluar lagi dari mulut Meylani yang sudah setengah mati menahan kegugupannya.
"Besok sibuk?" Tanya Alvin balik.
"N..nggak, kenapa?" Meylani berusaha mejawab dengan rasa gugup yang semakin bertambah.
"Lo mau ngomong apa? Tapi jangan deket-deket gini dong entar mama gue marah." Ucap Meylani berusaha menghilangkan kegugupannya.
Alvin menaikkan satu alisnya. "Emang iya?"
"Iya, mama ada gue di sekolah lo nya aja yang nggak tau."
"Siapa? Dimana?" Tanya Alvin penasaran.
"Wulan. Wulan mama gue dan Dania di sekolah,jadi lo jangan macem-macem. Udah minggir entar ada yang lihat." Jawab Meylani dan berusaha menjauhkan tubuh Alvin darinya tapi tidak ada hasil sama sekali, Alvin masih saja berdiri di hadapan Meylani.
"Ck. Nggak capek apa lo ngomel-ngomel mulu?"
"Gimana gue nggak ngomel-ngomel, lo jauhin dulu tubuh lo Vin. Kal--."
"Gue suka sama lo." Ucap Alvin akhirnya dan berhasil membuat Meylani terdiam seakan-akan menjadi patung, Meylani mengedipkan matanya berkali-kali dan Alvin masih menatapnya dengan tatapan dingin.
"Ini seriusan? Kalau bercanda, sumpah ini nggak lucu!" Batin Meylani.
"Hah apaan?" Meylani terpaku, merasa telinganya salah mendengar ucapan Alvin tadi.
Alvin mengerutkan dahinya, ia tidak menyangka otak Meylani bakalan lemot banget kayak gini.
"Gue suka sama lo, sekarang jadi pacar gue." Ulang Alvin dengan jelas.
Meylani sontak membulatkan matanya, bagaimana bisa Alvin berkata seperti itu? Apakah Alvin sudah mengetahui perasaan Meylani kepadanya? Ataukah perasaannya juta sama dengan Meylani, yang sudah suka Alvin dari lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANVAS LANGIT
Romance(Proses Revisi) ⚠️️FOLLOW,VOTE & KOMEN. Tentang dia yang kita suka