61' PROM NIGHT

50 4 1
                                    

●○○○

Prom night hari yang di tunggu-tunggu saat ini. Hari dimana mereka semua akan bertemu untuk yang terakhir kalinya. Lupakan kejadian tidak mengenakan kemarin dan fokus ke acara malam ini.

"Hai bidadari." Sapa Andi yang baru saja datang dengan jas merah maroonnya.

"Hai prince abal-abal." Balas Wulan.

"Tumben cantik banget malam ini, rahasianya apa nih." Dania menoyor kepala Andi, "ini alami yah Andi, emang kita lo?" Ketus Dania.

"Emang gue kenapa?" Tanya Andi bingung. "Lo ganteng malam ini, tapi lebih ganteng Ando sih, ah sudah lah gantengan Alvin." Jawab Meylani membuat Andi ingin menjitak kepalanya namun sebelum melakukan itu ia sudah di tatap tajam oleh Alvin.

Mata Dania mencari-cari seseorang tapi ia tidak menemukannya. "Ikhsan dimana? Apa dia nggak datang?" Batin Dania. Entah kenapa hari ini ia sangat ingin bertemu dengan Ikhsan, oh tidak, bukan hari ini saja tapi tiap hari. Dan deg! Matanya tepat sasaran orang yang di tunggu-tunggu datang dengan gagah,tampan dan juga aura dingin di wajahnya.

"Dia datang." Gumam Dania pelan namun terdengar oleh Rama yang ada di sampingnya.

Rama pun mencari siapa yang di maksud Dania, dan sontak saja mata Rama melotot ingin keluar saat melihat Ikhsan datang dan jalan ke arah mereka. "Jadi Dania nungguin Ikhsan? Gue nggak akan biarin Dania suka lagi sama Ikhsan." Batin Rama.

"Dan, ayo kita ke depan panggung sedikit lagi pengumuman juara umum dan pengumuman lulus univ akan di sampaikan sama pak Bimo." Ucap Rama tiba-tiba yang membuat Dania sedikit kaget.

"Eh. Iya kak,ayo." Balas Dania.

Tak lama kemudian suara riuh mulai terdengar saat pak Bimo selaku wakil kepala sekolah naik ke atas panggung dan memperbaiki sedikit mic yang ada di depannya.

"Assalamualaikum, selamat malam semuanya." Ucap Pak Bimo.

"Waaalaikumussalam, selamat malam juga pak." Balas seluruh murid.

"Baik, tidak perlu basa-basi saya langsung saja membaca nama murid kelas XII yang masuk ke dalam tiga besar juara umum tahun ini.

Semuanya tepuk tangan dan tegang, pastinya.

"Juara umum tiga diraih oleh, Niko Alvaro Evander kelas XII IPS 3." Visha yang ada di sampingnya langsung memeluk Niko.

"Juara umum dua diraih oleh, Rama Nauvan Jonnata." Seketika sorakan menjadi tambah besar dan Rama tidak percaya bahwa namanya ada di juara umum tahun ini.

Dania tersenyum mendengar itu dan memberikan dua jempol ke arah Rama, Rama hanya tersenyum dan mengelus lembut rambut Dania.

"Dan yang terakhir, ini mungkin yang paling di tunggu-tunggu oleh kalian semua tapi saya rasa saya tidak perlu sampaikan karena pasti kalian sudah tau." Ucap pak Bimo membuat semua murid penasaran dan menuntut untuk di kasih tau siapa yang mendapatkan juara satu.

Merasa tidak tega, pak Bimo mulai bicara lagi. "Juara satu umum diraih oleh, Devan Ryan Wijaya kelas XII MIA 1." Semua bertepuk tangan dan berteriak histeris.

Sedangkan Devan hanya diam dan wajahnya biasa saja datar tanpa ekspresi.

"Hei kak, selamat." Ucap Wulan. Devan hanya tersenyum. "Selamat yah kak, aku terharu pas denger kamu dapat juara satu ternyata cowoknya Wulan cerdas juga, yah boleh lah." Lanjut Wulan dengan nada menggoda.

"Boleh apa?" Tanya Devan sambil merangkul Wulan. "Boleh peluk." Jawab Wulan yang langsung memeluk Devan, Devan pun membalas pelukan Wulan.

"Jangan lama-lama di liatin orang." Bisik Devan. Wulan melepas pelukannya dan berbisik ke telinga Devan, "aku mau ke toilet bentar." Kata Wulan, Devan hanya mengangguk.

KANVAS LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang