P a g i menjelang siang yang sangat cerah. Besok adalah hari keberangkatan Ikhsan,Dania dan lainnya. Kini, 2 cewek cantik dengan pakaian casual dan rambut di gerai menambah kecantikan mereka. Mereka menuruni tangga dan berjalan ke arah cewek yang sedang menonton tv. Ia sudah siap dari tadi. Mereka adalah Dania,Meylani dan Wulan
"Dan", panggil Wulan dan menduduki dirinya di sofa.
"Udah siap?", ucap Dania tanpa menoleh.
Berbeda dari kedua sahabatnya. Ia lebih memilih untuk mengikat rambutnya.
"Udah dong. Mereka belum datang?", tanya Meylani yang sibuk memakai sepatunya.
"Siapa?", tanya Dania.
"Anak-anak yang lain. Kan mereka kumpul di rumah gue", jawab Meylani.
"Oh. Belum".
Mereka bertiga tengah asyik menonton tv. Sambil menunggu yang lain datang.
"Perut gue mules-mules gila", ucap Meylani tiba-tiba
"Gue juga", sambung Dania
"Halah. Gitu doang lo pada mules-mules", ejek Wulan
"Awas aja kalau lo mules-mules juga. Gue doain nggak sembuh-sembuh", balas Meylani
Wulan hanya menggidikan bahunya.
"Eh, nggak rasa ya. Kakak kelas udah mau ujian", ucap Wulan tiba-tiba
"Hem", dehem Dania tanpa menoleh.
"Iya ya.. waktu cepet banget", sambung Meylani
"Dan dia belum juga peka-peka", ucap Wulan.
"Lo sedih ni ceritanya?", tanya Dania.
"Dikit", jawab Wulan dengan wajah sedih.
"Udah, nggak usah sedih. Sebentar juga ketemu", balas Meylani.
Sepuluh menit menunggu. Akhirnya terdengar klakson mobil dari luar rumah Meylani. Mereka bertiga dengan cepat mematikan tv, lalu beranjak dari tempet duduk masing-masing.
"Tunggu!", cegat Dania sambil memegang perutnya. "Gue kebelet. Lo berdua deluan aja", lanjut Dania dan langsung lari menuju toilet.
"Cepet Dan", teriak Wulan.
Meylani membuka pintu rumahnya dan terlihatlah Devan dan Visha cs dengan 4 mobil yang terpakir di luar pagar rumah Meylani. Melihat itu, Meylani dengan segera jalan ke arah pagar lalu membukanya.
Mereka semua kini berada di ruang tamu rumah Meylani.
"Wah, Mey. Rumah lo gede juga ya", ucap Andi sebagai pembuka lalu duduk di sofa besar milik Meylani dan di ikuti oleh semuanya
"Biasa aja Ndi",balas Meylani. Meylani dam Wulan kini duduk bersama mereka. Sedangkan Dania? Ah, anak itu sedang mengeram di toilet.
"Lan, lo bermalam di rumah Meylani?", tanya Visha.
"Iya kak", jawab Wulan.
"Lo berdua aja? Dania mana?", tanya Niko yang mencari keberadaan Dania.
"Ngapain lo cari dia. Ketemu juga berantem", balas Boby datar.
"Ya kan, aneh aja liat mereka cuma berdua. Biasanya kan bertiga", lanjut Niko.
"Lah iya. Kayak tangga ku tengok", ucap Ando sambil tertawa pelan.
"Dania lagi di to...".
"Bisa pergi sekarang?", ucap Devan dan memotong perkataan Wulan.
"Santai bang. Tungguin Dania lah", ujar Andi
KAMU SEDANG MEMBACA
KANVAS LANGIT
Romantizm(Proses Revisi) ⚠️️FOLLOW,VOTE & KOMEN. Tentang dia yang kita suka