EXTRA PART

42 6 0
                                    

●○○○

Sekolah masih terlihat sangat sepi, rumput yang basah masih terlihat jelas, kabutpun masih tebal menyelimuti bumi ini. Di sudut taman depan kelas duabelas MIA dan IPS tidak terlihat satupun murid di sana.

"Akhirnya bisa datang pagi juga. Tapi kalau gini kan gue jadi sendirian." Ucap gadia bernama Dania sambil melihat jam di pergelangan tangannya, "masih jam segini. Enaknya ngapain yah? Kerja tugas? Ih, kan nggak ada tugas. Lah,bodo amat gue masuk ke kelas aja."

Dania berjalan di sepanjang koridor yang sepi. "Sepi juga sekolah kalau nggak ada kakak kelas." Ucap Dania yang terus berjalan.

Dan tibalah ia di kelas dan ternyata sudah ada beberapa murid yang datang.

Dania duduk di kursinya. Selang 15 menit, kemudian Meylani dan Wulan datang sambil tersenyum. Mereka pun kemudian menghampiri Dania.

"Hei, good morning." Sapa Meylani dengan senyum dan di balas senyum juga oleh Dania. "Pagi juga kalian berdua." Balas Dania.

Wulan menarik satu kursi yang berada di depannya ke arah meja Dania dan mereka bertiga sekarang duduk berhadapan.

"Dan, tumben lo datang pagi." Tanya Wulan sambil heran dan kaget. Dania datang pagi hanya hari senin saja atau hari-hari penting. Tapi sekarang? Entahlah mungkin Dania mau berubah.

Dania terkekeh.

"Kak Putra tadi berangkat. Dan pas banget berangkat pagi, jadi yaudah gue nebeng dia aja. Eh, taunya malah gue kepagian." Jawab Dania.

"Berangkat ke mana?" Tanya Meylani sambil mengunyah permen karet. "Bandung." Jawab Dania.

Wulan menghela napas dan mengeluarkan ponsel dari dalam saku roknya. Ia membuka app chat dan ternyata ia mendapat spam chat dari seseorang. Siapa lagi kalau bukan Devan,pacarnya.

Wulan tersenyum lebar dan kemudian membalasnya.

Kak Devan
Hai
Ap kbr?
Jga kshtn di sna yah.
Mngkn bbrpa hri kedpnnya gue jrang ksih kbr krna udh mulai kuliah.
Tpi psti gue nyempetin kabarin lo.

Kemarin 20.59

Wulan
Hai kak!
Aku baik-baik aja.
Iya, makasih.
Fokus aja sama kuliah kakak, aku nggak mau kuliah kakak terganggu karena mikirin aku atau yang lain. Semangat yah mr. Wijaya❤
07.00

Wulan tersenyum lega dan mematikan ponselnya kembali. Ia senang karena beberapa hari ini ia dan Devan masih chattan dan Devan sering menelponnya. Wulan berharap ia dan Devan akan selalu seperti ini sampai Devan kembali ke tanah air.

Dania dan Meylani pun heran dengan raut wajah Wulan yang sangat bahagia hari ini, dengan wajah heran Dania bertanya. "Lan, lo kenapa?

Wulan menatap Dania, "kak Devan chat gue." Jawab Wulan jujur.

"Kak Devan udah di London?" Tanya Meylani lagi.

Wulan mengangguk, "udah." Jawab Wulan.

"Iya deh yang sekarang lagi ldr-an. Langgeng yah. Sampai nikah deh pokoknya. Amin." Ucap Dania sambil merangkul kedua sahabatnya.

Entah kenapa hari ini ia merasa bahwa kehidupannya nanti tidak akan sama dengan kehidupan kedua sahabatnya. Perasaan itu muncul saat kejujuran Ikhsan beberapa hari lalu dan hadirnya Alvin di kehidupan Meylani dan Devan di kehidupan Wulan.

Dania sangat bahagia kehidupan sahabatnya tidak sepertinya. Bahagia. Tentu. Ada pikiran bertahan atau melepaskan di benak Dania. Tidak banyak orang yang memilih bertahan pada ketidaknyamanan, karena lebih mudah memilih pergi daripada memperbaiki. Tapi sulit memilih yang sudah terpilih sejak awal,apa lagi menggantinya dengan yang baru.

KANVAS LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang