Baru pertama kali dirinya melihat wanita seperti natalie. Rizky kagum akan kekuatan wanita disampingnya saat ini.
Melihat perban yang ada dikepalanya saja, rasanya rizky ingin membunuh orang yang telah melakukan itu, dan jika saat itu chika tidak menyadarkan amarah yang berada diubun ubunnya sudah dipastikan saat ini, keluarganya akan membeli tanah.
Tidak pernah lelah dengan semua kata kata yang dilontarkan. Apa saja akan dia katakan, walaupun mulutnya sudah penuh dengan busa.
Dengan pakaian jas putihnya, rizky mengambil buah apel yang ada di meja dekat ranjang. Ia mengupas kulit apel itu dan memotongnya.
Natalie membuka mulutnya lebar lebar dan rizky menyuapini.
"Dokterr" nata menunjuk nunjukan mulutnya.
Mengerti akan ucapan natalie, Rizky kembali memberikan apel itu.
"Dok nata mau..." natalie melihat diranjang buahnya apakah yang dia mau ada atau tidak.
"Suntik"
"Bukannn, mau stowberry"
"Gak ada nata"
"Yaudah beliin"
"Saya masih harus kerja"
"Boong, dari tadi aja dokter disini"
Rizky hanya diam, ia kembali memasukan apel pada mulut nata. Tak ada penolakan nata tetap menguyah buah apelnya, dengan mulut yang di majukan.
Rizky yang gemas pun mencubit bibir natalie.
"Awhh" dengan sengaja nata meringis.
Rizky yang lupa ada luka pada bibir natalie pun. Langsung panik dan membulatkan mata.
"Nat, nat aku gak sengaja mana yang sakit, kam-"
"Hmkk" natalie menahan tawanya.
"Whahaha, cie panik" nata tertawa.Rizky pun menghembuskan nafasnya, ia menurunkan tangannya dari bibir nata.
"Yah..yah.. elah punya dokter baperan banget kek anak perawan" nata berdialog sendiri dengan pelan.
"Saya dengar"
"Wahhh ini nihh...." nata yang tadi menyenderkan badannya kini maju mendekatkan badannya pada telinga rizky
"Kuping apa spekears masjid ya""Nata" rizky memundurkan badan nata agar ia menyenderkan kembali badannya pada ranjang.
"Dokter, nata kapan pulang sih?"
"Nunggu sembuh"
"Lah nata udah sembuh kok"
"Sembuh kok pala kaya mumi"
"Dokter ini tuh bener deh kejam banget, nata cantik gini dibilang mumi" natalie mengibaskan rambutnya dengan pelan.
"Seterah kamu"
"Yaudah nata tidur, dokter jagain nata?" natalie bertanya.
"Iya"
"Awas ya nata bangun dokter gak ada"
Rizky tidak menjawab, ia menarik selimut untuk natalie. Natalie pun tersenyum senang sampai ia terlelap.
---
Natalie bangun dari tidurnya, dilihat kini ruangan yang ia tempati tidak ada orang lain selain dirinya.
Natalie pun duduk, ia menaiki kakinya menjadikan tumpuan untuk tangannya. Ia tidak suka jika sendirian. Ya tuhan nata kok jadi takut batinnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My sweet docter
General FictionKetika kalian yang selalu baik-baik saja untuk pergi kerumah sakit. Namun berbeda dengan tingkah konyol gadis imut nan cantik yang selalu ngajak war terhadap dokter yang ia temuinya. Perbedaan sifat yang menyatukan keduanya. Menjadikan mereka saling...