Semua orang yang berada dilahan itu menampakan wajah sedih mereka, dengan pakaian yang dikenakan serba hitam oleh seluruh orang yang datang.
Dan menaburkan bunga pada gundulan tanah basah itu. Sepertinya langit juga merasakan kesedihan karna kehilangan seseorang, terlihat dari atas turun gemircik air sejak tadi. Mereka yang datang pun membawa payung masing-masing.
Semua orang sudah bubar saat acara pemakaman itu telah usai, namun masih menyisakan beberapa orang yang tak lain, ibu yang sedari tadi menangis di batu nisan.
"Aku gak nyangka loh secepet ini dia pergi" ucap gadis dengan muka yang kusam.
Lelaki yang disampingnya tersenyum dan mencium kening gadisnya lama.
"Aku juga" jawabnya. "Kita pulang sekarang ya" lanjut lelaki itu.
Gadis itu mengangguk, dan ia menghampiri perempuan yang sedari tadi didekat nisan.
"Tante, nata pulang lebih dulu ya"
Risa~ibunda ezza mengangguk.
"Tante jangan sedih terus, ezza bakal sedih kalo liat tante terus seperti ini" natalie memeluk risa.
"Maafkan semua kesalahan ezza ya"
"Nata udah maafin semuanya tan. Ini semua sudah takdir dan kita tidak bisa mengubahnya" natalie meneteskan air matanya.
Tak menyangka jika teman seangkatannya yang saat itu pernah membuat kekerasan pada dirinya mengalami kecelakaan.
"Kalo gitu nata duluan, assalamualaikum tan"
"Waalaikumsalam" jawab risa.
Sebelum pergi natalie juga menyempatkan mengelus nisan ezza dan mengucapkan sesuatu.
"Assalamualikum juga za, tenang disana. Nata senang pernah bertemu ezza" lalu natalie berdiri dan menghampiri rizky.
Ia berjalan bersama rizky, dan tangan rizky tak pernah lepas dari pinggang natalie.
"Aku sayang kamu" ucap rizky dan mencium kening nata.
"Aku lebih sayang"
"Tapi aku lebih lebih sayang"
"Tapi aku lebihhhhhhhhh sa-" rizky membekap mulut natalie.
Dan selanjutnya mengucapkan kata yang membuat pipi natalie merona.
"Iya sayang"
---
Flashback on'
Saturday, 20 april 2019
Jika kalian tidak tahu baiklah disini akan diberitahu.
Natalie veronica gadis cantik nan imut itu sudah bangung dari kematiannya. Tuhan masih mengijinkan dirinya untuk merasakan nafas kehidupan kembali.
Setelah rizky yang mengucapkan I love you untuk yang pertama kalinya, dirinya mendengar teriakan itu, dirinya merasa seperti dibangkitkan kembali sampai sebuah sinar menerpa wajahnya dan ia mengikuti cahaya itu.
Dan dengan membuka matanya perlahan ia melihat seseorang yang ia sayangi berada pada sisinya. Dengan sekuat tenaga ia juga ingin membalas pelukan itu dan iyap berhasil. Dirinya juga mengucapkan kata yang membuat orang yang berada diruangan itu mebelalakan matanya bersamaan. Lalu tersenyum.
Lelaki itu pun lebih terisak melihat semua keajaiban yang terjadi saat itu. Ia mengakat wajah kecil itu dan menciumnya bertubi-tubi. Tak ada rasa malu dikala roni juga lita melihat semuanya.
Dengan senyum yang terus mengembang pada setiap orang yang ada, rizky secepatnya mengambil stestokop dan memeriksa gadisnya.
Rizky menurunkan wajahnya sampai kedua hidung itu saling menempel.
"Jangan pergi"
Natalie mengangkat tangannya dan mengelus wajah rizky dengan senyum yang masih pucat namun wajah itu terus menampakan keceriaannya.
"Aku bakal ada terus disini"
"Maafin aku"
Nata mengelengkan kepalanya.
"Aku tau"
"I love you darl"
Natalie menautkan tangannya pada leher rizky. Keduanya pun melepaskan disaat kedua orang menghampiri mereka.
"Anak bunda" lita mengelus wajah nata.
Natalie membalas senyuman itu, juga ayahnya yang memegang tangannya.
"Anak ayah kuat"
Natalie pun tertawa, meskipun sulit namun ia tidak ingin melihat orang yang ada disekelilingnya merasa sedih.
"Berapa hari lagi nata wisuda?" tanya natalie.
"Hey, kamu itu belum sembuh udah nanyain wisuda" lita melebarkan matanya.
"Masih dua minggu lagi" jawab roni.
"Nata mau ikut wisudanya" melas natalie.
"Gak" ucap lita.
"Ayah" nata lebih memelas.
"Iya" jawab roni, begini lah ia akan luluh dengan wajah imut putri kecilnya. Roni ingin putrinya selalu senang dan ia hanya banyak berdoa semoga nata terus diberikan kesehatan.
"Yuehhh" girang natalie.
Dan ia melihat ke arah kanan, sedari tadi dokternya hanya mendengarkan percakapan tiga orang itu. Lita dan roni pun pergi untuk keluar sebentar.
Tersisalah hanya tinggal rizky dan nata. Keduanya masih diam.
Rizky terus memandang wajah yang ia rindukan. Dengan wajah kusam ia menjelaska semua.
"Aku minta maaf, aku gak pernah cerita kalo aku memiliki mantan tiga tahun yang lalu nat. Dia ninggalin aku disaat aku gak mau kehilangan dia. Saat aku masih kuliah nadia tiba-tiba pergi ke london dan dia gak pernah ngasih tau atau sekedar beri kabar"
"Sampai dia datang lagi dikehidupan aku dan bodohnya aku nemuin dia nat, padahal saat dia hubungi aku, aku mikirin kamu nat. Aku bodoh padahal aku udah memiliki kehidupan yang lebih bermakna saat ada kamu nat, aku bodoh"
Natalie mencerna baik baik setiap kalimat yang dikeluarkan oleh orang yang ada disampingnya.
"Dan disaat aku udah janji sama kamu, tapi apa? Aku ingkarin itu semua nat. Kamu lihat semuanya saat itu, aku coba buat ngejar kamu tapi kamu tetep pergi dari aku"
"Dan kamu pergi dari kehidupan aku buat selamanya. Aku ngerasa kehidupan aku gak ada arti lagi nat. Sampai tuhan masih baik dia memberikan kesempatan buat aku jagain kamu nat"
Natalie tersenyum dan menggenggam lengam rizky.
"Aku tahu" ucap nata dan detik selanjutnya ia kembali berucap "dari ini sama ini aku tahu" natalie mengunjuk dadanya dan juga kepalanya.
"Kenangan kita sangat banyak kan? Dan disetiap detiknya aku selalu nyimpan di memori aku dan juga dari hati aku sekarang tahu, Tuhan juga memberi ku mimpi disaat Nadia memberi sebuah undangan dan berkata bahwa kita akan terus bersama"
Rizky terkejut, namun terkejutan itu digantikan dengan selingan senyum dibibir keduanya.
"I hope that will keep you happy" ucap rizky.
Flashback of'
---
Maaf ya gak jelas.
Makasih semua yg mau baca dan sudah memberi vote.
:)
KAMU SEDANG MEMBACA
My sweet docter
General FictionKetika kalian yang selalu baik-baik saja untuk pergi kerumah sakit. Namun berbeda dengan tingkah konyol gadis imut nan cantik yang selalu ngajak war terhadap dokter yang ia temuinya. Perbedaan sifat yang menyatukan keduanya. Menjadikan mereka saling...