My sweet docter 5

10.8K 530 10
                                    

Author pov'

Sampai sudah dekat dengan persimpangan jalan mall, namun dokter Rizky terus melaju lurus.

"Dokter"

"Ahh"

"Kok kita malah lurus terus bukan ke mall"

"Emang kamu taunya mall doang ya?"

"Yah enggak, tapi rata-rata orang yang ngajak nata main apalagi ngedate gini tuh ke mall"
Ucap nata lebih keras karna angin kencang dan takut tidak terdengaran.

"Makanya jangan kena ac mulu kali-kali panas-panasan"

Nata pun hanya diam, karna ternyata mereka sudah sampai. Dimana letaknya di kafe mini, namun terlihat klasik.

"Kok ke kafe si dok, nata tuh laper bukan haus" protes nata saat sudah turun dari motor sambil buka helm.

Dokter rizky pun tidak jawab ia turun dari motor dan baru berkata.

"Dasar anak muda" lalu meninggalkan nata yang masih memegang helm.

"Dasar om-om tua" nata pun kembali menyahut, namun seperti berbisik.

Dokter rizky tersenyum saat dumelan natalie yang masih terdengar olehnya.

Nata pun menaruh helm diatas kaca spion, dan ikut masuk kedalam kafe.

"Wah tempatnya enak ya" kagum nata saat sudah duduk di depan dokter rizky.

Tempat yang mereka duduki memang terlihat nyaman, hanya ada dua bangku saling berhadapan.

Dimana berada dibarisan paling pojok dan dinding yang terbuat dari kaca, serta terdapat pajangan-pajangan klasik.

Memang terlihat sepi, maklum baru jam 10 seperti ini pasti pengunjung lebih banyak datang malam. Karna bisa untuk bersantai.

"Kata dokter jangan yang ber ac terus tapi tempat ini ada acnya juga" nata kembali protes.

"Mulut kamu saya tutup pake bibir saya ya?"

"Ehhiyamau" jawab nata cepat.

"Ehh salah gak mau, ntar aja kalo udah di halalin dokter" nata menutup mulutnya dengan tangan, sempat malu dengan jawaban yang pertama.

Dokter rizky menahan senyumnya saat ini, salah satu yang ada dibenaknya saat ini nata menurutnya lucu.

Sampai pelayan pun datang menghampiri, dokter rizky pasti sudah sering kesini karna tanpa melihat menu dia sudah memesan yang katanya 'coffee mocha latte'.

Nata pun masih melihat apa saja yang ada didaftar menu.

"Wah ada makanannya juga, kirain nata cuman coffee coffee doang kaya kafe lainnya" kagum nata lagi.

"Yaudah mbaknya nata pesen nasi goreng seefood pake toping sosis sama telur, telurnya harus mateng, karna nata gak suka setengah mateng. Dan minumnya sama kek mas ini aja"
Jelas nata panjang kali lebar membuat sang pelayan perempuan itu tertawa.

Saat semua pesanan sudah dicatat dokter iky kembali memberhentikan pelayan yang baru saja ingin pergi.

"Air putihnya satu ya mbak" pesan rizky.

My sweet docter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang