"Huwaa, kamar nata kangen padahal cuman dua hari nata dirumah sakit"
Nata merebahkan tubuhnya pada kasur queen sizenya.Ia melihat jam diding kamarnya, pukul 1 siang. Cukup lelah rasanya berlama-lama diatas ranjang keramat itu.
Ia takut untuk kesana lagi cukup waktu itu saja jari tangannya luka, dan kemarin karna orang gila satu itu akhirnya dia kembali ketempat itu.
Lita sudah membicarakan kepada pihak sekolahnya. Ada bukti berupa cctv pada setiap ruang kelas, dan membuat ezza bisa langsung dikeluarkan dari sekolah.
Memang peraturan yang ada disekolahnya sangat ketat, siapa yang melanggar pasti akan dapat hukuman ataupun skors walaupun tak seberapa.
Namun kelakuan ezza padanya sudah diluar batas. Untung saja ia tidak ilang ingatan, jika itu terjadi sia-sia perjalan dirinya untuk belajar selama dua belas tahun.
Jika memikirkan masalah kemarin rasanya ingin pecah kepala nata, ia tidak mau rambutnya botak hanya karna orang tak waras.
Diambilnya hp yang berada ditas kecil sampingnya. Ia mengeluarkan benda persegi panjang dengan logo apel tergigit itu, dan langsung membuka apk berwarna hijau.
Dokter kejam
Udah sampai?Me
Dokter nanya siapa?
Nata?Dokter kejam
Setan blkng rmh skit.Me
Dokter indigo?
Kok bisa liat setan?Dokter kejam
.Me
Inalillahi rip keyboard
Sampe tinggal titik gituDokter kejam
Can you be serious?Me
I can
Yes nata mau di nikahinDokter kejam
Makan,minum obat, langsung istirahat
Jngan kbnyakan pecicilan
Kali" diam kasian mulut kamu capekMe
Cie dokter perhatian
Nata merasa sedih
Krn dngan tega dokter bilang pecicilanDokter kejam
Selamat siang♡"Huwaaaaaa" nata bangun dari tidurnya, ia meletakan kedua tangannya pada dada. "Yampun kenapa ini padahal cuman emot tapi kok dada nata celetak celetuk" natalie menepuk nepukan pipinya.
"Nggak ini gak mimpi, nata kok kaya seneng banget ya? Ini juga kok tiba-tiba muka nata panas padahal ac nyala" natalie terus berdialog sendiri.
"Huwaaaaa nata senenggg"
"Nataaaa, jangan teriak-teriak" teriak lita dari bawah.
Dengan cepat nata kembali tidur pada kasur dengan tubuh yang tengkurap dan menutup wajah dengan bantal.
Menutupi muka merah bak kepiting rebus itu. Seakan takut akan ketahuan orang lain, dengan semburat merah dikedua pipinya.
---
Dengan ceria gadis itu menuruni anak tangga satu persatu. Tak lupa dengan senyum yang terus mengembang pada wajah imutnya.
Kepala yang tadinya banyak perban sudah terbuka, dan ia bisa memainkan rambutnya kembali.
Bundanya yang selalu setia menjaganya kini sedang masak makanan kesukaan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My sweet docter
General FictionKetika kalian yang selalu baik-baik saja untuk pergi kerumah sakit. Namun berbeda dengan tingkah konyol gadis imut nan cantik yang selalu ngajak war terhadap dokter yang ia temuinya. Perbedaan sifat yang menyatukan keduanya. Menjadikan mereka saling...