My sweet docter 6

10.7K 508 15
                                    

Natalie yang kini sudah siap dengan seragam putih abunya pun memadang penampilanya dicermin.

Setelah semua sudah rapih, nata menuruni anak tangga satu persatu dan menghampiri bundanya yang sudah ada di meja makan.

"Morning bun" sapa natalie.

"Morning too sayang, seneng banget kayanya"

"Iya dong hari ini kan nata udah bisa sekolah yuhuu" ujar nata kembali sambil meminum susu coklat.

"Iya, yaudah kamu cepet nih makan rotinya" ucap Lita memberi roti yang sudah diberi selai coklat.

"Siapp"

Saat sedang menikmati sarapannya, nata mendengar suara klakson motor yang sudah hafal siapa pemiliknya.

Nata pun mendenguskan nafasnya, ia segera mengambil tas yang berada diatas meja.

Nata pun menghampiri bundanya yang berada didapur untuk pamit.

"Bunda, nata berangkat"

"Sama siapa?"

"Biasa, Ezza"

"Oh udah dateng, yaudah hati-hati ya"

"Iya assalamualaikum" salam nata setelah mencium tangan Lita.

"Walaikumsalam, jangan ditekuk mukanya" teriak Lita yang melihat nata langsung beranjak pergi.

Sampai didepan, nata tidak menyangka karna setahunya pasti yang akan mengantarkan sekolah ezza, tapi kali ini dokter rizky.

Nata yang tadi cemberut pun langsung merubah wajah menjadi sumringah. Ia berlari kecil untuk menghampiri dokter tampan itu.

"Dokterr, kok dokter disini? Emang gak kerja?" Tanya nata.

"Sekolah kamu dimana?"

"Nata nanya apa dokter malah nanya nata lagi, yaudah nata jawab sekolah nata di Sma garuda"

"Yaudah bareng, rumah sakitnya kan ngelewatin sekolah kamu"

"Wahh serius dok?"

"Hm" jawab dokter rizky dan memberikan helm pada nata.

Nata yang ingin naik ke atas motor pun diurungkan. Dilihatnya dokter rizky yang hanya diam, tidak tahan dengan ketidak pekaannya, nata pun berujar.

"Dokter, bantuin nata naik, liat tangan nata masih sakit, terus rok nata pendek, badan nata juga kecil jadi susah"

Dokter rizky pun mengulurkan tangannya untuk membantu nata menaiki motornya.

"Oke, ayo berangkat dok, lest go" semangat nata saat sudah berada diatas motor.

Dokter rizky pun menurunkan kaca helm full facenya dan menyalakan mesin motor.

Mereka pun pergi dengan nata yang terus mengoceh tapi dokter rizky terkadang hanya berdehem atau menjawab iya.

Seperti burung yang terus berkicau tidak lelah, itulah nata. Dokter rizky terkadang melihat pantulan wajah nata di kaca spionnya. Tanpa nata tau  ia mengembangkan senyumnya yang membuat dokter rizky nyaman.

---

Dua puluh menit berakhir kini natalie sudah berada di depan sekolah ia pun turun dibantu oleh dokter rizky yang mengulurkan tangannya.

Tak lupa natalie menyerahkan helm yang ia kenakan tadi.

"Dokter nata berterimakasih banyak sekali"

"Kamu pulang jam berapa?" Tanya dokter rizky.

"Jam empat sore, udah bel dok nata masuk babay" jawab nata bertepatan dengan suara bel masuk, dan langsung berlari.

My sweet docter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang