Disarankan membaca dengan diiringi lagu.
Senja-Perih
Tp yang lain juga gpp yg penting harus melow.---
Di ruangan serba putih dan bau obatan yang menyengat serta suara dari elektrokardiogram yang berbunyi membuat ruangan itu lebih dominan dengan yang namanya rumah sakit.Lelaki dengan setelan jas putih itu terus berada di pinggir ranjang rumah sakit menunggu jika gadis yang sudah dua hari disampinya ini akan terbangun.
Kantung matanya yang terlihat menghitam, juga rambutnya yang acak-acakan terlihat jika ia seperti sedang kehilangan sebuah sinar yang selalu menerpa hari-harinya.
Dilihat gadis disampinya ini, kulit putih yang terasa dingin, bibir pink yang menjadi memucat, juga berbagai macam selang yang menancap pada tubuh mungilnya.
Melihatnya saja lelaki itu merasa seperti tidak becus untuk berada di sampingnya. Sungguh sakit melihat gadisnya merasakan sakit sendiri.
Rizky terus menggenggam tangan dinging itu. Iya juga mencium kening natalie seperti saat dulu yang natalie inginkan untuk pertama kalinya.
Rizky menaruh kepalanya pada sisi ranjang, baru ingin terlelap dari tidurnya seseorang membuka pintu putih itu membuat rizky kembali membuka mata.
Dilihat wanita yang saat ini sedang dibencinya. Sungguh bodoh dirinya menemukan wanita itu, disaat ia sudah berjanji pada nata untuk memberikan sebuah kejutan.
Wanita itu melangkah mendekati rizky dengan raut wajah yang bersalah. Memang salah, namun ia tidak tahu jika semua bisa jadi seperti ini.
"Ky" nadia memegang bahu rizky.
"Pergi"
"Sorry" sesal nadia.
"Aku gak berharap kita bakal kembali seperti dulu ky, i'm very sorry. Aku akui aku masih sayang sama kamu""Stop nad" jawab rizky dengan suara naik satu oktaf.
"Aku nemuin kamu cuman karna ini" nadia memberikan sebuah surat tebal itu pada rizky.
Rizky mengambil itu dari tangan nadia. Kini ia hanya diam. Siapa disini yang harus disalahkan? Tidak. Tidak perlu ada yang disalahkan, ini semua memang sudah diatur oleh scenario Tuhan.
Tertulis bacaan paling depan yang ada pada surat itu.
WEDDING
Nadian anastasa
&
William alvarion"Maaf sekali lagi ky, aku harus pergi lagi ke london. Aku harap kamu akan datang bersama kekasih mu. Jaga dia, aku yakin dia sangat mencintai mu, aku yakin kalian akan tetap bersama" setelah mengucapkan kaliamat panjang itu nadia pergi dari hadapan rizky, dan dia keluar dari ruangan nata.
Rizky memhembuskan nafasnya, ia kembali menggenggam tangan kecil itu, berharap akan terbangun dari tidurnya.
Sampai pintu kembali terbuka. Kedua pasanganan itu mendekat, terlihat dari kedua wajah mereka yang nampak lelah.
"Bun, yah, maaf" rizky tidak tahu harus mengatakan apa lagi selain kalimat itu.
Lita meneteskan air matanya, melihat putri kecilnya terbaring kembali diranjang keramat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My sweet docter
General FictionKetika kalian yang selalu baik-baik saja untuk pergi kerumah sakit. Namun berbeda dengan tingkah konyol gadis imut nan cantik yang selalu ngajak war terhadap dokter yang ia temuinya. Perbedaan sifat yang menyatukan keduanya. Menjadikan mereka saling...