Kedua orang itu sudah pulang dari pemakaman. Mereka sampai dirumah orang tua rizky.
Mereka memasuki rumah besar itu dengan jalan beriringan. Dan tanpa melepaskan kedua tangan yang saling bertautan.
"Assalamualaikum" salam nata, ketika melihat dua wanita sedang duduk di meja makan.
"Waalaikumsalam" jawab kedua nya kompak.
"Wah ada kak nata, sini kak makan bunda tadi buat makaroni panggang mozarela loh" ajak anya dan memperlihatkan makaroni panggang yang sedang dimakan.
"Wah enak aku mau" nata langsung duduk didekat anya.
"Nih, makan yang banyak ya" rena memberikan satu makroni panggang itu.
Itulah yang disukai dari tingkah nata, tak ada jaim dan menyukai berbaur dengan sesama.
"Mamah ke pasar dulu ya, dianter supir" pamit rena dN.
"Iya mah hati-hati" jawab nata dan anya.
Rizky ikut duduk disamping nata, menjadikan nata berada ditengah tengah kakak beradik itu.
Rizky membuka mulutnya kearah nata, itu adalah sebuah kode. Nata yang peka pun menyuapini dengan sendok yang sama.
"Ihh, kalo pacaran gak usah didepan anya" komen anya.
"Emang ada yang larang?" Kini rizky bertanya untuk meledek adiknya.
"Anya, mulai sekarang anya melarang ada yang pacaran didepan mata anya ya"
"Okeh, kalo ada leon nyapa lagi juga gak usah dijawab. Itu larangan selanjutnya" rizky kembali menyahut dengan mulut yang terus memakan pemberian nata.
Anya yang tadi ingin menggentok abangnya pun tak jadi, ia hanya bisa memajukan bibirnya.
Tidak rela, apa itu? Larangan macam apa? Leon adalah kakak kelasnya dan anya sangat menyukai namun hanya diam-diam. Saat tahu rumah leon ternyata bersebrangan, anya tak segan segan mengintip leon dari balkon kamarnya.
Sampai itu diketahui oleh abangnya yang pada saat sore hari anya sedang mengitip dan dikejutkan oleh kehadiran maklhuk astral.
Rizky pun meneriaki leon dan ia masih ingat betul apa yang diteriaki oleh abangnya itu "woy, loh yang disebrang pake topi ade gua suka". Ohh tidak, secepat itu kah leon memberi respon dengan senyuman dan mengakat ibu jarinya ke atas.
Dan sejak kejadian itu, leon sering sekali menyapa anya. Mereka juga saling bertukaran id line.
"Deal?" Rizky mengakat sebelah alisnya.
"No. It's so stupid, he is my idol"
"Okeh berarti gak ada larangan-larangan"
Tak dijawab, anya langsung melangkah pergi. Setelah tidak melihat punggung anya, rizky pun tertawa terbahak bahak.
"Kamu ya, kasian anya dia ngambek loh"
Nata pun mengakat suara, setelah perdebatan itu usai."Gak usah dipikirin, dikasih selai nanas juga langsung jingkrak jingkrakan" rizky menahan sakit di perutnya.
"Aaa" rizky menujuk nunjuk kembali mulutnya.Nata pun memberikan makaroni panggang itu kembali.
---
Kini dua orang tersebut sedang berada dikamar. Yap kamar rizky, selama rizky kuliah dirinya tinggal diaparteman agar memudahkan dirinya untuk pergi kemana-mana.Dan yang pasti apartemen itu dekat dengan rumah nata, nata saja baru tahu saat pertama kali ia diajak kerumah ini.
Natalie duduk diatas ranjang king size itu dengan tangan yang membelakang untuk dijadikan tunjangan.
"Ihh, dokter kamarnya rapih banget, lebih rapih dari kamar nata. Pasti karna dokter jarang ke sini kan?" Natalie mengacungkan telunjuknya kedepan.
"Nat, you and me" balas rizky mengingatkan. Yap sejak kejadian dirumah sakit rizky meminta agar mereka menyebut dengan aku kamu, tidak lagi nama ataupun profesi.
"Owh sorry" nata menutup mulutnya dengan mata yang melebar.
Rizky tersenyum dan mengacak rambut nata. Ia duduk disofa yang berhadapan dengan natalie.
Nata melihat seluruh isi ruangan yang ada disini dan yang menjadi pusat perhatiannya adalah, foto rizky bersama seorang perempuan.
Ia mengambil figur itu yang ada diatas meja kecil.
"Who is this? She is beautiful. Is she nadia?"
"Iya, itu saat aku masih kuliah semester awal. Aku juga udah gak peduli" Rizky berbicara dengan nada malas.
"Hmm" nata hanya berguman.
"Hmm doang"
"Terus apa?" Nata berbicara namun dengan nada yang terkesan cuek.
"Aku gak tau foto itu masih ada, karna seinget aku udah dibuang, sepertinya bi minah yang tarug disitu lagi" Risky tau pasti saat ini nata sedang menahan kesal. Dia juga tidak tahu bahwa foto dia dengan nadia masih ada.
"Iya" nata hanya dapat mengatakan itu. Tentu saja dirinya cemburu saat kenangan rizky bersama mantannya masih ada.
"I always love you nat, apa aku harus membuktikan?"
"I'm waiting" nata pun tesenyum geli. Mengapa akhir akhir ini dirinya menjadi perempuan yang posesif. Ntahlah dirinya pun tak mengerti.
Rizky bangkit dari duduknya dan mengambil sesuatu yang lupa ia beritahu.
Lalu menunjukannya kepada nata."Waw, kita harus dateng" semangat nata.
"Tapi london jauh nat" betul sekali, rizky memberikan undangan pernikahan nadia.
"Tapi aku mau jalan-jalan, sekalian liburan, toh sesudah wisuda aku kok"
"Emang wisuda kamu kapan?"
"Lusa"
Rizky duduk didekat natalie, menjadikan mereka diduduk bersebelahan.
"Yaaa" mohon nata dengan mata yang dibuat sedih.
"No"
"Ishhh" kesal nata dan mencubit lengan rizky, namun cubitan itu tidak begitu sakit. Jadilah rizky tak berekspresi seperti saat ini.
"Ntar aja kita ke london kalo honeymoon" detik selanjutnya rizky mengatak kalimat, yang membuat wajah nata memerah.
Lagi dan lagi. Nata harus merasakan perut yang dipenuhi kupu-kupu. Manis sekali lelaki berwajah datar didekatnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My sweet docter
Narrativa generaleKetika kalian yang selalu baik-baik saja untuk pergi kerumah sakit. Namun berbeda dengan tingkah konyol gadis imut nan cantik yang selalu ngajak war terhadap dokter yang ia temuinya. Perbedaan sifat yang menyatukan keduanya. Menjadikan mereka saling...