my sweet docter 15

8.1K 404 7
                                    

"Ini nih enak"

"Enggak enakan ini"

"Ini enak"

"Gak enak bang iky"

"Enak"

"Aduhhh kalian ya pusing mamah, anya kamu bilang kangen sama kaka tapi bisanya cuman berantem kalo udah ketemu"

"Abangnya sih, aku kan mau pake toping yang ini, abang malah yang coklat" ucap anya dengan mengnunjukan selai yang ada ditangannya.

"Gak enak nanas tuh, enakan juga coklat"
Rizky mengambil selai coklat yang ada disampingnya.

"Stop,stop mamah pusing yaa" rena memijat pelipisnya melihat kedua anaknya yang tidak pernah mau mengalah.

"udah kalian tinggal taruh toping masing-masing sesuai selera kan?" Nata mengusulkan.

"Oke, pokonya aku nanas, kalo kakak apa?"

"Aku stowberry" ucap natalie, anya langsung mengambil selai stowberry dan nanas dan mengisinya pada adonan kue yang ia ambil.

"Abang gak diisiin juga?"

"O.g.a.h. ogah"

Natalie tertawa melihat tingkah kedua orang itu, ia mengambil adonan kue lainnya dan mengisi dengan selai coklat.

Rizky yang melihat itu mendekati nata karna mereka tadinya berdiri bersebrangan.

Rizky mendekatkan bibirnya pada telinga natalie dan berbisik.
"Istri idaman"
Natalie yang mendengar itu membulatkan matanya, yatuhan orang ini selalu bisa membuat wajahnya memerah.

Untuk menutupi rasa malunya natalie berahli dengan kembali memasukan selai coklat pada adonan kue. Ia menundukan kepala sampai rambutnya menutupi wajah yang sedang panas.

"Makin cantik kalo lagi blushing, apalagi kalo rambutnya didepanin kek gini, mirip kaya kuntilanak penunggu pohon tetangga sebelah"

"Dokter" nata mencubit perut rizky.

Rizky tertawa sampai matanya menyipit, sungguh senang menggoda gadis disebelahnya saat ini.

Mereka kembali melanjutkan mengisi adonan kue dengan rizky yang memakai selai stowberry dan nata yang memakai selai coklat.

---

Sambil menunggu kuenya yang matang, rizky mengajak nata kebelakang rumahnya. Disana terdapat taman kecil, yang membuat siapa saja betah berlama-lama.

Dengan pintu kaca yang dapat memperlihatkan keindahan dari dalam ruangan, dan terdapat meja bundar dengan empat kursi.

Selain itu juga ada bangku panjang, walaupun taman itu terlihat minimalis.
Tapi dengan penempatan barang yang tepat, mampu membuat taman itu terlihat lebih besar.

Natalie duduk dikursi panjang dan diikuti rizky juga duduk disana.

"Dokter"

"Jangan panggil dokter"

"Apa dong, Abi?"

"Sayang aja"

Nata menutupi wajah dengan kedua tangannya, sudah cukup lama-lama ia akan diabetes jika diperlakukan seperti ini terus dengan rizky.

Rizky hanya menahan tawa melihat tingkah bocah disampingnya kali ini.

"Huftt" nata membuka bekapan wajahnya.

"Udah siap?" Tanya rizky.

"Ahh, kemana?" Nata mengerutkan dahi.

"Plaminan"

"Aduhh dokter, pala nata mau pecah. Soalnya dada nata kaya loncat-loncat mau bunuh diri"

"hahaha" rizky tertawa melihat wajah nata yang sudah memerah sejak tadi.

"Dokter nata sedih"

"Kenapa"

"Nanti kita jarang ketemu nata bulan-bulan ini bakal ujian terus"

"Gapapa, rajin belajarnya ya"

"Tapi nata beneran sedih loh ini"

"Nanti aku ajak kamu main lagi"

"Kapan?"

"Maunya kapan"

"Hehehe" natalie memeluk rizky dan meneggelamkan wajahnya pada dada bidang itu.

Seakan takut kehilangan seseorang yang kini membuat nyaman dirinya. Tidak ingin waktu ini cepat berakhir.

Nata mencium aroma mint dari baju rizky, nata takut jika semua yang tidak ia inginkan tejadi.

Tuhan baik ia menyampaikan kasih sayangnya pada orang yang kini membalas pelukannya.

Jangan hilangankan dia tuhan, biarkan aku menggapai bintang ini.

"Semangat sayang" ucap rizky dan lebih mengeratkan pelukan itu.
---

Dimeja makan itu sudah terkumpul lima orang yang sedang memakan santapan malam.

Dengan seseorang yang baru saja pulang dari kantornya. Dan menambahkan keramaian ruangan ini.

Natalie diajak makan bersama dengan keluarga rizky. Keluarga ini sangat hangat dan menerima kehadiran natalie.

Bahkan rena, terlihat menyayangi gadis itu sama seperti kedua anaknya.
Dan papahnya,ferdy~ juga membuka percakapan.

"Kamu tadi namanya siapa?"

"Natalie om"

"Panggil papa aja. Ini rekor loh, baru pertama kali rizky mau ngajak perempuan kerumah"

"Wah nata dapet penghargaan gak nih"

"Dapet, ntar papah jadi wali kalian"

"Masih lama pa" kini rizky yang menyahut.

"Yah, nikah aja dulu. Kalo cucu urusan belakangan"

"Mas" rena menjawab pernyataan ferdy.

"Hehehe" ferdy tertawa. "Nama ayah kamu siapa?"

"Ayah roni pah kalo bunda lita"

"Roni pradipta?"

"Iya"

"Ohh yampun, itu sih rekan kerja papah. Setiap ketemu dia, ayah kamu selalu curhat karna rindu anak dan istrinya"
Ferdy mengambil gelas dan minum. Lalu kembali berucap.
"Dan cuman dia orangnya welcome sekali, papah sangat suka dengan ayah kamu mana dikala harus serius dia akan serius. Ternyata bumi ini sempitnya, semoga ayah kamu sama papah bisa jadi besan"

"Aminn yaAllah" teriak anya.

Mereka pun tertawa bersama dan kembali berbincang bincang.

Malam yang indah, mereka mengembangkan setiap senyumannya.
Apa ini yang disebut kebahagiaan? Benar.

Kebahagiaan itu sangat sederhana, selagi kita yang membuatnya sendiri. Kebahagiaan itu sederhana disaat kita selalu bersyukur.

Kebahagiaan terbesar dalam hidup itu hanya satu disaat kita tersenyum, orang lain ikut tersenyum begitupun sebaliknya.

---
.
.
.
.
Tbc:)

My sweet docter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang