Cʜᴀᴘᴛᴇʀ 12

318 45 2
                                    

ᴡᴇᴀᴋɴᴇss

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᴡᴇᴀᴋɴᴇss

🥀

Ruang unit kesehatan tampak sunyi, hanya terdengar suara anak-anak diluar yang sedang bermain di lapangan sekolah. Sohee dan Jimin yang sedang duduk di salah satu kasur di ruangan itu, bahkan suster yang biasanya berjaga tidak ada disana.

Dan situasi ini cukup canggung.

Sohee membuka perban di bahu Jimin, mengoleskan salep dengan hati-hati. "Jadi kau bersikap seperti ini karena orang-orang menerormu?"

Jimin meliriknya, "bukannya wajar jika aku curiga? Aku tidak mengenalmu."

"Masuk akal," Sohee mengambil perban baru lalu melingkarkannya di bahu Jimin, "tapi aku tidak memiliki koneksi dengan siapapun yang seperti itu, jika kau mencurigai itu."

"Bagaimana aku bisa percaya?"

"Pria semalam yang melukaimu bernama Nam Kiwoo, dia adalah seorang gangster atau semacamnya. Kau yakin tidak memiliki masalah diluar sana Park Jimin? Karena itu bukan profesiku, pria semalam telah ditangkap dia memiliki ganja di kantong bajunya," Sohee menatap Jimin, "silahkan jika kau tidak percaya, aku tidak memaksamu."

"Bagaimana kau bisa tahu dia gangster?"

"Ayahku yang bertugas menyelidikinya, petugas kepolisian menemukannya di gang,"  Sohee menyentuh perban di perut Jimin namun pemuda itu langsung berdiri.

"Beri aku waktu," Sohee mendongak, Jimin mengancing kemejanya kembali, "aku akan mengawasimu, tapi aku tidak ingin kita berdekatan untuk sementara waktu."

"Terserah, yang penting aku telah mengatakan yang sebenarnya kepadamu," Sohee ikut berdiri, "tapi kenapa kau tidak ingin aku mengganti perbanmu di-"

Sohee terkesiap saat Jimin tiba-tiba mendekat ke telinganya, "jika kau membuka perban di perutku, aku akan setengah bertelanjang. Bukankah itu tidak baik di ruangan yang kosong bersama kekasih seseorang?"

Jimin menjauh, "aku tidak ingin mendengar rumor perselingkuhan denganmu, mengerti?"

Sohee mengangguk pelan sebelum Jimin akhirnya meninggalkan gadis itu sendiri di ruang unit kesehatan. Sohee menutup mulutnya, merasakan tubuhnya memanas.

"Sohee?" Gadis itu berbalik menemukan Chansu di pintu, "hei, kau tidak apa-apa?"

Sohee berlari kearahnya mentup pintu lalu mendorong Chansu untuk menciumnya dengan tergesa-gesa. Chansu mendorongnya dengan pelan, "Sohee?"

"Chansu aku ingin tidur denganmu," pemuda itu membulatkan matanya.

"A-apa? Ki-kita akan ujian-"

Sohee memotong kalimatnya lagi dengan ciumannya, Chansu meremas pinggangnya membut Sohee menjauhkan wajah mereka perlahan, "setelah ujian, aku janji."

INFAMOUS [M] 》P.J.M.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang