sᴛʀᴀɴɢᴇ
🥀
Jimin terlonjak kaget saat seseorang duduk di pangkuannya, lebih parah lagi harus melihat Sohee berdiri sampai kursinya jatuh. Situasi apa ini?!
"Pe-permisi nona, k-kau-" ucapan Jimin dipotong oleh Sohee.
"Silahkan duduk tuan putri," Sohee menatapnya dengan mata membulat mengancam dan senyum yang mengerikan, "atau haruskah aku memanggilmu jalang?"
Pertanyaan dari Sohee membuat seisi kelas menarik nafas kaget, namun tampaknya gadis di pangkuan Jimin itu sama sekali tidak tersinggung dan malah tersenyum, lalu melingkarkan tangannya di leher Jimin, "apapun yang kau mau."
Dan tampaknya itu jawaban yang tidak ingin Sohee dengar melihat bagaimana rahangnya mengeras, Jimin menelan ludahnya dengan susah payah berusaha untuk menyingkirkan tangan gadis itu darinya. Sohee menegakkan badannya, "saya izin untuk ke ruang unit kesehatan."
Dengan begitu Sohee mengambil ponselnya tampak menelpon seseorang lalu keluar kelas. Jimin mendorong gadis diatas pangkuannya dengan hati-hati ingin mengejar Sohee, namun guru mata pelajaran telah masuk. Jimin meremas rambutnya, ini tidak baik.
Kenapa aku harus berada di tengah-tengah kekacauan ini?!
Jimin menoleh ke samping mendapati gadis bernama Yejin tadi telah duduk di kursi Sohee, ia menghela nafas kasar lalu mengambil tasnya duduk di meja yang kosong di tengah kelas tidak ingin memperburuk keadaan. Karena ini telah sangatlah buruk, dan sangat disayangkan ini harus terjadi di pagi hari. Orang-orang pasti akan membicarakan mereka pada saat istirahat makan siang.
Jimin tidak bisa berhenti menoleh kearah pintu, ingin segera keluar dan mengejar Sohee.
Pasti Sohee sedang bersama Seokjin saat ini.
⏭
"Kelihatan seperti kau ingin membunuh seseorang," Sohee menoleh mendengar suara Seokjin dari samping, ia sedang duduk di kursi penonton di lapangan. Pemuda itu duduk di sampingnya, "aku bolos kelas karena kau menelfonku, jika ketahuan ayah kau harus tanggung jawab."
Seokjin memberinya sekaleng susu dingin, lalu duduk di samping gadis itu. Seokjin meminum susunya menatap murid-murid yang sedang melakukan kelas olahraga mereka, "aku dengar ada murid baru, katanya ia berasal dari Jepang. Ayahnya Australia dan ibunya orang Korea selatan, lalu mereka tinggal di Jepang, tidak masuk akal bukan?"
"Han Yejin," Sohee meremas kaleng susunya sampai semua isinya keluar sebelum gadis itu dapat mencicipi minuman di tangannya, Seokjin berhenti meminum minumannya.
"Dengar, aku sebenarnya tidak takut kepadamu, tapi setiap kali kau melakukan itu membuatku takut," Sohee menoleh kearah Seokjin.
"Ini?" Sohee mengangkat kalengnya, "kau ingin berakhir seperti ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
INFAMOUS [M] 》P.J.M.
Fiksi PenggemarPark Jimin tidak percaya bahwa ia telah menempatkan nyawanya dalam ancaman hanya karena ia berusaha menyelamatkan reputasinya yang baik dari seorang gadis yang terkenal dengan reputasinya yang sangat buruk di sekolah. Maksudku, itu hanya r̶u̶m̶o̶r̶...