ᴏᴠᴇʀᴛʜɪɴᴋɪɴɢ
🥀
"Tolong berhenti menatapku seperti itu."
Jimin menutup mulutnya, suara itu terdengar sangat dingin di telinganya hampir seperti menyuruhnya untuk berhenti menatapnya sambil memelas karena itu membuatnya kesal. Aku membuatnya kesal?
Tak lama kemudian Sohee menyingkirkan tangannya dari mata Jimin, namun sebelum pemuda itu bisa melihatnya Sohee telah berlari meninggalkannya. Jimin berdiri terdiam disana.
Apa yang telah kulakukan?
Ada berbagai pertanyaan dalam benaknya seperti, apa Sohee marah kepadanya karena mengatakan itu? Atau apa dia marah karena Yejin mendatanginya tadi? Tapi ia kembali berpikir, bukannya seharusnya ia yang mengeluh?
Jimin menghela nafas, situasi ini sangat membingungkan karena status mereka belum jelas. Jimin telah mendapatkan ide, tapi jika seperti ini- apa akan berjalan lancar? Sohee telah mengungkapkan perasaannya, tapi apa perasaan itu masih sama sekarang? Mereka mungkin tidak memutus komunikasi, mereka juga tahu mereka akan resmi dalam waktu dekat, dan mereka sungguh baik-baik saja namun ini adalah pertama kalinya Jimin mengakui sesuatu tentang perasaannya.
Dan Sohee bereaksi seperti itu.
Apa dia marah padaku? Apa aku tidak seharusnya mengatakan itu?
Ini membuatnya gusar dan tidak tenang. Rasanya tidak nyaman jika Sohee bersikap seperti tadi. Mungkin Jimin telah membuat situasi mereka tidak jelas cukup lama, namun ia selalu memastikan Sohee bahwa ia tidak akan mengecewakan gadis itu maka dari itu ia meminta untuk menunggu sebentar lagi.
Apa mungkin ia sudah lelah denganku?
Sekarang Jimin mulai menyalahkan dirinya. Salahnya karena ia membuat gadis itu menunggu, Sohee pasti telah muak dengannya- Jimin tidak bisa menghentikan dirinya untuk berpikir demikian karena Sohee selalu berbicara dengan lembut dengannya sekalipun ia hanya menjawab dengan kalimat yang pendek.
Atau mungkin ia menyinggung Seokjin, itulah mengapa Sohee marah. Jimin tidak seharusnya mengatakan hal seperti tadi, Sohee selalu mencoba menyembunyikan hubungannya dengan Seokjin dan mengatakan seolah-olah mereka tidak akrab. Mungkin hubungan mereka bukanlah sesuatu yang seharusnya ia ketahui, mungkin mereka memiliki hubungan yang spesial yang tidak diketahui orang lain sehingga Jimin tidak seharusnya merasa cemburu padahal Sohee telah menunggu sampai sekarang.
Tapi bagaimanapun Jimin masih tidak bisa menerima itu, hubungan apapun itu ia selalu berharap Sohee akan lari kepadanya saat gadis itu dalam kesulitan. Tapi itu tidak pernah terjadi.
Memikirkan itu saja sudah membuatnya merasa di nomor duakan, padahal Sohee selalu menjadi nomor satunya.
"Ah, ini sangat sulit."
KAMU SEDANG MEMBACA
INFAMOUS [M] 》P.J.M.
FanfictionPark Jimin tidak percaya bahwa ia telah menempatkan nyawanya dalam ancaman hanya karena ia berusaha menyelamatkan reputasinya yang baik dari seorang gadis yang terkenal dengan reputasinya yang sangat buruk di sekolah. Maksudku, itu hanya r̶u̶m̶o̶r̶...