ᴊᴇᴀʟᴏᴜsʏ
🥀
"Kau pergi ke rumahnya?!"
"Sshh, bisa kecilkan suaramu?" Jimin memakan kentang gorengnya.
Mereka sedang berada di kantin, Jimin dan Taehyung datang lebih awal menunggu Hoseok dan Jungkook selesai kelas. "Tapi aku tidak bisa mengatakan kepadamu tempatnya, kurasa dia ingin aku merahasiakannya."
"Tapi tidakkah mencurigakan dia bisa menemukanmu disana dan tidak ingin mengatakan bagaimana caranya?" Jimin melirik Taehyung dengan sinis.
"Bukankah aku yang seharusnya mencurigaimu? Kenapa kau mengirimku kesana, sampai aku bertemu seorang pria berpistol?"
Taehyung menghela nafas, "sudah kubilang, aku tidak tahu. Bos yang mengirim alamatnya, dia bahkan tidak mengatakan siapa yang akan bertemu denganmu."
"Lalu kau ingin aku mencurigai bos? Lagian untuk apa mereka membunuhku, aku tidak melakukan kesalahan apapun," Jimin mengangkat bahunya.
"Ya ya, aku akan bertanya kepada bos nanti. Lalu katakan, bagaimana ayahnya?"
"Sama seperti yang kau deskripsikan, hanya saja ada yang aneh dengan cara ia mencurigai anaknya melakukan sesuatu dengan pisau. Dan jika dilihat, Yoon Sohee bukan tipe anak yang pandai berbohong kepada orang tuanya melihat bagaimana ia tidak membuka suara sama sekali saat ditanya, atau dia memang seperti itu? Entahlah," ujar Jimin, Taehyung meremas bahunya.
"Bahkan ayahnya mencurigainya hanya karena pisau, itu dia Jimin! Rumornya benar," Jimin memutar bola matanya.
"Bukankah kau bilang ayahnya menangkap mantan pacarnya itu? Si psikopat yang akhirnya membuat namanya di sekolah ini juga tercemar, bisa saja karena itu," ujar Jimin dengan santai, walaupun sejujurnya dirinya sendiri ragu dengan kalimat yang baru saja ia lontarkan karena masih terbayang kejadian semalam. Ya, Jimin akhirnya tersadar kembali dari lamunannya terhadap Yoon Sohee saat terbangun pagi tadi.
"Semakin lama kau semakin memihak kepadanya, sekarang aku memiliki saingan hm?"
"Kau yang menyarankanku untuk dekat dengannya Taehyung, ini wajar," Jimin meminum jus jeruknya, "aku masih ingat dengan tujuanku, tenang saja."
"Mencari tahu mengapa ia mengambil fotoku, dan tidak membiarkan fotonya tersebar."
Pintu kantin terbuka, dan suasana kantin seketika hening. Jimin mulai mengenali pola ini, pemuda itu menoleh dan mendapati Sohee bersama Chansu sedang memasuki kantin.
Sambil berpegangan tangan.
Jimin mengerutkan dahinya.
"Tampaknya mereka sudah resmi sekarang," Taehyung berkomentar, seiring dengan bisikan-bisikan dari seisi kantin membicarakan Sohee dan Chansu.
KAMU SEDANG MEMBACA
INFAMOUS [M] 》P.J.M.
FanfictionPark Jimin tidak percaya bahwa ia telah menempatkan nyawanya dalam ancaman hanya karena ia berusaha menyelamatkan reputasinya yang baik dari seorang gadis yang terkenal dengan reputasinya yang sangat buruk di sekolah. Maksudku, itu hanya r̶u̶m̶o̶r̶...