Chapter 28

155 29 1
                                    

ғᴏᴜɴᴅ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ғᴏᴜɴᴅ

🥀

Beberapa minggu sebelumnya....

Sohee berjalan kearah lapangan sepak bola setelah menemani Jimin latihan di runag klub tari, pemuda itu katanya akan lanjut untuk latihan vokal- yang tentu saja tidak bisa diikuti oleh Sohee- jadi Sohee memutuskan untuk segera bertemu dengan Seokjin. Mereka ada janji diluar hari ini, Seokjin ingin dirinya bertemu dengan sang 'sumber informasi' mereka.

Sohee telah diberitahu bahwa pemuda itu ditawari untuk masuk ke dalam kelompok mereka tapi Seokjin ingin Sohee yang memutuskan karena ia akan melakukannya untuk gadis itu. Sohee tidak bisa langsung mengiyakan karena terikat dengan sesuatu akan sangat merepotkan menurutnya, namun jika keputusan ini memiliki keuntungan yang lebih besar dari kerugian mungkin ia akan setuju. Jadi ia meminta Seokjin agar mereka bertiga bertemu terlebih dahulu.

Dan hari ini banyak sekali orang-orang yang membicarakannya, karena penampilan barunya. Bahkan Sohee sempat mendengar seseorang mengatakan ia terlihat sangat manis karena jepitan di rambutnya, yang tentu saja orang-orang terssebut langsung melihat kearah lain setelah mendapat tatapan tajam dari gadis tersebut. 

Itu semua karena Seokjin yang menata rambutnya pagi ini, katanya, "karena kau mengizinkanku menggunting rambutmu jadi biarkan aku yang menata rambutmu juga agar terlihat bagus."

Pemuda itu sangat suka dengan perhatian orang-orang, Sohee tahu dia hanya ingin membuat semua orang di sekolah melihat kearah dirinya karena kepribadian Sohee sangat berbeda dengannya. Sangat mengesalkan bagi gadis itu, tapi sangat menyenangkan bagi Seokjin untuk membuat Sohee kesal.

Saat telah sampai di lapangan yang mulai kosong tersebut Sohee melihat Seokjin sedang berbicara dengan pelatihnya.

"Kau yakin keadaanmu baik-baik saja? Pertandingannya minggu depan, kau baru saja latihan hari ini dan badanmu tampaknya terluka," ujar sang pelatih dengan cemas.

"Tidak usah khawatir pak, tidakkah bapak lihat bagaimana saya bermain tadi? Saya berlari dengan leluasa, dan badan saya baik-baik saja, hanya sedikit lecet," ujar Seokjin dengan sombong membuat Sohee memutar bola matanya. Ia tahu Seokjin memang sangat sombong, mungkin turun dari kepribadian tuan Kim yang juga angkuh namun mereka berdua cukup berbeda. Tapi ia akui Seokjin suka menyombongkan dirinya dengan penuh keceriaan, sedangkan ayahnya sombong dengan cara yang elegan- yang dimana Sohee sangat kesal melihatnya.

Sang pelatih tersebut tampak menghela nafas melihat kelakuan sang kapten tim sepak bolanya, "tolong jangan menghilang lagi terlebih di hari pertandingan, kumohon, dan jaga baik-baik fisikmu sampai minggu depan."

"Siap pak! Saya permisi dulu," Seokjin membungkukkan badannya sebelum berbalik dan menemukan Sohee.

Pemuda itu berjalan kearahnya, "sudah selesai?"

INFAMOUS [M] 》P.J.M.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang