ᴀᴘᴘᴇᴀʀᴀɴᴄᴇ
🥀
"Kau yakin ingin memotong rambutmu?" Sohee mengangguk dengan pasti, "kau tahu ini tidak akan membuatmu terlihat seperti orang lain."
"Kita akan melakukannya perlahan, butuh banyak keberanian hanya untukku memotong rambut," ujar Sohee kepada Seokjin yang berdiri di belakangnya, "perubahan kecil ini setidaknya akan membuatku terlihat sedikit berbeda."
Sejak kecil Sohee menyukai rambut panjang karena ibunya juga memiliki rambut panjang yang bergelombang. Gadis itu selalu menolak untuk memotong rambutnya sebahu, namun mungkin ini saatnya untuk sebuah perubahan.
Dan mungkin juga sebuah tipuan kecil terhadap mentalnya yang takut untuk keluar mengetahui orang-orang sedang mengikutinya, memiliki penampilan baru akan membuatnya merasa lebih baik.
Seokjin juga pasti mengerti tentang hal itu melihat bagaimana ia tidak menolak dan hanya terus menanyakan apa gadis itu yakin atau tidak. "Baiklah aku akan mengguntingnya sebahu."
Gadis itu memilih untuk menutup mata saat Seokjin mulai memangkas rambutnya, rasanya sedikit gugup namun ini lebih baik daripada keluar dengan penampilan yang sama. Saat ini rasanya ia dan Seokjin merasakan nyali mereka menciut.
Seokjin yang biasanya berkepribadian angkuh dan licik, medapatkan segalanya yang ia inginkan dan memiliki trik yang mengerikan untuk membuat orang-orang mengikuti perintahnya sekarang terlihat sedikit takut dan gugup. Sohee yang juga tidak begitu takut untuk merenggut nyawa orang lain, kali ini merasa lebih kecil dari orang-orang.
Kejadian dua belas tahun yang lalu cukup menodai ingatan mereka, terutama Sohee. Mungkin itulah mengapa mereka merasa sangat lemah saat ini, lawan mereka bukan hanya orang biasa yang akan dengan mudah jatuh dalam genggaman mereka- ini adalah orang yang berbeda yang bisa menggenggam mereka dan melakukan hal yang tidak mereka ketahui yang dimana tidak ingin mereka bayangkan.
"Hm kau tetap terlihat cantik," Sohee membuka matanya perlahan mendengar ucapan Seokji.
Karena rambutnya tidak begitu sama dengan rambut ibunya yang sangat bergelombang, saat dipotong pendek hanya bagian bawah yang melengung. Rasanya aneh, melihat dirinya yang berbeda di cermin. Kepalanya juga terasa ringan.
"Aku ingin ucapan terima kasihku," Sohee menatap Seokjin dari cermin.
"Terima kasih."
"Bukan secara harifiah," Sohee berdiri dari kursinya, lalu berbalik badan.
"Aku tidak ingin tidur denganmu."
"Aku tidak mengajakmu tidur karena itu tidak ada dalam kesepakatan," Seokjin tersenyum ramah, Sohee memutar bola matanya lalu mendorong pemuda tersebut hingga ia terduduk diatas kasur.
Sohee mengangkat kausnya menunjukkan perutnya, "tidak boleh dibagian lain."
Hal ini merupakan hal biasa bagi mereka berdua, hubungan yang mutual yang pernah mereka jalani dulu. Jika diingat-ingat saat Seokjin memiliki masalah di rumah Sohee akan datang menolong, dan gadis itu akan membiarkan Seokjin menginap di rumahnya. Itu terus terjadi hingga saat mereka sudah menjadi remaja dan Seokjin menjadi ciuman pertamanya. Dari situ semuanya terus berkembang.
KAMU SEDANG MEMBACA
INFAMOUS [M] 》P.J.M.
FanficPark Jimin tidak percaya bahwa ia telah menempatkan nyawanya dalam ancaman hanya karena ia berusaha menyelamatkan reputasinya yang baik dari seorang gadis yang terkenal dengan reputasinya yang sangat buruk di sekolah. Maksudku, itu hanya r̶u̶m̶o̶r̶...