ʜᴀsᴛʏ
🥀
"Maaf, tapi aku tidak bisa mengatakan apa-apa," Jimin menatap lelaki di depannya yang baru saja ia kenal namanya- Doyun.
Ia membuat lelaki bernama Doyun itu duduk dan membujuknya untuk memberitahu situasi yang terjadi saat ia mendapatkan tanda itu dibawah dadanya. Namun Doyun tidak ingin buka mulut sama sekali, mereka sudah menghabiskan waktu cukup lama di ruang ganti.
"Aku tidak akan mengatakan apa-apa kepada siapapun, aku tahu anak baru itu sering ke club dan melakukan sesuatu disana. Aku hanya ingin tahu detailnya," Doyun menunduk tidak ingin menatap Jimin, "aku bisa berjanji tidak akan ada apa-apa yang terjadi padamu-"
"Kau tidak tahu itu!" Doyun berseru, terlihat sangat frustasi.
Pemuda itu meremas rambutnya, "kau tidak tahu apa yang bisa dia lakukan."
Jimin duduk mendekat kearahnya, "jika dia tidak mendengarnya dan aku tutup mulut, tidakkah itu cukup?"
Doyun menatapnya aneh, "lagian apa yang ingin kau lakukan dengan informasi itu? Melaporkan kepada polisi? Orang yang kau kenal adalah korbannya? Tidak akan berguna, ayahnya punya banyak kenalan- yang kutahu ayahnya adalah jaksa yang terkenal."
Catat, "aku tidak bermaksud melaporkan," ayo berfikir Jimin, "tetanggaku- dia sangat aneh akhir-akhir ini, um jadi aku mencari tahu karena aku pernah melihat mereka berdua bersama, dan tetanggaku itu tidak ingin memberitahu apa-apa."
Doyun menatapnya sebentar lalu berdiri dari tempat duduknya menuju pintu, ia mengunci pintu tersebut dari dalam. Pemuda itu berbalik lalu kembali duduk di depan Jimin. "Apa saja yang sudah kau ketahui?"
"Aku tahu ia bermain judi di sebuah club, orang-orang disana juga mengenalnya, lalu ia sering keluar club bersama beberapa orang- katanya mereka pergi ke hotel," ujar Jimin, berpikir jika ia mengatakan semuanya dengan detail, mungkin akan lebih mudah untuk membuat pemuda ini membuka mulut.
"Kau mengetahui ini dari?"
"Salah satu orang disana, yang katanya pernah dibawa ke hotel bersama Seokjin," ujar Jimin, "namun karena itu adalah orang yang tidak dikenal jadi aku tidak bertanya lebih, akan berbahaya jika dia melapor."
"Benar, harus berhati-hati," Doyun menghela nafas, "ternyata kau telah mengetahu cukup banyak."
Jimin mengangguk, merasakan ponselnya terus bergetar dalam kantongnya, teman-temannya pasti telah menunggu lama namun ia tidak bisa kehilangan kesempatan ini.
"Baiklah, karena kau bertanya tentang tanda ini berarti kau juga tahu beberapa orang mendapatkannya?"
Jimin mengangguk, "katanya Seokjin akan memberi tanda itu jika kau sering bertemu dengannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
INFAMOUS [M] 》P.J.M.
FanficPark Jimin tidak percaya bahwa ia telah menempatkan nyawanya dalam ancaman hanya karena ia berusaha menyelamatkan reputasinya yang baik dari seorang gadis yang terkenal dengan reputasinya yang sangat buruk di sekolah. Maksudku, itu hanya r̶u̶m̶o̶r̶...