ɢᴜᴛs & ɢᴜɪʟᴛs
🥀
Jimin membuat gadis itu tidak berdaya, Yoon Sohee tidak berdaya ditangan Jimin.
Pemuda itu tidak pernah membayangkan dirinya melakukan ini di ruang klub- tidak pernah terlintas dipikirannya melakukan hal seperti ini, terlebih rasanya ia tidak bisa berpikir dengan jernih karena apa yang sedang ia lihat dan bagaimana emosinya mengontrol dirinya. "Jimin, seseorang akan masuk- ah!"
Pemuda itu tidak mendengarkan Sohee, mulutnya terus bekerja di atas permukaan kulit Sohee dan tangannya meremas pinggang gadis itu seperti kepalanya sedang diambil alih orang lain, gadis itu juga tampak seperti kehilangan kendali atas tubuhnya sendiri. Di atas meja dengan kedua kakinya yang melingkar di pinggang Jimin, tubuhnya menggeliat dan ini adalah pertama kalinya Jimin melihat gadis itu sangat lemah.
"Ji- Jimin, berhenti-"
"Diam," gadis itu mendesah mendengar suara Jimin yang mengintimidasi. Tidak ada pergerakan menolak dari Sohee namun tubuhnya tidak bisa bergerak dengan tenang lagi, tampak gelisah dengan terus melirik pintu.
Dan tiba-tiba seluruh tubuh gadis itu mengejang, suara lenguhannya memenuhi ruangan klub. Perlahan Sohee tergeletak diatas meja, badannya tampak masih sedikit bergemetar dan wajahnya tampak sangat lelah. Tubuh Jimin seketika menjadi kaku, menyadari apa yang baru saja terjadi. Pemuda itu masih berdiri diantara kaki Sohee menatap gadis itu dengan mata membulat.
Telinganya sangat merah, mulutnya sedikit terbuka masih berusaha untuk menetralkan nafasnya yang tersenggal-senggal, matanya melirik Jimin dengan lemah, tidak mengatakan apapun. Jimin menelan ludah dengan susah payah. "Aku...aku harus segera pergi."
Jimin memperbaiki seragam Sohee yang sedikit teracak-acak, lalu melepaskan jaketnya untuk menutupi bagian kaki Sohee sebelum meninggalkan ruang klub. Ia berjalan cepat menuju toilet, tidak habis pikir dengan apa yang telah ia lakukan-
Apa yang telah kulakukan? Aku hanya menciumnya- dan tubuhnya. Aku tidak- bagaimana bisa?
Jimin memasuki toilet yang kosong, memasuki salah satu kubik lalu mengunci pintu, ia meremas rambutnya. Ia pasti sudah gila, apa yang baru saja terjadi?
Jimin hanya bermaksud untuk menciumnya, namun entah mengapa ia sangat kesal melihat layar laptop gadis itu- yang dimana ia tidak memiliki hak untuk marah karena dia bukan siapa-siapa- dan menciumnya lebih dalam sampai entah bagaimana bibirnya mulai turun ke leher gadis itu sampai ke pundaknya. Padahal ia telah berjanji hal seperti ini tidak akan terjadi lagi, karena yang ia lakukan di kamar Sohee waktu itu memiliki alasan yang jelas. Namun ini bahkan lebih parah dari apa yang ia lakukan di kamar Sohee waktu itu, saat itu ia lebih lembut dan tidak menciumnya dengan kasar karena dia hanya ingin mengalihkan perhatian Sohee.
Dan kali ini ia mencium Sohee seperti gadis itu hanya miliknya seorang, bahkan ciumannya terlalu sensual sampai gadis itu- "Aku pasti sudah gila, brengsek, bodoh, apa yang kau lakukan Park Jimin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
INFAMOUS [M] 》P.J.M.
FanficPark Jimin tidak percaya bahwa ia telah menempatkan nyawanya dalam ancaman hanya karena ia berusaha menyelamatkan reputasinya yang baik dari seorang gadis yang terkenal dengan reputasinya yang sangat buruk di sekolah. Maksudku, itu hanya r̶u̶m̶o̶r̶...