°•Masalah (1)•°

392 47 6
                                    

"Ck, habis makan bukan nya duduk dulu ini langsung tidur. Hgghh kalau paginya lu gendutan mampus! Tapi sayang nya dia makan banyak ga gendut-gendut. Haha cacingan"

🍡🍡🍡

Author pov.

Sebuah alaram berbunyi memekak kan telinga milik Sowon, sudah mematikan bukan nya bangkit untuk mandi tapi tidur lagi.

"Bangun lu kebo!" Teriak Yin di telinga Sowon, langsung bangun dong dia. Gimana engga, apa lagi yang teriak non manusia. itu pasti mengerikan.

Setelah selesai bersiap-siap, Sowon melihat jam nya kembali. Loh? Masih jam setengah enam. Wajar saja dia ngantuk dan itu semua kerjaan Yin.

"Pintar banget ya ngusilin gua, tapi ga papa deh, sekali-kali gua siap-siap nya cepat" Sowon berjalan mengambil Handphone nya yang berada di atas nakas.

Membuka aplikasi line, melihat betapa banyak orang-orang yang mengechat diri nya. Mata nya melihat nama yang tertera di paling atas dan tak ada sebuah pesan yang di kirim nya orang itu.

Sowon kembali terdiam. "Yin, gua salah ya ketemu sama nenek nya Taeyong? Tapi itu bukan kemauan gua. Justru Taeyong memaksa gua untuk bicara sama nenek dia," Yin melihat Sowon yang entah kenapa baru kali ini ia melihat nya seperti ini.

"Hei, sudahlah. Palingan nanti kalian juga baikan kok"

"Dia bisa melihat masa yang akan mendatangkan?, kenapa di saat itu tidak berfungsi?" Yin terdiam, perkataan Sowon bukanlah seratus nya benar dan bukan pula seratus nya salah.

"Nanti gua minta tolong sama Yang, biar Taeyong ga salah paham lagi--"

"Dari dulu, ini yang ga gua suka. Terbuka kepada manusia, jangan kan terbuka ingin berbicara saja gua tidak mau"

/brak...

Pintu tertutup rapat, Sowon telah pergi tanpa membawa tas sekolah nya bahkan teringan memakai alas kaki saja tidak.

"Hufh" sedetik kemudian, Yin menghilang menuju tenpat Yang.

🍡🍡🍡

Sowon berjalan dekat restoran apartemen tanpa menggunakan alas kaki. Seketika semua yang ia injak itu tidak terasa di kulit nya.

Sowon melihat sebuah kursi berwarna putih yang sekarang sudah pudar, seperti tidak di urus. Sowon mendekat ke kursi itu.

Menghelusnya dan mendapatkan debu yang menempel di jejari nya. Sowon datang dari arah kiri, dia melihat lurus. Tempat yang bahkan seperti nya jarang di tempuh oleh manusia.

Sowon tersenyum tipis, ia ingat kejadian waktu itu. Di mana dia pergi kesana sendirian untuk mencari tahu sebuah bunyian.

/Krekk...

Sowon berhenti tersenyum, dia mendengat sesuatu di ujung sana. Heran, seperti nya ia pernah bertemu dengan seseorang di sana.

"Hyunjin?" Nyaris tak terdengar oleh orang, Sowon berjalan cepat menuju ke asal suara.

Ini masih jam 6, dan matahari belum naik, di sana Sowon hanya di bantu dengan penerangan lampu yang bahkan sudah meredup.

"Hyunjin?" Panggil Sowon melihat ke sekeliling nya, demi menemukan pemuda itu Sowon bahkan lupa dengan penglihatan nya yang tak hanya Hyunjin saja yang bisa ia lihat.

「2」FIND US⏳{Temukan Kami} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang