°•Bayangan•°

378 47 7
                                    

"Annyeong noona Eunha"

"Howh???!!!"

Eunha sukses membuat Sowon terkejut dengan teriakan nya.

"Kenapa?" Eunha masih dengan posisi nya yang tak percaya apa yang ia lihat saat ini. "Gua bisa ngeliat" Sowon langsung mengerutkan kening nya.

Kok bisa ya? -Sowon.

"S-sowon. Pokok nya gua ga mau tau lu harus nemuin mereka ber-9. Gimana pun cara nya" celutuk Eunha tiba-tiba. "Gimana pun cara nya? Meskipun gua harus mati?" Eunha langsung menatap Sowon kesal.

"Bukan gitu juga nyet," Eunha kembali melihat rupa Seungmin. "Kalau Unnie Momo lihat ini, pasti dia bakal nangis" seketika Sowon mengingat sesuatu.

"Yang di handphone nya itu--," perkataan Sowon di potong oleh Eunha. "Iya, dimana foto itu, foto terakhir sebelum mereka dinyatakan hilang, jadi wajar saja baju yang dikenakan Seungmin saat ini sama dengan yang di foto" Sowon mengangguk mengerti.

"Noona, Seungmin pergi dulu!" Dalam sekejap mata, Seungmin langsung menghilang seperti di tarik oleh sesuatu.

"Kok? Pergi!!" Seru Eunha ke Sowon. Sedang kan Sowon hanya menghedikkan bahu juga tak mengerti.

Dengan begitu Eunha langsung menghabiskan minuman nya dengan kesal.

"Ru ... sik!"

Hidung Sowon tiba-tiba  mengeluarkan cairan darah dan itu sontak membuat Eunha tersedak lalu segera mengambil tisu. Sedang kan Sowon tengah melihat sesuatu di sekitar ruangan nya.

/ceklek...

"Kenapa kalian tidak memberi tahu kami!!!" Datang-datang langsung merengek kayak bayi. Siapa lagi kalau bukan Yerin.

"Unnie, ga papa kan?" Yuju segera mendekat ke arah Sowon lalu memegang pelan-pelan perban yang ada di seluruh badan Sowon.

"Kok bisa kayak gini sih, Unnie?" Umji juga sama seperti Yuju. Sowon kini tengah tersenyum ke mereka, saat mata Sowon menangkap dimana seseorang berdiri di depan pintu menatap diri nya dengan tatapan kosong. Dia Sinb.

"S-sow---" Sowon terdiam ia mendengarkan suara yang begitu halus dan sulit untuk di dengar.

"Gua bilang juga apa waktu itu, ga usah di dengarin," Yin datang-datang langsung nutupin kuping Sowon. "Jangan di pandang" Saat Sowon ingin menoleh kearah lain, ia kesulitan untuk lepas dari pandangan nya. Yin mengerti, dengan sekali usapan dari Yin di mata Sowon, arah pandangan nya kembali normal.

Yin segera melayang ke arah Sinb yang otomatis membuat Sinb mundur secara perlahan-lahan lalu kabur. Tetapi nama nya juga Yin adalah mahkluk halus mau bagaimana pun juga Sinb tertangkap oleh nya.

"Ck, banyak banget anak buah kalian" tak, satu jentikan dari Yin mendarat di kening Sinb. Dengan begitu membuat Sinb terjatuh sambil meringis memegang kepala nya yang terasa sangat sakit.

"UNNIE?!" Umji yang menyadari kehilangan Sinb dia pun segera mencari Sinb dan menemukan nya sedang meringkuk di tengah lorong rumah sakit.

"S-sakitt" rinting Sinb menjadi-jadi.

🍡🍡🍡

Sinb kini berada di ruangan Sowon, dia tengah terbaring di lain kasur dengan Sowon. Sinb di sini itu kemauan Eunha biar tak repot keluar masuk ruangan.

Yin dengan santai menatap Sinb yang terbaring tak sadarkan diri sambil memangku wajah nya menggunakan tangan. Sowon yang melihat sikap Yin langsung bergidik ngeri.

「2」FIND US⏳{Temukan Kami} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang